• DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • Digitalisasi Warung
  • Quick Commerce
  • Startup M&A
  • FINTECH LENDING REPORT

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

Cara dan Contoh Memperkenalkan diri saat Interview Kerja

Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern

Cara Membuat Mind Map yang Efektif dan Mudah

Sign up for our newsletter

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

September 26, 2023

apa itu problem dan problem solving

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

apa itu problem dan problem solving

Zenius Fellow

apa itu problem dan problem solving

  • UTBK-SBMPTN

Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

  • Posted by by Maulia Indriana Ghani
  • Mei 10, 2022

Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!

Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.

Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!

Membuat kopi biasa merupakan kegiatan yang dilakukan secara otomatis tanpa berpikir.

Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.

Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.

Membuat latte art membutuhkan proses berpikir panjang dan problem solving.

Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.

Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.

Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.

Apa Itu Problem Solving?

Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.

Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.

Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran

Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.

Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.

Strategi Problem Solving

Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!

contoh soal problem solving dan pembahasannya tentang roti bakar asin manis.

Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.

Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!

Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.

Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.

Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.

IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look

Gue uraikan satu per satu, ya.

I → Identify Problem

Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.

Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?

Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

D → Define Goal

Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.

Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.

E → Explore Possible Strategies

Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?

Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.

Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.

Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.

A → Anticipate Outcomes and Act

Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?

Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.

L → Look back and Learn

Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.

Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?

Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .

Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

materi bahasa indonesia

Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan

Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !

Contoh Soal 1

Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?

A. Rp2.000.

B. Rp3.000.

C. Rp4.000.

D. Rp6.000.

E. Rp7.000.

Jawab: C. Rp4.000 .

Pembahasan:

Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.

  • Tiga uang = 3U.
  • Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
  • Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
  • Tiga nota = 3N.

Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.

Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.

Opsi A → Rp2.000.

Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.

Opsi B → Rp3.000.

Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.

Opsi C → Rp4.000.

Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.

2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.

1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.

Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.

Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.

Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bus di Indonesia yang sedang melaju ke kanan atau ke kiri.

Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?

Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?

Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!

Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .

Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .

Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA

Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).

Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).

Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai masalah yang perlu diselesaikan. Dalam hal ini, kemampuan untuk memecahkan masalah atau problem solving adalah suatu keterampilan yang sangat penting. 

Saat ini masih banyak orang yang meremehkan tentang bagaimana cara problem solving yang baik dan benar. Padahal faktanya, problem solving yang buruk bisa berdampak buruk pula. Seperti salah dalam mengambil keputusan besar, hingga perkelahian karena perbedaan pendapat.

Nah, karenanya penting untuk memahami tentang apa itu problem solving, manfaat, hingga cara menerapkannya. 

  • 1 Apa Itu Problem Solving?
  • 2.1 1. Identifikasi Masalah
  • 2.2 2. Pengumpulan Informasi
  • 2.3 3. Analisis
  • 2.4 4. Pengembangan Solusi
  • 2.5 5. Pemilihan Solusi
  • 2.6 6. Implementasi
  • 2.7 7. Evaluasi
  • 3.1 1. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
  • 3.2 2. Peningkatan Kreativitas
  • 3.3 3. Meningkatkan Efisiensi
  • 3.4 4. Peningkatan Keterampilan Komunikasi
  • 3.5 5. Kepercayaan Diri
  • 3.6 6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
  • 4.1 1. Saat Menumpahkan Air
  • 4.2 2. Perencanaan Perjalanan
  • 4.3 3. Konflik dengan Rekan Kerja
  • 4.4 4. Memecahkan Masalah Matematika
  • 5 Mau Mengasah Kemampuan Problem Solving?

Apa Itu Problem Solving?

Problem solving adalah proses kognitif yang melibatkan pemecahan masalah atau menemukan solusi untuk situasi atau permasalahan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat menyebutnya sebagai “pemecahan masalah.” 

Ini melibatkan pemikiran kreatif, analitis, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan. Proses ini umumnya dilakukan untuk mengatasi situasi yang memerlukan solusi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan atau pendidikan.

Tahapan Problem Solving

Proses problem solving terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang sifat masalah, penyebabnya, dan dampaknya. Identifikasi masalah yang tepat adalah kunci untuk memulai proses pemecahan masalah.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang relevan. Informasi ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk observasi, penelitian, atau wawancara. Pengumpulan informasi membantu dalam memahami akar masalah dan faktor-faktor yang berkontribusi.

3. Analisis

Tahap analisis melibatkan pemikiran kritis dan kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta yang ada. Pada tahap ini, informasi yang telah dikumpulkan dievaluasi dengan cermat untuk memahami sifat masalah secara lebih mendalam.

4. Pengembangan Solusi

Setelah analisis, langkah berikutnya adalah mengembangkan berbagai solusi yang mungkin. Pada tahap ini, kreativitas sangat diperlukan. Solusi yang dihasilkan mungkin bersifat konvensional atau inovatif.

5. Pemilihan Solusi

Dari berbagai solusi yang ada, tahap ini melibatkan pemilihan solusi terbaik yang paling memungkinkan untuk menyelesaikan masalah. Keputusan ini harus didasarkan pada analisis yang baik.

6. Implementasi

Solusi yang dipilih kemudian diimplementasikan. Ini melibatkan tindakan nyata untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif penting.

7. Evaluasi

Setelah implementasi, hasilnya dievaluasi. Dalam tahap ini, perlu diperiksa apakah masalah telah terselesaikan atau perlu perubahan lebih lanjut. Evaluasi juga membantu dalam menilai keberhasilan proses pemecahan masalah.

Baca Juga: 5 Metode Problem Solving dan Tips Menghadapi Tantangannya!

apa itu problem dan problem solving

Manfaat Problem Solving

Pemecahan masalah memiliki banyak manfaat, terutama dalam konteks kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari kemampuan pemecahan masalah:

1. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis

Pemecahan masalah melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan pemikiran kritis. Ini membantu seseorang untuk menjadi pemikir yang lebih baik dan mampu mengambil keputusan yang lebih baik.

2. Peningkatan Kreativitas

Dalam upaya mencari solusi, pemecahan masalah mendorong seseorang untuk berpikir secara kreatif. Ini dapat menghasilkan solusi yang inovatif dan tidak konvensional.

3. Meningkatkan Efisiensi

Dengan kemampuan pemecahan masalah yang baik, tugas-tugas sehari-hari dapat diselesaikan dengan lebih efisien. Ini menghemat waktu dan sumber daya.

4. Peningkatan Keterampilan Komunikasi

Proses problem solving sering melibatkan berdiskusi dan kolaborasi dengan orang lain, yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi. Ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal.

5. Kepercayaan Diri

Menyelesaikan masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Mampu mengatasi masalah memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pribadi.

6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Kemampuan pemecahan masalah membantu seseorang dalam membuat keputusan yang lebih baik. Dengan analisis yang baik, keputusan yang diambil lebih mungkin membuahkan hasil yang positif.

Dalam rangkaian kehidupan sehari-hari, manfaat pemecahan masalah ini menjadikan keterampilan ini sangat penting. Mulai dari mengatasi masalah sederhana seperti memperbaiki keran yang bocor, hingga menyelesaikan masalah kompleks dalam dunia bisnis, problem solving adalah keterampilan yang bermanfaat.

Baca Juga: Analytical Thinking: Skill yang Paling Dibutuhkan di Dunia Kerja!

Contoh Problem Solving di Kehidupan Sehari-hari

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, berikut beberapa contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari:

1. Saat Menumpahkan Air

Saat kamu menghadapi tumpahan air di lantai dapur. Kamu akan mengidentifikasi masalahnya, mengambil kain untuk membersihkannya (solusi), dan masalah terselesaikan.

2. Perencanaan Perjalanan

Saat kamu ingin merencanakan liburan keluarga. Dengan mengumpulkan informasi tentang destinasi, transportasi, dan akomodasi, kamu dapat mengembangkan rencana perjalanan yang optimal.

3. Konflik dengan Rekan Kerja

Saat kamu memiliki konflik dengan rekan kerja. Dengan berbicara dengannya dan mencari solusi bersama, kamu dapat mengatasi konflik tersebut.

4. Memecahkan Masalah Matematika

Seorang siswa dihadapkan pada soal matematika yang sulit. Dengan menganalisis soal dan mencari rumus yang sesuai, siswa dapat menyelesaikan soal tersebut.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Leadership dan Sikap yang Harus Dimilikinya

Mau Mengasah Kemampuan Problem Solving?

Nah, sekarang Arkawan sudah pahan kan, tentang apa itu problem solving? Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving ini, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Pada dasarnya, dalam dunia kerja kita tidak hanya perlu mengasah skill teknikal saja. Softskill seperti problem solving yang satu ini juga sangat dibutuhkan dalam pekerjaan bidang apapun.

Dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengimplementasikannya, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan efektif di dunia kerja.

  • Simak Perbedaan Finance dan Accounting Staff, Jangan Salah Pilih!
  • Staff Accounting: Pengertian, Skill, Tugas dan Tanggung Jawabnya
  • Apa itu Accounting? Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenisnya

' src=

7 Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Langkah-Langkahnya

Teknik analisis data: pengertian, jenis, dan tahapannya, ketahui berapa gaji data analyst dan jenjang kariernya.

Ngalup Artikel

Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

Photo of author

Artikel ini telah diterbitkan oleh Ngalup Collaborative Network.

Home » Management » Management Skill » Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

problem solving adalah

Namanya juga masih hidup, masalah pasti ada saja apalagi kalau menyangkut tempat kerja. Baik itu masalah teknis sampai masalah yang nonteknis, benar-benar membuat pusing. Namun dengan banyaknya masalah, justru bisa menjadi kesempatan buat karir melejit asal problem solving adalah skill yang harus kamu kuasai.

Oleh karena itulah, artikel ini tepat sekali buat kamu yang ingin mengerti lebih dalam soal apa itu problem solving. Kamu tidak hanya akan memperoleh penjelasan soal definisi problem solving saja tapi juga jenis-jenis, proses berpikir, dan informasi bermanfaat lainnya. 

Pengertian Problem Solving

pengertian problem solving

Sesuai dengan terjemahannya, problem solving adalah aspek yang menunjukkan seberapa baik kamu dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi. Bagaimana kamu dapat melihat celah untuk menyingkirkan permasalahan yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan yang kamu inginkan.

Dengan demikian, semakin tinggi level kemampuanmu dalam aspek ini maka seharusnya akan semakin efisien caramu dalam menuntaskan masalah. Akan tetapi juga kembali lagi tergantung pada seberapa kompleks masalah yang harus kamu hadapi. Tentunya akan membutuhkan waktu dan effort yang lebih banyak apabila masalahnya semakin sulit 

Proses Problem Solving

proses problem solving

Tentu sangat menyenangkan bukan kalau bisa menjadi problem solver yang andal? Citramu pasti meningkat di mata atasan maupun rekan kerja. Kalau sudah begitu maka peluang karirmu untuk terbang lebih tinggi lagi juga semakin besar.

Tapi jangan cuma bayangkan yang enaknya saja. Kamu juga harus siap dengan tantangannya karena melakukan problem solving adalah tidak mudah. Ada 6 tahapan dalam proses menyelesaikan masalah yang harus dilewati sampai menemukan solusi yang jitu.

1. Memetakan Permasalahan Dengan Jelas

Tahapan pertama dalam problem solving adalah memetakan semua permasalahan yang terjadi secara tertulis. Terlihat sepele tapi langkah ini cukup krusial karena dari pemetaan, kamu bisa memprioritaskan mana masalah yang perlu ditangani dulu. Fokusmu tidak akan sampai terpecah ke mana-mana. 

Secara lebih mendalam, memetakan masalah bukan hanya memilih mana yang harus diselesaikan dulu. Di sini kamu juga akan melakukan pengungkapan pada masalah tersebut dengan cara : 

  • Mencari apa yang menjadi pemicu masalah terjadi 
  • Menganalisis SOP dan policy dari perusahaan khususnya dalam hal penanganan masalah
  • Mengajak sebanyak mungkin tim supaya mendapatkan lebih banyak informasi
  • Menghimpun semua informasi untuk mulai menelisik permasalahan  

2. Memilah-Milah dan Memilih Solusi yang Tepat 

Keuntungan dalam membuat kelompok diskusi dalam problem solving adalah tidak hanya dapat informasi tapi juga berbagai-bagai usul solusi. Namun tentunya kamu sebagai pengambil keputusan harus mempertimbangkan secara matang setiap solusi yang masuk. 

Pastikan solusi yang kamu pilih benar-benar akurat dengan tujuan yang kamu canangkan dan tidak sampai timbul masalah baru. Selain itu perhitungkan pula masalah seberapa banyak sumber daya yang harus kamu kerahkan untuk menjalankan solusi tersebut. 

Jangan lupa, kamu harus bedakan mana solusi yang buat jangka panjang dan jangka pendek. Meskipun seperti yang sudah disebutkan di atas, idealnya dalam menyelesaikan masalah adalah solusi jangka pendek tapi yang jangka pendek tetap dibutuhkan.

Melaksanakan solusi jangka panjang biasanya akan membutuhkan sumber daya yang lebih banyak dan perusahaan belum tentu siap untuk itu. Jadi kamu pakai dulu solusi jangka pendek sambil dalam perjalanan mencicil untuk realisasi solusi yang jangka panjang. 

3. Merealisasikan Solusi Ke Dalam Tindakan Nyata

Tahapan inti dari problem solving adalah yaitu merealisasikan solusi ke dalam tindakan. Supaya tahap ini dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan :  

  • Membuat rencana/rancangan aksi apa saja yang akan dipakai untuk mewujudkan solusi.
  • Tentukan key performance indicator untuk nantinya menilai seberapa efektif realisasi yang telah dilakukan.
  • Bagi pelaksanaan tiap realisasi ke dalam jadwal yang sistematis.
  • Selalu jaga komunikasi dengan tim agar tidak sampai terjadi salah paham dalam pelaksanaan.
  • Selalu terbuka dengan segala jenis masukan

4. Mengevaluasi Pelaksanaan Problem Solving

Inilah mengapa pada problem solving adalah wajib kamu membuat key performance indicator yaitu untuk mempermudah evaluasi. Dari KPI itu, kamu akan tahu apakah realisasi yang telah terlaksana sudah sesuai dengan tujuan dan apakah berhasil menyelesaikan masalah?

Kalau sudah maka pertahankan ritme kerja yang sudah ada tapi kalau belum maka harus kembali ke langkah kedua untuk mencari alternatif solusi.

Baca juga: 20 Skill yang Harus Dimiliki Fresh Graduate Biar Cepat Dapat Kerja

Manfaat Problem Solving

Lewat penjelasan tahapan problem solving itu, kamu harusnya mengerti sekarang mengapa melakukannya begitu susah. Namun terlepas dari kesusahan itu, tujuan problem solving dilakukan sangatlah besar baik bagi kamu sendiri maupun bagi perusahaan. Apa sajakah itu?

Manfaat untuk Pribadi

  • Tanda Bahwa Kamu Memang Menguasai Ilmu yang Telah Dipelajari

Sudah menjadi hal yang umum kalau apa yang tertulis dalam buku teori seringkali berlawanan dengan yang terjadi di lapangan. Namun bukan berarti teori itu tidak penting ya karena kamu tetap membutuhkan konsep dasarnya.

Oleh karena itu orang yang sangat bagus skill problem solving adalah orang yang berhasil membuktikan kalau dia bukan cuma sekedar text book . Tapi juga mampu mengaplikasikannya untuk memecahkan suatu persoalan.  

  • Membuat Atasan dan HRD Terpesona 

Bagi kamu para profesional, tidak mau bukan karirmu begitu-begitu saja. Pasti menginginkan yang lebih dari sekarang. Baik itu mungkin mendapatkan kenaikan gaji dan pangkat di perusahaan kamu bekerja sekarang atau diterima oleh perusahaan yang lebih baik.

Semua itu bisa kamu peroleh asal problem solving adalah skill yang dapat kamu tunjukkan kepada atasan maupun HRD. Kemampuan ini sudah cukup menjadi bukti bahwa memang kamu berkompeten di bidang itu dan layak mendapatkan “harga”yang lebih. 

Alasannya karena orang yang mempunyai kemampuan problem solving yang baik pasti juga telah menguasai benar kemampuan yang lain. Apa sajakah kemampuan yang berangkat dari problem solving ? Temukan jawabannya di pembahasan berikutnya. 

Manfaat Untuk Perusahaan

  • Membuat Perusahaan Lebih Efektif dan Efisien Dalam Menjalankan Operasional

Oleh karena permasalahan telah teratasi maka sudah tidak ada lagi penghambat yang dapat menghambat produktivitas perusahaan. Solusi telah berhasil membuat cara kerja perusahaan jadi efektif dan efisien, tidak ada lagi problem seperti sebelumnya.

Dalam hal ini bukan perusahaan saja yang memperoleh keuntungan tapi juga bagi karyawan. Mereka dapat mengerjakan tugas dengan lebih tenang dan lebih mudah juga. Di samping itu, bukankah kalau perusahaan mengalami peningkatan omzet, karyawan juga yang akan jadi lebih sejahtera?

  • Menaikkan Citra Perusahaan

Tidak cuma keuntungan materi, perusahaan juga memperoleh keuntungan moral dengan memperoleh penilaian yang bagus dari masyarakat apabila berhasil memecahkan masalah. Contohnya seperti : 

  • Perusahaan mampu membuat produk yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. 
  • Perusahaan mampu mengatasi pencemaran lingkungan yang meresahkan masyarakat sekitar. 

Skill Problem Solving

skill problem solving

Silakan lihat lagi pada pembahasan “Membuat HRD dan Atasan Terpesona”. Di situ sudah disebutkan sekilas bahwa orang yang memiliki skill problem solving pasti juga menguasai skill lainnya.   Adapun skill yang dimaksud tersebut meliputi : 

1. Kemampuan Untuk Mendengarkan Secara Komprehensif

Makna mendengarkan secara komprehensif adalah kamu mampu memahami dengan baik setiap informasi yang disampaikan oleh atasan mau rekan tim. Kamu tahu bagaimana menampung semua informasi tersebut untuk mempermudah penelisikan masalah.

2. Kemampuan Menganalisis Secara Kritis dan Kreatif

Seberapa baik daya analisis dan kreatif dalam problem solving adalah hal yang sangat mutlak. Kreativitas akan menentukan luas tidaknya sudut pandangmu terhadap suatu masalah. Semakin luas pandangan maka semakin inovatif dan akurat solusi yang dihasilkan.

Di samping untuk melihat masalah, analisis ini juga penting saat kamu menerima informasi dari siapapun. Orang yang memiliki daya analisis tajam tidak akan mungkin menerima mentah-mentah begitu saja informasi-informasi tersebut. . Ia pasti akan mengkajinya lebih lanjut sampai benar-benar memperoleh bukti yang valid. 

3. Kemampuan untuk Berkomunikasi yang Bagus

Komunikasi dalam problem solving adalah tidak membahas mengenai seberapa pandai kamu bicara tapi efektivitasnya. Kamu harus bisa menyampaikan maksudmu dengan baik dan benar secara lisan maupun dalam bentuk tulisan supaya benar-benar dapat dipahami.

 4. Kemampuan untuk Bekerjasama Dalam Tim 

Inilah mengapa kemampuan berkomunikasi sekaligus mendengarkan pada problem solving adalah krusial. Dua kemampuan itu yang akan menentukan bagaimana kamu bisa membaur dalam tim. 

Sepintar apapun kamu tapi kalau tidak mampu mengayomi tim maka akan sia-sia saja. Perlu diingat bahwa kamu hanya pintar dalam sektor tertentu sehingga kamu masih membutuhkan bantuan orang lain. 

Memang tidak mudah bekerja sama karena setiap orang memiliki pemikiran and egonya sendiri yang bisa saling bertabrakan satu sama lain. Namun inilah konsekuensinya karena solusi yang hebat hanya datang dari tim yang hebat bukan one man show .

5. Kemampuan untuk Mengambil Keputusan

Jika dalam suatu permasalahan, Anda mendapatkan kepercayaan menjadi pemimpin maka Anda membutuhkan skill mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Anda wajib dapat mempertimbangkan segala sesuatunya baik itu jangka panjang maupun pendek. Untuk kemudian menentukan keputusan-keputusan penting seperti : 

  • Menetapkan tujuan pemecahan masalah secara jangka pendek maupun panjang.
  • Memilih solusi yang paling tepat berdasarkan tujuan pemecahan masalah.
  • Perbaikan seperti apa yang harus kamu terapkan apabila hasil evaluasi masih kurang tepat sasaran.

Baca juga: Hard Skill: Pengertian, Contoh dan Cara Meningkatkannya

Metode Problem Solving

Untuk melakukan problem solving adalah tersedia berbagai pilihan metode yang terdiri atas : 

  • Brainstorming

Metode di mana kamu melibatkan semua anggota tim untuk terlibat secara aktif dan kreatif menyampaikan usul dan saran. Dari usul dan saran yang terkumpul itulah kemudian kamu himpun menjadi solusi. 

  • Six Thinking Hats

Untuk yang satu ini metode problem solving adalah kamu lakukan dengan memandang suatu permasalahan dari berbagai sisi. Scuan dari variasi sudut pandang ini berdasarkan pada : 

  • Fakta dan data aktual yang terjadi
  • Tingkat kreativitas solusi
  • Plus dan minus solusi 

Pada metode 5 why dalam problem solving adalah berlandaskan pada “mengapa” untuk menggali suatu permasalahan sampai ke akar-akarnya. Jadi tidak hanya alasan umum mengapa permasalahan sampai bisa terjadi tapi juga terus meruncing ke hal yang lebih spesifik.

Tips Problem Solving

1. tingkatkan kemampuan teknis.

Bagaimana kamu mau menganalisis pada proses problem solving kalau ilmu secara teori maupun aplikasi sebagai landasan berpikir tidak kuat? Jadi sangat penting kamu untuk terus belajar dan memperbaharui pengetahuan pada pekerjaan yang kamu lakukan.

Memang teori buku lebih banyak melesetnya dengan kenyataan tapi setidaknya dari teori bisa menjadi referensi untuk menemukan solusi.

2. Aktif Mengikuti Workshop

Ilmu bisa kamu dapatkan dari manapun , jangan sampai jadi katak dalam tempurung. Perluas pergaulanmu dengan bergabung pada komunitas-komunitas yang baru. Apalagi sekarang banyak sekali komunitas yang tidak sekedar berkumpul tapi juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang keren.

Salah satunya komunitas dari Ngalup yang sudah terbukti sebagai salah satu pembuat event terbaik di Kota Malang. Banyak sekali event-event luar biasa yang datang dari sini seperti pelatihan digital marketing untuk santri misalnya. Selain itu juga ada event untuk memberikan training pada mereka-mereka yang sedang merintis perusahaan startup.

Apalagi kini juga ada program baru yang disebut practiclass . Program yang memberi kesempatan kepada kamu untuk menimba ilmu di berbagai pilihan bidang seperti : 

  • Social media specialist
  • Technical support specialist
  • Copywriting

Jangan lewatkan kesempatanmu, yuk gabung ngalup sekarang juga.

3. Meng upgrade Pola Pikir

Sekeras apapun kamu berpikir, ide-ide yang fresh dan inovatif tidak akan bisa diperoleh jika mindset mu masih memakai yang lama. Inilah pentingnya kamu selalu up to date  dengan berita-berita terkini supaya tidak terjebak dalam ego sendiri. 

4. Manfaatkan Mind Mapping

Menganalisis masalah kalau cuma sekedar membayangkan akan susah. Akan lebih mudah kalau kamu memvisualisasikannya secara sistematis yaitu lewat mind mapping . Sebuah metode yang mana kamu menentukan apa rumusan masalah utama/ide pokok yang akan digali lewat ide-ide penjelas yang lebih spesifik. 

5. Proaktif Meminta Saran

Tidak hentinya artikel ini menekankan bahwa kamu tidak mungkin bisa mengerjakan sesuatunya sendiri. Kamu terlalu terbatas untuk memikirkan semuanya sehingga tetap perlu sudut pandang dari orang lain. Bisa jadi mereka memiliki pandangan yang selama ini tidak terpikirkan olehmu. 

Dengan demikian, jangan ragu untuk selalu meminta pendapat dari rekan-rekan satu tim lalu catat secara rapi. Kamu tidak tahu kapan ide dari mereka akan sangat membantu. 

Contoh Problem Solving Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Supaya kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas maka inilah beberapa contoh problem solving  yang bisa kamu jadikan inspirasi

Contoh Problem Solving di Sekolah

Seorang wali kelas bernama Bu Tuti bingung melihat salah satu muridnya bernama Budi. Ia yang biasanya ceria dan antusias mengikuti pelajaran jadi pemurung bahkan jarang masuk sekolah. Banyak guru-guru lain melaporkan hal yang sama kepada wali kelas. 

Setelah menelisik lebih lanjut dengan menanyai teman sekelas dan orang tua, ternyata yang menjadi penyebabnya adalah bullying . Budi seringkali mendapat perundungan dari kakak kelas yang bernama Tono dan mengancam akan menyiksa lebih lagi apabila ia melapor. Oleh karena itulah Budi takut melapor dan melarang orang tuanya menginformasikan ini kepada sekolah.

Bu Tuti tidak langsung memanggil Tono tapi beliau mendatangi rumah Budi dahulu untuk mengembalikan motivasinya agar mau masuk sekolah lagi. Di samping itu, juga meminta orang tua Budi dan Tono ke sekolah.

Keesokan harinya, Bu Tuti menyampaikan semua kelakuan Tono kepada orang tuanya. Tono hanya diberi peringatan keras, tidak dihukum. Beliau juga mengumumkan agar setiap murid lain saling mengawasi agar tidak tidak terjadi bullying lagi. 

Contoh Problem Solving di Kampus

Doni adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di sebuah universitas daerah Jakarta semester akhir. Ia resah karena dosen pembimbingnya Pak Eliezer susah sekali untuk ia kontak. Meskipun ia sudah cukup aktif menghubungi WA sang dosen dengan sopan tapi hanya dibaca saja. Setiap dibalas pun, beliau selalu mengatakan sedang sibuk.

Ada memang waktu di mana Doni berhasil untuk bimbingan tapi sang dosen terlihat ogah-ogahan.  Tidak pasrah begitu saja dengan keadaan, Doni melaporkan masalahnya ini kepada ketua jurusan Bu Ema. Menerima laporan tersebut, Bu Ema segera mempertemukan Doni dan Pak Eliezer untuk membicarakannya.

Dari situ diketahui bahwa Pak Eliezer bersikap demikian karena di luar kampus, ia juga merupakan seorang konsultan. Ia sedang ada project yang cukup besar sehingga lebih fokus ke situ. Mendengar respon ini Bu Ema menegur Pak Eliezer, mengapa tidak menyampaikan dari awal.

Selanjutnya beliau memberikan pilihan mau terus membimbing Doni dan berjanji profesional atau melepaskan diri dengan konsekuensi ada sanksinya. Menimbang-nimbang, Pak Eliezer memutuskan untuk tetap membimbing. Sejak itu beliau jadi bersikap lebih baik kepada Doni.  Kamu telah mengerti sekarang problem solving adalah seperti apa dari berbagai sisi pembahasan. Oleh karenanya kini jangan malas, pacu dirimu sampai bisa menguasai skill ini.

  • Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat dan Prinsipnya
  • Fungsi, Prospek Kerja dan Pengertian Manajemen Adalah
  • Supervisor Adalah: Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawabnya

Apa itu Toxic Positivity? Contoh, Dampak & Cara Atasinya

Personal Branding: Manfaat, Contoh dan 6 Cara Membangunnya

Berkolaborasi dalam program, maupun kegiatan lainnya untuk bersama memajukan perkembangan talenta digital dan startup Indonesia.

Ngalup Collaborative Network

Gajihub Blog

Gajihub Blog

Informasi terlengkap mengenai pengelolaan SDM, HR, Payroll, dan karir

Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

' src=

Problem solving  merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki para karyawan di suatu perusahaan. Dengan  skill  ini, karyawan akan lebih mudah untuk memecahkan masalah-masalah terkait pekerjaan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan mengupas tuntas apa yang dimaksud dengan  problem solving,  pentingnya  skill  tersebut dalam dunia kerja, hingga bagaimana cara meningkatkannya.

Apa Itu Problem Solving ?

Secara umum, problem solving  adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai solusi tersebut.

Sementara pada dunia kerja,  problem solving  diartikan sebagai keampuan seseorang dalam menangani situasi sulit atau tak terduga, serta menemukan solusi tertentu untuk perusahaan.

Melalui kemampuan tersebut, karyawan dapat menganalisis masalah dan mengidentifikasi berbagai solusi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu,  skill problem solving  merupakan salah satu  skill  yang wajib dimiliki karyawan.

Pemecahan masalah sendiri mengacu pada kemampuan untuk mengindetifikasi dan menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien. Contoh tindakan  problem solving  dapat Anda lihat pada posisi  customer service  yang bertugas menangani keluhan dan masalah pelanggan, serta menemukan solusi terbaik.

Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya

problem solving 3

Pentingnya  Problem Solving  dalam Dunia Kerja

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan  skill problem solving  karyawan pun dapat menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik. Selain itu, masih banyak hal lain yang membuat  skill  ini berperan penting dalam dunia kerja. Berikut penjelasannya:

1. Skill Problem solving menciptakan manajemen yang lebih baik

Sebagai karyawan, dengan kemampuan  problem solving  yang dimiliki Anda tak hanya bisa memecahkan masalah tertentu, namun juga mengembangkan ide-ide inovatif. Dalam hal ini, Anda dapat merancang strategi yang efektif untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien.

2. Membantu menyusun strategis dan prioritas pekerjaan

Kemampuan pemecahan masalah yang baik dapat membantu Anda untuk menentukan prioritas pekerjaan dengan efektif. Selain itu,  skill  ini juga membantu orang lain untuk mengenali dan menggunakan potensi mereka untuk berkontribusi terhadap suatu pekerjaan atau proyek. Jika load pekerjaan sedang tinggi, Anda pun dapat menentukan strategi apa yang harus dilakukan.

3. Mendorong untuk berpikir secara inovatif

Skill problem solving  juga dapat mendorong Anda untuk berpikir dengan fungsional dan inovatif, serta tidak konvensional. Dengan begitu, Anda pun menjadi lebih kreatif dalam menghadapi seuatu permasalahan dan dapat memberikan solusi praktis yang dapat memberikan dampak positif.

4. Memotivasi untuk bekerja lebih baik 

Dalam dunia kerja, problem solving  juga dapat memotivasi untuk bekerja dengan lebih baik, bahkan ketika harus bekerja di bawah tekanan. Misalnya, saat Anda harus mengerjakan tugas dengan waktu yang sangat sedikit, skill  ini akan membantu Anda untuk tetap berpikir jernih meskipun pada situasi mendesak.

5. Membantu mengambil resiko dengan lebih cerdas

Dengan kemampuan pemecahan masalah, Anda akan lebih bernai dalam mengambil risiko. Hal ini disebabkan karena apapun konsekuensinya, pasti tetap ada solusi lain yang bisa membantu untuk mencapai tujuan.

Hal ini tentunya akan membuat Anda lebih percaya diri dalam menjalankan tugas. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan  skill  ini untuk memprediksi masalah dan memikirkan berbagai solusi.

Baca Juga: Softskill dan Hardskill, Mana yang Lebih Baik?

problem solving

Contoh  Skill  yang Termasuk Kemampuan Problem Solving

Problem solving  merupakan  skill  yang dapat diterapkan pada hampir semua peran atau profesi. Hal ini disebabkan karena  skill  ini mencakup berbagai keterampilan khusus yang membuat Anda dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih efektif. Berikut adalah contoh keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan  problem solving: 

1. Mendengarkan aktif

Mendengarkan aktif atau  active listening  adalah kemampuan mendengarkan kata-kata orang lain dengan memahami makna serta maksud di balik kata-kata tersebut. Kemampuan ini juga mencakup bagaimana seseorang dapat menerjemahkan ekspresi wajah atau nada suara dari lawan bicara.

Dengan keterampilan ini, Anda dapat lebih mudah untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi karena dapat memahami apa yang disampaikan oleh orang lain. Misalnya, saat terlibat dalam sebuah rapat Anda dapat memberikan  feedback  terkait masalah yanng tengah dibahas.

2. Berpikir analitis

Mengutip Indeed , berpikir analitis adalah metode untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi. Keterampilan ini membuat Anda kritis terhadap informasi yang ada, serta membantu untuk menemukan berbagai ide untuk memecahkan masalah. Selain itu, berpikir analitis juga sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data yang akurat dan terukur.

3. Kreativitas

Kreatif juga menjadi keterampilan yang termasuk ke dalam  skill problem solving.  Melalui kemampuan ini, Anda pun dapat mengembangkan solusi yang lebih inovatif untuk suatu masalah. Meskipun dengan menggunakan kreativitas mungkin memerlukan lebih banyak risiko, namun keterampilan ini membuat Anda lebih terbuka dan melihat tantangan sebagai peluang untuk berkembang.

4. Pengambilan keputusan

Menurut Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari beragamanya alternatif pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional. Dengan keterampilan ini, Anda dapat mengendalikan situasi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah. Jika digabungkan dengan keterampilan  problem solving  lainnya, Anda pun dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang.

5. Motivasi diri

Motivasi diri merupakan keterampilan yang mendorong Anda untuk terus mencari solusi, sekalipun di tengah-tengah kesulitan. Keterampilan ini akan membantu Anda untuk lebih fokus pada tujuan awal dan percaya dengan potensi yang dimiliki.

problem solving 4

Baca Juga: Mengetahui Apa itu Skill Will Matrix dan Contohnya

Contoh Kasus Problem Solving di Tempat Kerja

Agar lebih memahami  problem solving  di tempat kerja, berikut contoh-contoh kasus yang kerap terjadi:

1. Kegagalan Komunikasi

Seringkali, pesan yang tidak jelas atau tidak mengerti dapat menjadi sumber masalah di tempat kerja. Hal ini bisa terjadi ketika instruksi atau informasi tidak disampaikan dengan baik, terutama dalam tim yang bekerja sama secara langsung atau dari lokasi yang berbeda.

Miscommunications  seperti ini dapat menyebaban kebingungan di antara anggota tim,  deadline  proyek yang terlewat, dan bahkan dapat merusak hubungan di antara anggota tim.

Salah satu solusinya adalah meningkatkan komunikasi dengan memastikan bahwa pesan disampaikan secara jelas dan menggunakan  tools  kerja sama seperti pesan instan, email, atau  tools  untuk mengerjakan proyek bersama.

2. Prioritas yang Bertentangan dan Alokasi Sumber Daya

Dalam situasi di mana sumber daya terbatas, menentukan proyek mana yang harus menjadi prioritas bisa menjadi tantangan. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan dalam tim dan menurunkan produktivitas jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, penting untuk membuat proyek berdasarkan skala prioritas dan mengembangkan kerangka kerja yang jelas untuk mengevaluasi dan meninjau prioritas secara berkala.

Dengan cara ini, tim dapat fokus pada proyek yang paling penting dan mengelola sumber daya mereka secara efisien.

3. Masalah Kinerja Karyawan

Tidak jarang, anggota tim menghadapi masalah kinerja yang dapat mempengaruhi hasil kerja tim secara keseluruhan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya keterampilan, motivasi yang rendah, atau masalah pribadi.

Penting bagi manajemen untuk mengidentifikasi masalah ini sejak awal, misalnya dengan memberikan dukungan seperti pelatihan tambahan, mentoring, atau menyusun rencana perbaikan kinerja.

4. Tantangan Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama perusahaan adalah memenuhi harapan pelanggan. Namun, tantangan tentu akan muncul ketika kebutuhan pelanggan bervariasi, atau proyek menghadapi kendala seperti deadline  yang terlalu ketat atau sumber daya yang terbatas.

Untuk itu, Anda perlu mendorong pendekatan yang beriorientasi pada pelanggan. Misalnya dengan mendengarkan keluhan pelanggan, melibatkan mereka dalam pemecahan masalah, dan melakukan perbaikan berkelanjutan.

5. Adaptasi terhadap Perubahan

Perubahan adalah bagian alami dari lingkungan kerja modern, namun mungkin tidak semua karyawan merasa nyaman atau antusias dalam menghadapinya.

Hal tersebut dikhawatirkan bisa menciptakan resistensi atau kecemasan di kalangan karyawan. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki sikap fleksibel terhadap perubahan dan memberikan dukungan kepada anggota tim agar dapat beradaptasi dengan lebih efektif.

Anda bisa melibatkan karyawan dalam proses perubahan, memberikan pelatihan yang diperlukan, dan memberikan sumber daya yang cukup untuk meringankan kekhawatiran dan mendorong penerimaan perubahan.

Langkah-Langkah  Problem Solving 

Terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan dalam pemecahan masalah, yaitu:

1. Tentukan masalahnya

Pertama, lakukan analisis terkait situasi yang tengah Anda hadapi. Kenali dan pahami setiap masalah yang ada dan cari penyebabnya. Kemudian, Anda juga bisa menentukan masalah dengan melihat perilaku dan respons dari mereka yang terlibat dalam masalah.

Dari pengamatan tersebut, lakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Pisahkan fakta dan opini
  • Tentukan proses di mana masalah itu ada
  • Analisa kebijakan dan prosedur perusahaan
  • Diskusikan dengan anggota tim yang terlibat guna mengumpulkan lebih banyak informasi
  • Kumpulkan semua informasi yang diperlukan

2. Identifikasi solusi untuk memecahkan masalah

Lakukan  brainstroming  untuk menemukan kemungkinan solusi yang dapat memecahkan masalah. Kumpulkan saran dari orang-orang yang terdampak pada masalah tersebut dan konsultasikan pada mereka yang lebih berpengalaman.

Saat mencari alternatif solusi, ada beberapa yang perlu Anda perhatikan:

  • Pertimbangkan setiap aspek yang dapat memperlambat proses  problem solving 
  • Pastikan alternatif solusi yang dihasilkan relevan dengan tujuan dan sasaran
  • Bedakan antara alternatif jangka pendek dan panjang
  • Tuliskan semua solusi yang usulkan. Cari setikdanya lima sampai delapan alternatif solusi untuk setiap masalah.

3. Lakukan evaluasi pada solusi

Setelah menemukan berbagai alternatif solusi, berikutnya adalah mengevaluasi solusi-solusi tersebut. Pikirkan dengan baik tentang positif dan negatif dari setiap alternatif yang ada. Lakukan evaluasi dengan menganalisis dan membandingkan semua alternatif dengan sumber daya yang  dibutuhkan untuk pengimplementasiannya, termasuk waktu, data, karyawan, dan anggaran.

problem solving 6

Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya

4. Pilih satu solusi yang paling tepat

Setelah melewati proses evaluasi, tentukan solusi mana yang paling mungkin untuk memecahkan masalah. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih solusi:

  • Solusi dapat memecahkan masalah dengan lancar tanpa menimbulkan masalah lain
  • Bisa diterima oleh semua orang yang terlibat
  • Praktis dan mudah untuk diterapkan
  • Sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan

Selain itu, Anda juga perlu memeprtimbangkan penerapan dari solusi tersebut, misalnya siapa saja karyawan yang akan bertanggung jawab untuk menjalankan solusi, bagaimana karyawan menerapkan solusi tersebut, serta jumlah waktu dan sumber daya yang dibutuhkan.

5. Implementasikan solusi yang sudah dipilih

Jika Anda sudah menemukan salah satu solusi yang paling tepat, selanjutnya Anda bisa mulai mengembangkan rencana aksi untuk pengimplementasian solusi tersebut. Kemudian, tetapkan tujuan dan target untuk memantau keberhasilan solusi, susun jadwal pelaksanaan, komunikasikan rencana tersebut kepada semua orang yang terlibat, dan kumpulkan  feedback selama proses tersebut berlangsung.

6. Pantau proses implementasi

Setelah solusi dimplementasikan, pastikan untuk selalu mengukur kemajuan yang terjadi guna memastikan apakah solusi tersebut berfungsi dengan baik. Pada tahap terakhir ini, kumpulkan data dan  feedback untuk mengetahui apakah solusi tersebut dapat menyelesaikan permasalahan dan memenuhi kebutuhan semua pihak.

gajihub 2

Baca Juga: 15 Cara Meningkatkan Skill Karyawan Paling Mudah

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving 

Di atas telah dijelaskan tentang tahapan-tahapan dalam  problem solving.  Untuk melaksanakan tahap-tahapan di atas tentunya Anda harus menguasai  skill  pemecahan masalah terlebih dahulu. Berikut adalah tips meningkatkan kemampuan  problem solving: 

1. Susun kerangka strategis

Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  adalah menyusun kerangka strategis. Kerangka tersebut meliputi:

  • Kumpulkan informasi dan tentukan masalahnya
  • Identifikasi hubungan masalah dengan solusi yang ada
  • Kembangkan beberapa alternatif solusi
  • Implementasi dan lakukan evaluasi dari solusi yang dipilih

2. Latih empati untuk memahami perspektif orang lain

Empati merupakan kunci dari kecerdasan emosional. Dengan empati, Anda dapat memahami berbagai sudut pandang dari rekan kerja. Misalnya, saat Anda mengirim ke email kepada rekan kerja dan belum mendapat balasan hingga beberapa jam. Pada situasi tersebut jangan terburu-buru untuk menyimpulkan sesuatu dan latihlah kesabaran Anda.

Apabila Anda berada di kantor yang sama, cobalah untuk menanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut. Selain itu, Anda juga dapat menawarkan bantuan apabila mereka sedang sibuk.

3. Pertimbangkan pengalaman Anda

Anda dapat meningkatkan kemampuan  problem solving  dengan berbekal pengalaman dan keterampilan yang telah dipelajari. Dalam hal ini, Anda dapat menanyakan pada diri sendiri apakah Anda pernah mengalami situasi yang serupa, kemudian ingatlah bagaimana masalah tersebut dapat berakhir, dan tentukan apa yang bisa dilakukan untuk mencapai hasil terbaik.

4. Jadilah seorang  expert  di bidang Anda

Semakin Anda memahami bidang atau industri yang ditekuni, maka Anda pun akan lebih mudah untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi apa yang harus dilakukan. Selain itu, sebagai  expert  tentunya Anda lebih mudah dalam mengenali masalah sebelum terjadi, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan.

5. Latih skill problem solving  dengan kreatif

Tips terbaik untuk menguasai keterampilan  problem solving  adalah dengan mempraktikannya. Semakin sering Anda menghadapi masalah, maka kreativitas Anda pun akan semakin terasah. Pada tahap ini, cobalah untuk berpikir  out of the box  ketika mencari solusi untuk suatu masalah.

6. Minta bantuan kepada orang lain

Tips terakhir, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Misalnya, jika ada Anda menemukan masalah terkait pekerjaan, Anda dapat meminta bantuan kepada rekan kerja. Dengan mendengarkan pendapat mereka, Anda pun dapat mengetahui bagaimana cara mereka berpikir dan mempelajarinya jika suatu hari terjadi masalah serupa.

Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV, Cara, Hingga Tips Menulisnya

Itulah penjelasan mengenai kemampuan  problem solving  mulai dari pengertian, manfaat, contoh keterampilan, tahap, serta bagaimana cara meningkatkan skill  tersebut. Dalam dunia kerja, skill ini dapat membantu karyawan untuk menganalisis permasalahan serta mampu memikirkan solusi terbaik.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan skill problem solving karyawan, Anda dapat menggunakan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang akan mempermudah Anda dalam mengelola data karyawan, gaji, serta penyediaan slip gaji kepada semua karyawan melalui  smartphone. 

Gajihub akan membantu dalam pengelolaan administrasi karyawan, sehingga memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada pengembangan skill-skill  terkait pekerjaan.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui  tautan ini dan rasakan kemudahannya.

2 thoughts on “ Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya ”

  • Pingback: Management Trainee: Pengertian, Manfaat, hingga Komponennya
  • Pingback: HRIS Analyst: Pengertian, Tugas, Syarat, Hingga Tantangannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

MAS Software

Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

apa itu Problem Solving

Ketika kamu ingin melamar pekerjaan atau bahkan sudah bekerja di sebuah perusahaan, mungkin kamu akan ditanyakan soal problem solving. Apa itu problem solving ? 

Pasalnya, di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bahkan kehidupan individual, problem solving sangat bermanfaat, terlebih untuk sebuah penyelesaian masalah. Jadi sebenarnya apa itu problem solving ?

Apa itu Problem Solving?

Manfaat memiliki kemampuan problem solving, mendefinisikan suatu masalah, mengembangkan solusi alternatif , menentukan solusi terbaik , menerapkan solusi dan mengevaluasi, berani mengubah pola pikir yang umum, melakukan identifikasi masalah yang sedang dihadapi, gunakan metode mind mapping, selalu terbuka dan mencari ide-ide yang kreatif (brainstorming), cobalah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.

Problem solving sendiri merupakan sebuah aktivitas mulai dari mendefinisikan suatu masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi, serta mengimplementasikan solusi tersebut. Intinya sebuah proses kegiatan penyelesaian masalah.  

Karena berproses, jadi problem solving ini memiliki langkah-langkah yang lebih rinci untuk setiap prosesnya. Bahkan, dalam melakukan problem solving, seseorang harus bisa membedakan yang mana gejala dan mana masalah yang sebenarnya. 

Karena, jika sudah menetapkan sebuah masalah, kamu bisa mengumpulkan fakta-faktanya, baru kamu juga akan bisa menemukan akar masalah yang sebenarnya.

Memang cukup sulit, apalagi bagi kamu yang sering pergi dari masalah. Tapi mulai sekarang, cobalah untuk bisa menyelesaikan masalah yang sedang kamu alami. 

Agar lebih mudah dan detail dalam mengetahui masalah itu seperti apa, coba cek deretan pertanyaan untuk diri kamu sendiri berikut ini:

  • Masalah yang sedang dialami benar-benar ada atau hanya dugaan semata?
  • Apakah masalah tersebut bisa berpeluang memberikan keuntungan?
  • Apakah masalah ini penting bagimu dan benar-benar perlu diselesaikan?
  • Apakah masalah tersebut bisa kamu selesaikan sendiri, atau butuh orang lain untuk menyelesaikannya?

Setelah melihat pertanyaan tersebut dan kamu sudah memiliki jawabannya, tanyakan juga pada dirimu, adakah tujuan yang ingin Anda capai, dari permasalahan masalah tersebut? Misalnya, agar kamu tidak dicap buruk oleh bos, hingga agar kamu tidak dipecat dari kerjaan dan lainnya. 

Nah, jika dilihat dari sudut pandang pemilik bisnis, maka tujuan utama kamu dari penyelesaian masalah ini, tentunya harus mendapatkan lebih banyak keuntungan demi bisa mengembangkan bisnis.

Dengan penyelesaian masalah ini atau problem solving , maka kamu tidak akan terombang-ambing dalam masalah yang tak kunjung selesai, bahkan bisa membuat kamu melenceng dari tujuan.

Seperti yang diketahui, bahwa kehidupan ini masalah akan terus ada, sekaya apapun kamu hingga sebahagia apapun kamu. Nah, jika sudah tau apa itu problem solving, maka kamu juga harus tahu manfaat problem solving itu sendiri dan menerapkan di kehidupan sehari-hari. 

Pasalnya, manfaat dari memiliki kemampuan problem solving , sangat penting untuk dimiliki, entah sebagai apapun kamu. Mulai dari sebagai orang tua, guru, pebisnis, pelajar, mahasiswa, karyawan, apalagi sebagai pimpinan di dalam suatu perusahaan. 

Tidak hanya itu, kemampuan ini memang harus dilatih, karena kemampuan pemecahan masalah ini sangat erat hubungannya dengan berbagai keahlian, seperti kemampuan komunikasi, mendengar, meneliti, kreativitas, menganalisa, kerja tim, serta pengambilan keputusan.

Baca Juga : 6 Jenis Struktur Organisasi Perusahaan yang Harus Anda Ketahui

Tahapan dalam Proses Problem Solving  

Tahapan pertama dalam memecahkan suatu masalah adalah dengan mendefinisikannya terlebih dahulu. 

Bagaimana caranya? Yakni dengan menganalisa masalah apa yang sedang terjadi, karena dalam masalah ada banyak hal yang bisa melatarbelakangi, serta yang mempengaruhi sebuah masalah.

Berikutnya adalah mengembangkan solusi alternatif, dengan cara mengetahui sumber masalahnya. Setelah itu, maka kamu bisa lanjut ke tahapan yang selanjutnya, yakni mengembangkan dan memikirkan alternatif solusi yang ada. 

Tidak hanya butuh action, pemikiran kreatif juga diperlukan dalam mengembangkan solusi. Kamu harus memiliki banyak pemikiran dan sudut pandang yang baik dari segala sisi. 

Jika sudah memiliki beberapa pengembangan solusi, selanjutnya bandingkan berbagai alternatif.

Kamu pasti senang, jika kamu sudah mengetahui apa masalah dan akar masalah yang sedang kamu alami, namun akan lebih senang lagi jika kamu juga bisa menemukan solusi terbaiknya. 

Karena, tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik, dari permasalahan. Maka dari itu, jika kamu sudah memikirkan alternatif dan membandingkannya, selanjutnya tentukan solusi mana yang menurutmu paling tepat, untuk bisa selesaikan masalah tersebut. 

Pastikan juga, bahwa solusi tersebut atau yang kamu pilih, tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

Selanjutnya, adalah tahapan yang terakhir dari proses problem solving , yakni menyusun strategi, mendiskusikannya dengan anggota tim lainnya, serta menerapkan solusi yang telah dipilih bersama.

Tidak hanya fokus dalam pengambilan solusi yang kamu pilih, kamu juga harus tetap mencari hasilnya dan keuntungannya buat kamu bahkan tim. Jangan lupa juga untuk menerima masukan dari berbagai pihak. Setelah itu, kamu dan tim bisa mengevaluasi hasil, dari penyelesaian tersebut.

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa kemampuan problem solving ini, perlu dilatih agar terbiasa ketika kamu menemukan masalah dan bukan menghindar. 

Bahkan, kemampuan problem solving juga bisa ditingkatkan agar kamu bisa lebih siap dan bisa memecahkan masalah dengan cepat dan profesional. 

Maka dari itu, kamu perlu belajar dan latihan untuk meningkatkan kemampuan problem solving, dengan melakukan hal-hal berikut ini, untuk meningkatkan kemampuan problem solving. 

Pertama, dalam menyelesaikan masalah kamu tidak boleh diam saja, karena kamu harus mulai berani untuk mengubah pola pikir umum, yang itu-itu saja. Kamu harus bisa berpikir ari berbagai sudut pandang dan baiknya selalu berpikir positif. 

Seperti, jika kamu bertemu masalah kecil tapi disepelekan. Nah, mulai sekarang kamu harus coba ubah pemikiran tersebut, karena bagaimana jika kamu dihadapkan dengan masalah besar? Di sini kamu dituntut untuk menjadi berani menghadapi berbagai masalah apapun itu dan jadikan sebagai tantangan.

Seperti yang sudah dibahas di atas, bahwa proses problem solving memiliki beberapa tahap. Nah, di salah satu tahapnya juga perlu dilakukan latihan, seperti melakukan identifikasi masalah. 

Dari sering melakukan identifikasi masalah, maka kamu bisa melihat sumber permasalahan lebih mudah. Kamu juga harus sering-sering bertanya kepada diri sendiri untuk menemukan akar masalahnya. 

Akan tetapi, dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya kamu tidak menebak-nebak sumbernya. Kamu harus bisa berpikir secara logis, terutama soal sumber masalah dan pencarian solusinya. 

Jika kamu masih kesulitan dalam melakukan problem solving, maka kamu bisa gunakan metode mind mapping, karena metode ini memiliki berbagai macam kelebihan.

Contohnya seperti dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang lebih kreatif bahkan metode ini juga bisa membantu merangsang kinerja otak. 

Tidak sebatas mengembangkan, dengan metode ini juga kamu dapat membantu menemukan ide-ide baru. Kamu juga akan lebih fokus ke pikiran yang logis, dalam menerapkan proses problem solving. 

Isi kepalamu, jika dipaksa untuk menyelesaikan masalah pasti akan bercabang. Maka dari itu, pikiran kamu harus selalu terbuka terlebih dalam mencari ide-ide kreatif. 

Kamu bisa mencari ide-ide kreatif, salah satunya dengan cara melakukan brainstorming atau diskusi bersama teman. Semakin banyak kepala, kamu brainstorming akan lebih banyak berjalan. Terlebih, jika kamu telah menemukan ide dari hal-hal yang telah disampaikan oleh anggota tim. 

Maka dari itu, ketika sedang brainstorming, kamu harus mengeluarkan pendapat apapun, agar ucapanmu bisa dijadikan ide bagi kamu sendiri dan tim lain. 

Ucapkan apa saja yang ada di kepalamu, maka ide yang terlintas di kepala bisa didengarkan oleh orang lain. Dengan begitu, kamu akan dimudahkan ketika sedang mengatasi suatu masalah. Karena semakin banyak ide, maka akan ada banyak jalan sebagai solusi permasalahan.

Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting, bahkan dalam pikiran di dalam diri sendiri. Sehingga, jika kamu sudah memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mumpuni, maka proses mengidentifikasi masalah, juga akan berjalan dengan lebih mudah. 

Dengan komunikasi yang baik dan lancar, maka kamu bisa menjabarkan semua ide-ide yang ada di kepalamu, yang berguna untuk mengatasi masalah.

Tanpa komunikasi yang baik, belum tentu kamu bisa mengungkapkan masalah di diri sendiri, apalagi masalah yang melibatkan banyak pihak. 

Maka dari itu, jangan meremehkan kemampuan komunikasi, karena hal tersebut memang sangat dibutuhkan, terlebih dalam dunia kerja. 

Jadi apa itu problem solving? Apakah kamu perlu untuk memiliki kemampuan ini? Tentu saja. Terlebih kamu sedang berada di dalam sebuah organisasi seperti di perusahaan, bisnis, bahkan di rumah sekalipun. 

Terlebih jika dalam sebuah bisnis, karena taruhannya adalah keuntungan dan kerugian. Di mana kamu benar-benar harus memikirkan penyelesaian masalah, jika tidak ingin rugi atau bangkrut. 

Misalnya saja, jika kamu punya masalah di pendataan keuangan, barang, stok bahan, dan lainnya, yang setiap periode hasilnya selalu berantakan. 

Belum lagi, pendataan secara manual membuatmu menghabiskan waktu lebih banyak, dan repot, karena cara tersebut sangat konvensional. 

Nah, solusi dari masalah tersebut adalah, kamu bisa gunakan program software akuntansi yang lebih modern, untuk menyelesaikan masalah pendataan yang berantakan dan lama. 

Kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP , karena software tersebut bisa membantu kamu dalam mendata pemasukan serta pengeluaran keuangan, stok barang, bahan baku, bahkan hingga gaji karyawan. 

Dengan MASERP, kamu tidak perlu repot mendata secara manual lagi, karena MASERP akan bekerja secara otomatis, dan pastinya akan membantu pekerjaan kamu lebih praktis, mudah, dan cepat. 

Baca Juga : Petty Cash Adalah Kas Kecil yang Berguna Bagi Perusahaan

New call-to-action

Dicoding Indonesia

  • Belajar Sekarang

Apa itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

' src=

Mempunyai skill problem solving sangat penting, terutama jika kamu ingin menjadi seorang technopreneur . Hal ini karena seorang technopreneur setiap harinya akan menghadapi berbagai masalah yang memerlukan keputusan dengan cepat dan tepat. 

Namun, bukan hanya seorang technopreneur saja yang harus memiliki skill problem solving , melainkan setiap orang pun harus memilikinya. Terutama untuk kamu yang akan memasuki dunia kerja karena itu merupakan skill fundamental ketika menghadapi kesulitan saat bekerja. 

Sebagai contohnya, ketika kamu kewalahan menyelesaikan pekerjaanmu sehingga sulit membagi waktu dan membuatmu stres . Nah, jika hal tersebut terjadi, sebaiknya kamu membicarakanya dengan manajermu mengenai beban pekerjaan yang terlalu berat dan jelaskan alasan hal tersebut bisa terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Apa sih sebenarnya arti dari problem solving itu sendiri? Lalu, bagaimana cara meningkatkan skill problem solving ? Yuk, mari kita simak penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah:

  • memahami situasi;
  • mengidentifikasi akar masalah;
  • mengembangkan rencana yang efektif; dan
  • terakhir, melakukan eksekusi.

Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.

Apabila kamu sudah mempelajari pendekatan dasar problem solving di atas dan menjadi seorang problem solver , rasa panik akan berkurang dan kepercayaan diri pun meningkat ketika menghadapi berbagai masalah dalam hidup, baik itu pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk kita meningkatkan skill problem solving. Namun, sebelum itu kita akan bahas dulu beberapa tipe orang ketika menghadapi masalah menurut Ken Watanabe dalam bukunya, Problem Solving 101 .

Tipe-tipe Orang Menghadapi Masalah 

1. nona pengeluh ( miss sigh).

Tipe orang yang suka mengeluh ketika menghadapi masalah

Miss Sigh ini mempunyai sifat langsung menyerah ketika menghadapi masalah. Karakter ini biasanya kurang mampu mengendalikan hidupnya dan sering menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi kepadanya.

Miss Sigh sebenarnya mempunyai banyak ide yang bagus, tetapi takut bila gagal nanti orang-orang akan menertawakannya. Jadi, alih-alih berbicara atau mengambil tindakan, dia hanya duduk mengasihani dirinya dan menghela nafas dengan berkata, “ Aku kayaknya ga akan pernah bisa melakukannya. ”

2. Tuan Kritik ( Mr. Critic )

tipe problem solving mr critic

Mr. Critic berbeda dengan Miss Sigh, dia tidak pernah takut untuk berbicara. Mr. Critic adalah seorang kritikus profesional yang siap menunjukkan kesalahan dan menjatuhkan ide orang lain jika dia menemukan kekurangan dan akan berkata, “ Kan, sudah saya bilang coding -an kaya gitu gak akan jalan. ”

Tipe ini biasanya selalu menunjukkan kesalahan orang lain, sedangkan dirinya tidak melakukan pekerjaan apa pun. Bisa saja karena menyelesaikan pekerjaan tidak semudah mengatakannya atau dia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan bahwa dia sendiri sering melakukan kesalahan.

3. Nona Pemimpi ( Miss Dreamer )

tipe problem solving miss dreamer

Miss Dreamer adalah seseorang yang hidup di dunia mimpi. Dia memiliki banyak ide cemerlang dalam otaknya, tetapi tidak ada satu pun dari ide tersebut yang dijalankan. 

Miss Dreamer tidak pernah berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mengubah mimpinya menjadi tindakan yang nyata. Kata-kata yang biasa diucapkannya, seperti “ Saya ingin menjadi seorang programmer yang andal. ”, tetapi tidak pernah memulai belajar pemrograman .

4. Tuan Maju Terus ( Mr. Go Getter)

tipe problem solving mr go getter

Mr. Go Getter merupakan seseorang yang tidak khawatir tentang masalah dan juga pikiran-pikiran negatif. Tipe ini selalu mengambil tindakan jika terjadi masalah. Tindakan proaktif Mr. Go Getter sangat baik, tetapi dia tidak berpikir dulu sebelum bertindak.

Karena dia berprinsip bahwa berpikir hanya membuang-buang waktu saja, jadi lebih baik menurutnya untuk langsung melakukan tindakan. Namun, jika dia memberikan sedikit waktu untuk berpikir, mungkin dia akan mendapatkan solusi yang lebih efektif.

5. Anak-anak Pemecah Masalah ( Problem Solving Kids )

cara yang benar dalam menghadapi masalah

Tipe terakhir ini fokus dengan solusi ketika menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya. Mereka mengatasi masalahnya dengan tenang dan akan mencari dulu letak akar masalahnya. Setelah itu, mereka akan membuat rencana yang efektif sebelum mengambil tindakan, dan kemudian mengeksekusinya segera.

Problem solving kids selalu fokus pada hal yang bisa diubah di masa depan daripada hal yang sudah terjadi di masa lalu. Setelah mengambil tindakan, mereka akan terus mengevaluasinya agar bisa mendapatkan solusi yang efektif ketika menghadapi masalah berikutnya. 

Nah, kira-kira kamu termasuk tipe yang mana nih ketika menghadapi masalah? Jika sudah tahu tipemu, kami akan kasih tips untuk meningkatkan kemampuan problem solving ini.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Problem solving merupakan sebuah soft skill yang dapat dikembangkan melalui sebuah proses yang sederhana. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan skill problem solving kamu.

1. Cobalah untuk mengubah mindset kamu

Saat melihat suatu masalah sebagai beban yang membuat kamu frustrasi, secara tidak sadar kamu akan menghindarinya. Namun, jika kamu mengubah mindset untuk melihat sebuah masalah sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, beban itu bisa berkurang. 

Tentunya setelah mengubah mindset , kamu dapat memecah dan menganalisis masalah dengan lebih mudah sehingga membuat kamu merasa tidak terbebani.

2. Analisis masalah dengan langkah demi langkah

Jangan melihat masalah sebagai suatu kesatuan besar yang perlu diperbaiki. Hal itu, dapat menghalangi kamu ketika ingin untuk mencoba menyelesaikannya. 

Sebaliknya, jika kamu memecahkan masalah dengan langkah demi langkah, seperti mengidentifikasi masalah, mencari akar penyebabnya, dan menemukan solusi yang tepat, potongan-potongan langkah kecil yang kamu lakukan itu berkembang menjadi solusi akhir secara keseluruhan.

3. Jangan malu menerima feedback

Kesampingkan dulu ego kamu dan mintalah bantuan orang lain ketika kesulitan. Cobalah bertanya kepada teman, keluarga, ataupun rekan kerja ketika kamu tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. 

Kadang, berdiskusi dengan orang lain dapat membawa ide-ide segar dan sudut pandang baru yang tidak akan pernah kamu temui.

4. Amati cara orang lain menghadapi masalah 

Kamu mungkin memiliki rekan kerja yang ahli dalam memecahkan masalah. Mengamati cara orang tersebut menyelesaikan masalah dan mempelajarinya dapat membantumu untuk meningkatkan keterampilan problem solving. Siapa tahu, kamu pun bisa meniru dan memodifikasi pola pemecahan masalah mereka. 

Nah, jadi itu dia pembahasan mengenai apa itu problem solving. Kemampuan ini sangat berguna untuk kamu. Tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Jadi, ayo teruslah asah kemampuan problem solving -mu agar kariermu semakin berkembang!

Keranjang Saya

Saatnya Mengenal Apa Itu Problem Solving, Skill yang Dibutuhkan Dalam Dunia Kerja

Terkadang kita menghadapi masalah ketika sedang bekerja. Yuk simak penjelasan apa itu problem solving di bawah ini agar kamu siap menghadapi berbagai masalah.

author:undefined

Posted: Friday, Mar 04, 2022

Terkadang kita menghadapi beberapa masalah ketika sedang bekerja, entah itu dengan rekan kerja atau bahkan dengan klien. Jika kamu memiliki skill problem solving yang mumpuni, masalah apapun pasti mudah untuk dihadapi. Namun, apa itu problem solving ?

Yuk simak penjelasan mengenai problem solving di bawah ini!

Apa Itu Problem Solving?

Dilansir dari ASQ , problem solving adalah tindakan mendefinisikan masalah; menentukan penyebab masalah; mengidentifikasi, memprioritaskan, dan memilih alternatif untuk solusi dari masalah tersebut; dan menerapkan solusi yang telah ditemukan. Secara kolektif, semua langkah tersebut dikenal sebagai proses problem solving .

Semakin baik kamu menguasai skill ini, makan semakin cepat dan efektif pula solusi yang akan kamu hasilkan ketika menghadapi suatu masalah. Namun sayangnya skill ini bukan lah sebuah kemampuan yang bisa diasah hanya dari membaca saja, problem solving adalah skill yang hanya bisa diasah melalui praktik.

Walaupun begitu, bukan berarti kamu harus membuat masalah jika ingin mengasah kemampuan problem solving milikmu. Kamu bisa mencari suatu contoh masalah melalui internet dan mencoba menyelesaikannya seakan kamu terlibat dalam masalah tersebut.

Baca Juga: 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Saat Gap Year Biar Lebih Produktif

Proses Problem Solving

Untuk mengelola dan menjalankan organisasi yang sukses secara efektif, pemimpin harus membimbing karyawannya dan mengembangkan kemampuan problem solving . Untuk menemukan solusi yang cocok dan efektif untuk suatu masalah dapat dicapai dengan mengikuti proses empat langkah dasar yang diuraikan di bawah ini:

1. Definisikan Masalah

Mendefinisikan masalah berarti kamu mendiagnosis situasi. Ini membantu mengambil langkah lebih lanjut untuk memecahkan masalah. Namun, ini tidak sesederhana sekadar menentukan masalah saja.

Pada proses ini, kamu harus mengambil langkah-langkah yang efektif untuk melacak situasi masalah. Beberapa cara yang paling efektif dan mudah diterapkan untuk mendefinisikan masalah tercantum di bawah ini:

Flowchart proses dan masalah di dalamnya.

Diagram sebab dan akibat.

Dengan bantuan langkah-langkah di atas, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi akar penyebab masalah. Namun, untuk cara mendefinisikan masalah ini, kamu harus melibatkan informasi yang faktual dan kemudian membandingkan harapan dengan kenyataan. Selain itu, kamu juga harus tetap fokus pada akar penyebab masalah karena pemberantasan akar masalahnya akan menjadi tujuan utama di sini.

2. Membuat Solusi

Setelah kamu melalui langkah pertama, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi untuk masalah tersebut. Biasanya, ketika sedang mencari solusi, otak kita selalu berpikir bahwa solusi yang muncul pertama kali akan menjadi efektif. Namun pada kenyataannya, hal tersebut jarang sekali terjadi.

Jadi, di sini hal terbaik yang harus dilakukan adalah menghasilkan lebih banyak solusi sekaligus. Untuk melakukan hal itu, kamu bisa melakukan hal-hal berikut.

Lakukan problem solving bersama orang lain.

Jangan berhenti berpikir di ide yang muncul pertama kali.

Ketika kamu memiliki solusi cadangan, kamu akan lebih efisien dalam memecahkan masalah. Ini karena jika satu solusi gagal, kamu dapat menerapkan solusi yang lain dan berlanjut sampai masalah terselesaikan.

Baca Juga: Pengembangan Diri Adalah Aspek Kehidupan yang Penting di Zaman Now

3. Evaluasi dan Memilih Solusi yang Paling Tepat

Sekarang kamu sudah menghasilkan lebih dari satu solusi, tetapi bagaimana kamu tahu apakah solusi itu efektif atau tidak. Untuk mengetahui hal ini, kamu dapat mengevaluasi ide-ide yang muncul. Ini akan membantu dalam menyaring ide-ide terbaik dan paling efektif.

Untuk melakukan evaluasi, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

Apakah solusi ini dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan masalah lain?

Akankah semua orang dan pemangku kepentingan menerima solusi ini?

Apakah solusi yang dibuat dapat diterapkan dengan mudah?

Ketika kamu melakukan hal di atas pada semua solusi yang ditemukan dan alternatifnya, kamu akan dengan mudah memilih solusi mana yang paling cocok untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Implementasi

Pemimpin dapat dipanggil untuk mengarahkan orang lain untuk mengimplementasikan solusi, "menjual" solusi, atau memfasilitasi implementasi dengan bantuan orang lain. Melibatkan orang lain dalam implementasi adalah cara yang efektif untuk mendapatkan dukungan dan meminimalkan penolakan terhadap perubahan selanjutnya.

Terlepas dari bagaimana solusi diluncurkan, saluran umpan balik harus dibangun ke dalam implementasi. Hal ini memungkinkan pemantauan terus menerus dan pengujian peristiwa aktual terhadap harapan. Pemecahan masalah, dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan kejelasan, paling efektif jika solusinya tetap ada dan diperbarui untuk menanggapi perubahan di masa depan.

Baca Juga: 10 Cara Mengembangkan Potensi Diri di Masa Pandemi

Jika kamu ingin mengembangkan skill ini, atau bahkan mendapatkan skill lainnya, MyEduSolve menyediakan sertifikasi internasional seperti: Microsoft, Adobe, Project Management Institute, hingga IT Specialist, yang dapat memvalidasi berbagai skill -mu kepada rekruter maupun klien. Semoga setelah mengenal apa itu problem solving , kamu bisa lebih meningkatkatkan kemampuan ini.

Info Artikel

Updated: Wednesday, Apr 10, 2024

Tags terkait

Rekomendasi artikel.

Prospek Karier Video Editor, Profesi Menjanjikan di Industri Kreatif cover

Prospek Karier Video Editor, Profesi Menjanjikan di Industri Kreatif

Posted: 3 years ago

Inilah Cara Reverse Video di Adobe Premiere yang Bisa Kamu Ikuti cover

Inilah Cara Reverse Video di Adobe Premiere yang Bisa Kamu Ikuti

Posted: 2 years ago

3 Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel Bagi Pemula cover

Pengembangan Skill

3 Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel Bagi Pemula

Posted: a year ago

Suggest a Topic

What topics are you interested in learning more about? We want to hear from you! Share with us your feedback and article suggestions for our blog.

Need assistance? Chat us

AqtiveHR

Apa Itu Problem Solving? Ikuti 4 Prosesnya

S Nuraini Safitri

May 25, 2022

Human Resource (HR)

Kita semua menghabiskan banyak waktu untuk memecahkan masalah, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Beberapa masalah yang kecil, Anda mungkin dapat dengan cepat menyelesaikannya sendiri. Tetapi untuk masalah yang lebih besar akan menjadi tantangan yang cukup kompleks yang dalam penyelesaiannya membutuhkan kreativitas, dan banyak upaya untuk menyelesaikannya. Salah satunya dengan problem solving , Apa Itu problem solving ?

Tidak ada pekerjaan yang tidak melibatkan keahlian  problem solving  dalam kegiatan sehari-hari. Di tempat kerja, jenis masalah yang Anda hadapi sangat bergantung pada organisasi tempat Anda berada dan pekerjaan yang Anda lakukan. Contohnya dalam bidang advertising problem solving  sangat sering dijumpai di lingkungan kerja, misalnya bagaimana seseorang menyelesaikan masalah penurunan penjualan atau kendala dalam advertising . 

Sebelum menyelesaikan masalah, Anda harus yakin terlebih dahulu bahwa akan selalu ada cara untuk menyelesaikannya. Apapun masalah yang dihadapi, ada beberapa cara umum untuk mengatasinya secara efektif. Dan kita semua dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan kita untuk berhasil dengan membangun keterampilan problem solving  yang kuat. Untuk informasi lebih lengkapnya, Anda dapat membaca penjelasannya dibawah ini!

Apa Itu Problem Solving ? 

Apa itu problem solving ? menurut Oemar Hamalik, arti problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah. Kemudian memecahkan masalah berdasarkan data serta informasi akurat, sehingga mampu mendapat kesimpulan dengan cermat dan cepat. Dengan ini sebenarnya sudah mendapatkan apa tujuan utama dari pemecahan masalah ini.

Problem solving merupakan aktivitas mendefinisikan masalah, menentukan penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi, menemukan solusi yang efektif dan mengimplementasikan solusi tersebut. Pada dasarnya, kemampuan ini berkaitan dengan berbagai kemampuan lain seperti kemampuan menganalisa, mendengar, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim dan pengambilan keputusan (decision making) .

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Soft Skill

Proses Problem Solving

Kemampuan problem solving berkaitan dengan berbagai skills mulai dari mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, kerja tim dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan masalah, namun secara umum terdapat empat tahapan dasar problem solving.

Definisikan Masalah

Mendefinisikan masalah tidak hanya melihat pada gejala yang terlihat, tetapi juga menganalisis kunci dan akar masalah yang sebenarnya. Ada banyak hal yang dapat menjadi latar belakang dan pengaruh suatu masalah. Sehingga dalam tahapan ini penting untuk melihat masalah dari berbagai perspektif. Seseorang harus mendukung informasi pendukung agar proses identifikasi masalah dapat berjalan lebih lancar.

Identifikasi Masalah

Tahapan selanjutnya yaitu identifikasi masalah. Dari informasi yang sudah dikumpulkan, proses pemecahan masalah ini sangat penting. Tujuannya agar memisahkan dan membagi aspek-aspek penting, agar tidak memunculkan elemen berbeda yang tercampur. Cara ini terbukti efektif karena menciptakan proses yang lebih terorganisir sehingga penemuan solusi menjadi lebih cepat dan tepat.

Dalam melakukan hal ini diperlukan kreativitas dan kemampuan berpikir logis dan kritis, bisa dengan membandingkan alternatif solusi kemudian mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada. Tahapan ini juga disebut dengan mengembangkan alternatif solusi yang ada.

Tentukan Solusi Terbaik

Tujuan problem solving adalah menemukan solusi yang terbaik dari sebuah masalah, karena setelah memikirkan alternatif solusi yang ada. Selanjutnya yaitu mencoba menentukan solusi mana yang paling tepat dengan mempertimbangkan solusi mana yang akan diterapkan dan tidak berpotensi menyebabkan masalah lainnya.

Dalam melalui tahap ini memang akan menemukan beberapa solusi yang tentunya akan menguras isi kepala. Perlu adanya melihat kedua sisi dari masing-masing solusi agar mendapatkan yang terbaik.

Lakukan Evaluasi

Melakukan evaluasi merupakan tahapan yang paling menentukan dari proses problem solving , dalam hal ini seseorang dituntut untuk menyusun strategi, membagikan ke anggota tim lainnya dan menindaklanjuti solusi yang telah diputuskan. Selain itu juga harus mengumpulkan masukan dari berbagai pihak yang terlibat, kemudian melakukan evaluasi hasil jangka panjang dari penerapan solusi tersebut.

Pengaruh Skill Problem Solving Terhadap Karir

Problem solving dapat membentuk karyawan secara kognitif yang dibekali untuk menangani masalah apapun termasuk pekerjaan yang diberikan kepada mereka. Tentunya skill ini sangat mempengaruhi karir kita kedepannya. Ada beberapa manfaat penting skill problem solving di tempat kerja. Berikut penjelasannya. 

Time Management yang Baik

Pengaruh skill problem solving terhadap karir salah satunya yaitu akan memiliki time management yang baik. Kemampuan untuk mengatur waktu dengan bijak dan fokus terhadap hal penting bagi perusahaan akan menghasilkan pengambilan keputusan dan dampak bisnis yang lebih baik.

Memprioritaskan dan Melaksanakan Strategi

Problem solver  akan lebih berhati-hati dalam menilai kebutuhan perusahaan dan bagaimana memprioritaskan, merencanakan, dan melaksanakan strategi untuk memenuhinya. Karyawan yang memiliki sifat problem solver dapat mengelola semua bagian karena dapat menyusun strategi dengan cara terbaik untuk memenuhi berbagai permintaan perusahaan.

Dapat Bekerja dibawah Tekanan

Hal ini merupakan salah satu manfaat terpenting dari problem solving skill di tempat kerja. Problem solver memiliki kepribadian yang dapat merespon dengan baik walaupun sedang berada dibawah tekanan, termasuk deadline yang dipercepat dan tugas – tugas yang perlu perubahan yang cepat.

Management Risk

Problem solver tidak hanya dibekali untuk menghadapi masalah yang dihadapi tetapi juga mampu mengantisipasi masalah yang akan muncul di masa depan berdasarkan tren, pola, pengalaman, dan kejadian terkini.

Apa Saja Kemampuan  Problem Solving ?

Problem solving skill  itu sendiri bisa ditingkatkan, sehingga Anda dengan lebih mudah untuk menggunakannya. Berikut adalah hal – hal apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving . 

Berani Mengubah Pola Pikir

Cara pertama untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  adalah dengan berani mengubah pola pikir. Jika sebelumnya memiliki pola pikir untuk menghindari masalah, kini coba ubah pola pikir Anda menjadi lebih berani menghadapi masalah dan menjadikannya sebagai tantangan.

Mengubah pola pikir memang membutuhkan cukup banyak waktu dan tidak bisa diubah secara instan. Namun, jika Anda dapat mengubah pola pikir menjadi lebih positif dan dapat memandang suatu masalah dari sisi yang lain, tentunya hal itu akan meningkatkan kemampuan  problem solving  Anda. 

Coba Memakai Metode  Mind Mapping

Langkah lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan  problem solving  yaitu dengan cara melakukan metode  mind mapping . Saat sedang dihadapkan dengan suatu masalah dan dituntut untuk mencari solusinya, metode  mind mapping  ini dapat Anda lakukan. Metode  mind mapping  akan membantu dalam proses memetakan informasi untuk mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi. 

Tidak hanya mampu untuk membantu menyelesaikan masalah saja, metode  mind mapping  juga memiliki berbagai macam kelebihan lain. Misalnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang kreatif dan merangsang kinerja otak. Selain itu, metode  mind mapping  juga dapat membantu menemukan ide-ide baru serta memfokuskan pikiran dalam proses  problem solving.  

Kembangkan Kemampuan Komunikasi

Jika ingin mengasah kemampuan  problem solving , coba terlebih dahulu mengembangkan kemampuan komunikasi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Jika kemampuan komunikasi yang Anda miliki sudah baik, proses mengidentifikasi masalah juga akan berjalan dengan lebih mudah. Selain itu juga mampu menjabarkan ide-ide yang berguna. Itulah mengapa kemampuan komunikasi memang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Mencari Ide-ide yang Kreatif

Dalam problem solving  sangat berkaitan dengan mencari ide-ide yang kreatif. Seseorang yang memiliki kemampuan  problem solving  yang baik akan selalu mudah untuk mencari dan menemukan ide–ide yang bagus dan kreatif untuk menyelesaikan masalah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencari ide-ide kreatif adalah dengan melakukan  brainstorming  .Proses brainstorming tentunya akan memudahkan Anda saat mengatasi masalah karena telah memiliki lebih banyak ide sebagai solusinya.

Jadi, kalian sudah mengerti apa itu problem solving ? Hal–hal terkait pengertian, proses, hingga pengaruh problem solving  terhadap karir yang bisa Anda terapkan sebagai model pembelajaran di lingkungan kerja guna mencari solusi terbaik dalam pemecahan masalah perusahaan. Problem solving skill  memang sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan. Begitu juga dalam manajemen SDM dalam perusahaan, karena tidak jarang dijumpai berbagai masalah seputar pengelolaan karyawan yang berdampak kepada kualitas kinerja karyawan dan HR itu sendiri. 

Sebagai solusi, AqtiveHR memiliki software HRIS yang akan membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan SDM. Mulai dari absensi hingga dari penggajian ( Payroll ) . Sehingga tim HR akan lebih efisien dalam melaksanakan fungsi pekerjaan mereka sehari-hari. 

AqtiveHR merupakan salah satu penyedia layanan software HRIS terbaik yang menawarkan fitur-fitur yang lengkap dengan tujuan menjadi solusi dalam mengelola karyawan secara efisien sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan yang jauh lebih optimal.Fitur unggulan yang terdapat pada AqtiveHR salah satunya yaitu absensi dengan teknologi  face recognition yang dilakukan via mobile dengan menggunakan radius lokasi.

Selain itu terdapat fitur broadcast messages per divisi perusahaan ke seluruh staff. Peran fitur ini pun penting untuk membuat karyawan merasa terlibat langsung dengan perusahaan. Fitur unggulan lainnya adalah pengajuan dan approval cuti serta notifikasi approval yang dapat diakses langsung secara online . Wah, dengan begini pekerjaan jauh lebih memudahkan tim HR bukan, dan tentunya dapat meminimalisir kesalahan. Maka, segera gunakan AqtiveHR , software HR terbaik yang memudahkan perusahaan meraih sukses.

Berapa Tunjangan Kinerja PNS di Indonesia?

Leadership skill: definisi, sifat, fungsi, hingga contoh, leave a comment cancel reply.

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

apa itu problem dan problem solving

PT Mitra Andalan Sistem Komplek Permata Jl. R. E. Martadinata No.28 Jakarta Utara 14420

(021) 6456633

Attendance and Leave Management

Payroll Management

Database Employee

HR Analytics

Available on

apa itu problem dan problem solving

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya 

apa itu problem dan problem solving

Kompas.com Skola

Program pintar, pengertian problem solving: aspek, ciri, dan langkah-langkahnya , serafica gischa.

Ilustrasi Problem Solving: Pengertian, Karakteristik,  Aspek, dan Faktornya

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Problem solving termasuk soft skill yang harus dimiliki setiap individu, karena memiliki manfaat ketika sudah bekerja di perusahaan. 

Dilansir dari buku Handbook of Cognitive-Behavioral Therapies (3rd Edition) (2010) oleh D'Zurilla dan Nezu, social problem solving adalah suatu proses di mana individu berusaha menangani stres dalam diri, yang juga dapat berfungsi sebagai mediator dalam menangani stres dan tekanan emosional. 

Adapun jenis permasalahan yang digunakan dalam social problem solving , seperti depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri, penyakit mental yang berat, putus asa, pesimis, rawan kemarahan, penyalahgunaan zat, kriminal, harga diri yang rendah, stres kerja, dan pelecehan seksual.

Baca juga: Pengertian Problem Solving Menurut Ahli

Aspek kemampuan problem solving  

Menurut Polya dalam bukunya How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method (Second ed) (1973), terdapat empat aspek  kemampuan problem solving , sebagai berikut:

  • Memahami masalah

Pemahaman masalah sangat menentukan kesuksesan dalam menemukan solusi masalah. Pada aspek ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. 

Setiap permasalahan harus dipahami berulang kali dan dipelajari dengan saksama.

  • Membuat rencana pemecahan masalah

Rencana solusi masalah dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Pada proses pemecahan masalah siswa dikondisikan memiliki pengalaman dalam menentukan strategi pemecahan masalah.

  • Melaksanakan rencana pemecahan masalah

Pada saat mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan hati-hati. Diagram, tabel atau urutan dibangun secara saksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. 

Jika muncul ketidak konsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.

  • Melihat (mengecek) kembali

Selama melakukan pengecekan, solusi masalah tetap di pertimbangkan. Harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan.

Baca juga: Mengenal Individu dengan Karakteristik Self Control

Ciri-ciri problem solving  

Metode problem solving memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: 

  • Menyiapkan masalah yang jelas untuk diselesaikan

Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuannya, juga sesuai dengan materi yang disampaikannya. Serta ada dalam kehidupan nyata peserta didik.

  • Merumuskan penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan

Mencari data atau keterangan yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan membaca buku, meneliti, bertanya, atau pengalaman peserta didik sendiri.

  • Menyelesaikan masalah sesuai rencana

Melakukan pembuktian atau pengecekan dari tiap tahap rencana penyelesaian masalah yang telah dirumuskan. Kemudian menjelaskan tahap-tahap penyelesaian dengan benar.

  • Memeriksa jawaban yang telah dilakukan dalam penyelesaian masalah

Setelah memeriksa jawaban yang dilakukan dalam penyelesaian masalah, kemudian memberikan penekanan dan menarik kesimpulan atas penyelesaian masalah.

Baca juga: Kegunaan dan Manfaat Self Control dalam kehidupan Sehari-hari

Langkah-langkah kemampuan problem solving  

Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum , yaitu: 

  • Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi
  • Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci
  • Merumuskan hipotesis, merumuskan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut yang masih perlu diuji kebenarannya
  • Mengumpulkan dan mengolah data/informasi dengan teknik dan prosedur tertentu
  • Menguji hipotesis berdasarkan data/informasi yang telah dikumpulkan dan diolah
  • Menarik kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis
  • Menerapkan hasil pemecahan masalah situasi baru.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Tag materi IPS kelas 9 pengertian problem solving adalah social problem solving adalah aspek-aspek problem solving ciri-ciri problem solving langkah kemampuan problem solving secara umum

#

Apa itu Self Efficacy?

apa itu problem dan problem solving

Self Regulated Learning: Indikator, Faktor-Faktor, dan Cara Meningkatkan

apa itu problem dan problem solving

Contoh Dialog Self-Introduction

apa itu problem dan problem solving

Apa yang Dimaksud dengan Power-on Self Test (POST)

apa itu problem dan problem solving

Pengertian Self Regulated Learning (Pembelajaran Mandiri) Menurut Ahli

apa itu problem dan problem solving

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

Berita terkait.

Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, dan Aspek

Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Sel Haploid?

Apa yang Dimaksud dengan Sel Haploid?

Hewan Ternak: Pengertian dan Contohnya

Hewan Ternak: Pengertian dan Contohnya

Mengapa Air Termasuk Senyawa Anorganik?

Mengapa Air Termasuk Senyawa Anorganik?

Apa yang Dimaksud dengan Mikoriza?

Apa yang Dimaksud dengan Mikoriza?

Jawaban dari Soal 'Muatan Listrik 120 C Berpindah'

Jawaban dari Soal "Muatan Listrik 120 C Berpindah"

Interrogative Pronouns: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Interrogative Pronouns: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Senyawa yang Diperlukan dalam Reaksi Glikolisis

Senyawa yang Diperlukan dalam Reaksi Glikolisis

Mengapa Merkuri Berbahaya?

Mengapa Merkuri Berbahaya?

Mengapa Tulang Burung Berongga?

Mengapa Tulang Burung Berongga?

20 Cara Menghemat Listrik agar Tagihan Tidak Membengkak

20 Cara Menghemat Listrik agar Tagihan Tidak Membengkak

Cara Menghitung Besarnya Energi Listrik yang Dipakai

Cara Menghitung Besarnya Energi Listrik yang Dipakai

Pengertian Korsleting dan 9 Cara Mencegahnya

Pengertian Korsleting dan 9 Cara Mencegahnya

4 Peran Listrik dalam Membantu Kehidupan Kita

4 Peran Listrik dalam Membantu Kehidupan Kita

Pengertian dan Manfaat Personal Branding

Pengertian dan Manfaat Personal Branding

6 Jenis Instrumen Investasi dan Risikonya

6 Jenis Instrumen Investasi dan Risikonya

Jimly sebut "amicus curiae" megawati bisa dipertimbangkan hakim mk di sidang sengketa pilpres, anggap keterangan 4 menteri jokowi normatif, timnas anies-muhaimin optimistis gugatan di mk dikabulkan, sekjen pdi-p ungkap isi pertemuan megawati dan ketua tkn rosan roeslani, gibran boyong keluarga datangi rumah prabowo di hari pertama lebaran, isi hati sang istri, sehari setelah kepergian babe cabita, now trending.

Setelah Rosan Temui Megawati, Arsjad Rasjid Disebut Bakal Temui Prabowo Besok

Setelah Rosan Temui Megawati, Arsjad Rasjid Disebut Bakal Temui Prabowo Besok

Warga Gaza Shalat Id di Reruntuhan Masjid yang Hancur Diserang Israel

Warga Gaza Shalat Id di Reruntuhan Masjid yang Hancur Diserang Israel

Berhasil Ikut 'Open House' Jokowi, Pemulung Asal Bekasi: Senang Banget

Berhasil Ikut "Open House" Jokowi, Pemulung Asal Bekasi: Senang Banget

Cegah Kepadatan Arus Balik, Menhub Usul WFH Pekan Depan

Cegah Kepadatan Arus Balik, Menhub Usul WFH Pekan Depan

Jimly Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bisa Dipertimbangkan Hakim MK di Sidang Sengketa Pilpres

Mungkin Anda melewatkan ini

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Apakah Difusi Terjadi Lebih Cepat dalam Cairan atau Gas?

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Pengertian, Fungsi, dan Gambar Pola Lantai Horizontal

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

Perkembangbiakan Generatif Spirogyra

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

30 Contoh Perilaku Manusia terhadap Hewan dan Tumbuhan yang Sesuai dengan Pancasila Sila Kedua

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

Mengapa Benda Bergerak Menempuh Jarak dan Perpindahan? Ini Jawabannya ....

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

apa itu problem dan problem solving

Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Little professor solving math problem on blackboard

Problem Solving Adalah

Manfaat problem solving, proses problem solving dan contohnya, tips meningkatkan kemampuan problem solving.

Secara bahasa, problem solving adalah penyelesaian masalah. Kenali lebih dalam apa maksud dari problem solving, apa saja manfaatnya dan bagaimana prosesnya. Kita akan ulas pula tips meningkatkan kemampuan problem solving beserta contohnya.

Problem solving adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan yang tepat. Berdasarkan buku Konsep Adversity & Problem Solving Skill yang disusun Risma Anita Puriani dan Ratna Sari Dewi, problem solving merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis. Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari jurnal penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana, problem solving adalah keterampilan intelektual yang diperoleh dari hasil belajar. Pentingnya kemampuan ini antara lain bisa dilihat dari banyaknya perhatian berbagai aliran psikologi terhadap problem solving skill.

Kegiatan keilmuan atau pendidikan tentang pemecahan masalah sebenarnya sudah lama berkembang di berbagai negara, yakni mulai tahun 1927. Selama ini pun sudah berkembang berbagai teori, model, desain, strategi, teknik, dan evaluasi pembelajaran tentang problem solving.

Kemampuan problem solving ini memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat yang dilansir dari realprojects.org dan penelitian UIN Sunan Gunung Djati.

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak. Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahap atau proses. Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna.

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah, tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah, melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Kemampuan problem solving sebetulnya akan meningkat dengan sendirinya seiring banyaknya pengalaman menghadapi masalah. Berikut ini ada beberapa tips meningkatkan kemampuan problem solving yang dirangkum dari buku Berdamai dengan Quarter Life Crisis yang disusun Jewellius Kistom M dan situs hayz.net.nz.

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving. Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif

Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Nah itulah tadi penjelasan lengkap mengenai problem solving yang merupakan kemampuan penting bagi setiap orang, beserta manfaat, proses, contoh dan tips meningkatkannya. Semoga bermanfaat.

Warning! Suhu Panas Bumi Terus Pecahkan Rekor

30 kata-kata sungkem lebaran bahasa jawa yang penuh haru dan tulus, 100+ ucapan selamat lebaran 2024 dalam bahasa indonesia dan inggris, 35 ucapan idul fitri 2024 lengkap dengan balasannya yang singkat-penuh doa, foto: 5 destinasi liburannya lisa blackpink, bisa jadi referensi nih, pameran pernikahan di jakarta.

Singgung Sektor Tekstil Berat, Bos Kadin Minta Pengusaha Terbuka soal THR

7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk Individu dan Profesional

Kenya swawikanti.

August 1, 2023 • 7 minutes read

Bagaimana solusi terbaik problem solving yang efisien dan efektif? Berikut beberapa teknik dan strategi pemecahan masalah yang bisa kamu terapkan!

Sebagai individu, terutama di dunia profesional, kita dituntut untuk bisa mengatasi berbagai macam masalah yang muncul. Mulai dari masalah pribadi, masalah dalam pekerjaan sehari-hari, mengerjakan soal ujian, hingga masalah lain yang cakupan dan dampaknya lebih luas. Untuk bisa mencari solusi berbagai macam masalah, dibutuhkan skill problem solving atau pemecahan masalah yang baik.

Problem solving merupakan keterampilan esensial yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan, baik secara personal maupun profesional. Kemampuan ini akan berperan penting saat kita menghadapi tantangan kompleks dalam pekerjaan, saat kita berusaha menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan pribadi dan keluarga, atau saat kita bertemu dengan masalah-masalah lain secara tiba-tiba.  

Banyak orang menyadari bahwa kemampuan ini penting untuk dimiliki, namun belum banyak yang mengerti bagaimana teknik dan strategi yang bisa diterapkan untuk dapat memecahkan masalah dengan baik. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai strategi dan teknik jitu pemecahan masalah secara efektif, baik di bidang profesional maupun kehidupan personal. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi

  Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi. Kamu harus mengidentifikasi dan mendefinisikan secara detail issue tersebut dengan menjawab poin-poin berikut:

  • Apa masalah yang terjadi dan harus diselesaikan?
  • Apa penyebab dasar (root cause) dari masalah tersebut?
  • Apa dampak yang muncul akibat masalah tersebut?

  Setelah mendefinisikan masalah berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu akan dapat memahami lebih dalam mengenai masalah tersebut dan mengetahui letak akar permasalahannya.

2. Kumpulkan Informasi dan Lakukan Analisa

Setelah problem terdefinisi, kamu bisa mulai mengumpulkan berbagai informasi, data, maupun fakta yang relevan dengan masalah tersebut. Kamu bisa melakukannya melalui pengadaan riset, berkonsultasi dengan expert, atau mengumpulkan berbagai pengalaman terdahulu atas masalah yang serupa.

Baca juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Tujuannya adalah untuk memahami konteks dari masalah, apa saja faktor penyebabnya, serta apa saja potensi solusi yang bisa dilakukan. Setelah informasi terkumpul, kamu bisa mulai menganalisa informasi tersebut secara kritis, untuk dapat menemukan pola, tren, atau hubungan yang dapat menjadi insight.

3. Buatlah Solusi Alternatif

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, tentunya kamu sudah dapat menemukan 1-2 potensi solusi untuk menyelesaikan masalah. Namun, sebaiknya kamu tidak berhenti sampai di situ saja. Kamu bisa terus menganalisa dan berpikir out of the box, untuk dapat menemukan solusi alternatif lainnya yang mungkin terlewat.

Libatkan kreativitas dalam analisismu dan lakukan pendekatan konvensional maupun modern. Kamu juga bisa melibatkan kolaborasi dan diskusi bersama kolega atau rekan kerja. Tulis segala macam solusi yang ditemukan serta masukan dari berbagai perspektif. Hindari melakukan judging dan mengeliminasi solusi yang telah ditemukan. Meskipun solusi tersebut bukan solusi terbaik, tapi hindari untuk membuang solusi tersebut pada tahap ini karena nanti akan ada tahapan lain untuk melakukannya.

4. Lakukan Evaluasi dan Pilih Solusi Terbaik

Setelah membuat list yang berisi berbagai pilihan solusi, kamu bisa melakukan evaluasi terhadap masing-masing solusi tersebut. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan feasibility, impact, serta alignment-nya terhadap goal kamu. Pertimbangkan juga potensi resiko yang dapat muncul serta keuntungan apa yang bisa diperoleh dari solusi tersebut.

Saat memilih solusi yang terbaik, sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara kemampuan analisis, intuisi, serta pengalaman yang sudah dilalui. Tiga faktor ini dapat membantu kita menyeleksi dan memilih pilihan solusi yang best of the best.

Baca juga: 10 Cara Pemimpin Menyelesaikan Konflik dalam Tim

5. Susun Action Plan

Setelah kamu memilih solusi terbaik, selanjutnya kamu bisa menyusun dan mengembangkan action plan atau rencana aksi untuk menerapkan solusi yang sudah dipilih tersebut. Buatlah action plan yang terperinci, dimulai dari membuat outline berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan. Lakukan break down pada steps yang besar, untuk membuatnya menjadi smaller steps yang bisa dilakukan dan di-manage dengan lebih mudah. Jangan lupa juga untuk menentukan deadline pada setiap steps yang ada.

Jika action plan yang dibuat adalah action plan untuk konteks tim, maka tentukan juga person in charge (PIC) beserta tanggung jawab yang harus dilakukan untuk masing-masing steps. Setelah itu komunikasikan hal ini kepada seluruh anggota tim agar mereka dapat memahami dengan jelas tanggung jawab masing-masing anggota dan bisa saling membantu jika dibutuhkan. Setelah action plan selesai dibuat, komunikasikan juga kepada stakeholder yang terlibat.

6. Terapkan Pilihan Solusi beserta Action Plan yang Sudah Disusun

Setelah memilih solusi terbaik dan menyusun action plan, selanjutnya tinggal mengimplementasikan ke kehidupan nyata sesuai rencana. Pastikan setiap langkah terlaksana secara efektif dan efisien. Lakukan juga monitoring secara rutin untuk memastikan progress berjalan sesuai rencana dan timeline yang sudah ditentukan.

Meskipun sudah ada action plan, tapi sebaiknya kita tetap bersikap terbuka atas adanya penyesuaian selama pelaksanaan implementasi action plan. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika ke depan terdapat perubahan atau tantangan di luar prediksi. Tetap fokus dan termotivasi agar solusi dan action plan bisa berjalan dengan baik.

7. Lakukan Evaluasi terhadap Hasil Implementasi Solusi

Setelah solusi dan action plan diimplementasikan, lakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang didapatkan. Cari tahu seberapa efektif solusi tersebut untuk menyelesaikan masalah yang ada. Selain itu, cari tahu juga apakah implementasi yang dilakukan telah benar-benar berhasil menyelesaikan masalah hingga ke akar atau tidak. Jika tidak, coba analisis hal-hal apa yang dapat dilakukan sebagai penyesuaian atau improvisasi agar penyelesaian masalah dapat lebih menyeluruh.

Di tahap evaluasi ini, kamu juga bisa membuat daftar lessons learned mulai dari proses identifikasi masalah hingga penerapan solusi. Lessons learned ini akan berguna sebagai dokumentasi dan bahan pembelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.

Baca juga: 8 Top Skill yang Harus Kamu Miliki Sebagai Seorang Manajer

Question:  Apa saja strategi pemecahan masalah?

Strategi pemecahan masalah dapat dikategorikan menjadi dua kelompok terkait, yakni problem-focused-coping dan emotion-focused-coping. Problem-focused-coping bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan fokus pada permasalahannya. Sementara, emotion-focused-coping lebih berfokus pada penanganan perasaan saat menghadapi masalah.

Question:  7 langkah metode pemecahan masalah?

Langkah-langkah model pemecahan masalah terdiri dari: Mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan informasi, Merumuskan alternatif solusi, Membuat keputusan, Melaksanakan keputusan, Mengevaluasi hasilnya, dan Mengadopsi langkah-langkah perbaikan. Dalam metode ini, tujuan utama adalah mengatasi masalah dengan cara yang logis dan terorganisir.

Question: Apa saja 4 tahapan dalam penyelesaian masalah?

Ada empat tahapan dalam penyelesaian masalah. Pertama, memahami masalah. Kedua, membuat rencana penyelesaian. Ketiga, melaksanakan rencana penyelesaian. Terakhir, mengevaluasi semua langkah yang telah dilakukan. Polya (1973: 5) menyatakan bahwa inilah tahap-tahap penting dalam pemecahan masalah.

Question:  Membuat langkah-langkah pemecahan masalah?

Beberapa langkah pemecahan masalah dari segi psikologi antara lain: mengidentifikasi masalah dengan jelas, mencari dan mengevaluasi alternatif solusi, memilih solusi terbaik, dan mengevaluasi hasilnya. Psikologi membantu mengenali faktor emosional dan kognitif yang mempengaruhi dan memberikan panduan dalam memecahkan masalah secara efektif.

Kesempatan Untuk Bertumbuh

Problem solving atau pemecahan masalah adalah proses iteratif di mana setiap experience dapat memberikan kesempatan untuk bertumbuh. Kamu dapat belajar dari pengalaman problem solving yang pernah kamu lakukan, baik yang sukses maupun yang gagal, serta menjadikannya sebagai acuan untuk improvement ke depan.

Tidak perlu takut jika kamu dihadapkan dengan berbagai masalah atau situasi yang menantang karena seiring berjalannya waktu, permasalahan tersebut pasti dapat diselesaikan dengan baik asal kamu berusaha. Kamu juga bisa meminta bantuan dan saran dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari kamu.

Bagi seorang individu, menguasai teknik dan strategi pemecahan masalah tentunya menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Jika kamu ingin meningkatkan skill problem solving-mu, baik untuk urusan pribadi maupun profesional, kamu bisa bergabung dengan kelas pelatihan pemecahan masalah di Skill Academy!

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/problem-solving-strategies

https://www.betterup.com/blog/problem-solving-strategies

https://psychcentral.com/health/problem-solving-strategies

https://www.ekrut.com/media/pemecahan-masalah

apa itu problem dan problem solving

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

apa itu problem dan problem solving

7 Cara Download Video YouTube melalui Web dan Aplikasi, Mudah!

apa itu problem dan problem solving

Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Beserta Contohnya

apa itu problem dan problem solving

Tips Microsoft Excel: Cara Membuat Pivot Table dengan Mudah dan Contohnya

apa itu problem dan problem solving

Open Menu

Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

Hallo sahabat tambahpinter! Bagaimana nih keadaannya? Semoga sehat-sehat ya! Karena kita semua masih melakukan sebagian aktivitas dirumah, tentunya tidak heran jika kita mungkin merasa bosan.

Agar readers tambahpinter tidak bosan dirumah, kali ini kita akan membahas mengenai problem solving yang sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hidup tidaklah mungkin terhindar dari masalah, untuk itu sangat penting membaca artikel ini ya, readers! Yuk, dibaca!

  • 1 Pengertian Problem Solving
  • 2.1 1. Menemukan dan Membingkai Masalah
  • 2.2 2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah
  • 2.3 3. Evaluasi Solusi
  • 2.4 4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya
  • 3.1 Kemampuan Mengingat Masalah
  • 3.2 Kemampuan Memaknai Masalah
  • 3.3 Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan
  • 3.4 Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang
  • 3.5 Kemampuan Metakognitif
  • 4.1 Analisis Masalah
  • 4.2 Working Backward (Bekerja Mundur)
  • 4.3 Pemikiran Analogis
  • 5 Metode Problem Solving
  • 6.1 Ketetapan Fungsional
  • 6.2 Representasi Masalah
  • 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  • 8 Pemahaman Akhir

Pengertian Problem Solving

Pengertian problem solving

Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, Robertson (2005) menjelaskan bahwa problem solving adalah menemukan cara untuk menuju suatu tujuan, terkadang tujuan tersebut mudah dilihat atau terkadang tujuan tersebut hanya dikenali saat sudah melihatnya.

Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan – dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

Baca juga: Tujuan Pendidikan

Tahapan dan Teknik Problem Solving

Bransford dan Stein (1993) menjelaskan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilalui individu dalam melakukan   dengan efektif, yaitu :

1. Menemukan dan Membingkai Masalah

Sebelum individu dapat memecahkan masalah, individu harus menyadari bahwa masalah tersebut memang ada. Di masa lalu, sebagian besar latihan problem solving di sekolah melibatkan masalah-masalah yang terdefinisi dengan baik – melibatkan operasi spesifik dan sistematis, sehingga menghasilkan solusi yang terdefinisi dengan baik.

Saat ini, pendidik semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk mengajari siswa keterampilan dalam mengidentifikasikan masalah di dunia nyata adalah penting dibandingkan dengan menawarkan masalah yang jelas terdapat solusinya.

Contohnya, seorang siswa memiliki tujuan luas untuk membuat proyek pameran sains. Cabang ilmu sains apa yang paling tepat bagi siswa tersebut untuk dipresentasikan (biologi, fisika, ilmu komputer, psikologi)? Setelah membuat keputusan tersebut, siswa harus lebih mempersempit masalahnya lagi. Misalnya, domain apa saja dalam bidang psikologi yang akan dilakukan eksplorasi (persepsi, memori, pemikiran, atau kepribadian)?

Misalnya, siswa tersebut memiliki domain memori. Maka siswa akan mengajukan pertanyaan : seberapa handal ingatan seseorang mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami? Dengan demikian, akan dibutuhkan eksplorasi dan penyempurnaan yang cukup bagi siswa untuk mempersempit masalah agar dapat menghasilkan solusi yang spesifik.

2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah

Setelah individu atau siswa menemukan masalah dan mendefinisikannya dengan jelas, maka diperlukan pengembangan tekniknya. Terdapat tiga teknik yang efektif, yaitu : algoritme, heuristik, dan analisis tujuan akhir.

Algoritme adalah teknik yang menjamin adanya solusi untuk suatu masalah. Sementara itu, heuristik adalah aturan praktis yang dapat menyarankan solusi untuk masalah, tetapi tidak dapat memastikan bahwa solusi tersebut pasti berhasil. Terakhir, analisis tujuan akhir adalah teknik heuristik di mana seseorang mengidentifikasikan tujuan akhir dari suatu masalah, menilai situasi yang terjadi, dan mengevaluasi cara apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara kedua kondisi tersebut.

3. Evaluasi Solusi

Tahapan evaluasi problem solving merupakan tahapan ketika kita berpikir bahwa kita telah memecahkan masalah, namun belum mengetahui apakah solusi tersebut efektif hingga melakukan evaluasi.

Misalnya, apa yang akan menjadi kriteria siswa untuk proyek sains secara efektif? Apakah hanya sebatas menyelesaikan proyek sains tersebut? Apakah menerima umpan balik positif mengenai proyek sains? Memenangkan penghargaan? Atau apakah untuk mendapatkan kepuasan diri karena telah menetapkan tujuan, merencanakan tujuan, dan mencapai tujuan tersebut?

4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya

Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan kinerja masa lalu mereka dan memberikan kontribusi orisinal.

Dengan demikian, siswa yang menyelesaikan proyek pameran sains dapat melihat kembali proyek tersebut dan memikirkan cara-cara untuk meningkatkan proyek tersebut. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan umpan balik dari juri atau orang lain yang menghadiri pameran untuk menyempurnakan proyek untuk presentasi kembali di masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Problem Solving

Faktor Problem Solving

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah umumnya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (Ormrod, 2003) :

Kemampuan Mengingat Masalah

Kemampuan mengingat   sangatlah dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai macam informasi dalam melakukan problem solving.

Kemampuan Memaknai Masalah

Pemahaman masalah akan lebih mudah jika individu mampu memaknai masalah dengan tepat, sehingga akan membuat pemecahan masalahnya mencari lebih efektif.

Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan

Dalam problem solving, jika individu mampu untuk memahami berbagai macam informasi yang relevan terkait dengan masalah tersebut maka itu berarti kemungkinan individu juga semakin besar untuk menemukan cara alternatif.

Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang

Problem solving sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Untuk itu jika dalam prosesnya , individu mampu menggunakan memori jangka panjang maka akan sangat membantu efektivitas penyelesaian masalah.

Kemampuan Metakognitif

Kemampuan metakognitif adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu serta upaya individu dalam memaksimalkan kemampuan tersebut. Individu yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, maka cenderung memiliki kemampuan   yang lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Strategi Problem Solving

Terdapat strategi umum yang berfungsi untuk membuat proses   menjadi lebih efektif, yaitu (Thagard, 2005) :

Analisis Masalah

Dalam strategi analisis masalah, individu akan diarahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian masalah dan mengerjakan bagian-bagian dari masalah tersebut secara terpisah atau satu-persatu.

Dalam hal ini, strategi analisis masalah akan sangat berguna jika masalah tersebut tidak terstruktur. Misalnya, untuk mengatasi masalah mengenai “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota”. Mengatasinya akan lebih mudah jika dipisahkan bagian-bagian sub-masalahnya.

Individu bisa memulainya dari memasang jalur sepeda di jalan yang ramai, kemudian dilanjutkan dengan mendidik pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan aman, memperbaiki lubang di jalan yang digunakan oleh pengendara sepeda, hingga melakukan revisi peraturan lalu lintas yang mengganggu bersepeda.

Setiap sub-masalah yang sudah dipisahkan terlebih dahulu akan jauh lebih mudah untuk diatasi dibandingkan dengan menghadapi masalahnya sekaligus. Solusi dari setiap sub-masalah akan memberikan solusi secara keseluruhan, meskipun tentu saja tidak setara dengan solusi secara keseluruhan.

Working Backward (Bekerja Mundur)

Working backward merupakan strategi problem solving yang dimulai dari solusi ke masalah yang ingin dipecahkan pada awalnya. Adanya strategi ini akan sangat membantu jika masalahnya terstruktur dengan baik, tetapi juga memiliki elemen yang mengganggu atau menyesatkan saat dipecahkan dengan cara yang normal.

Misalnya, pada hari ke-100 suatu danau tertutup dengan bunga teratai. Jika ada pertanyaan : pada hari keberapa danau tersebut tertutup hanya setengah bagian dari danau? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, individu harus bekerja mundur agar mendapatkan informasi tambahan, misalnya ukuran setiap bunga teratai yang ada di danau.

Pemikiran Analogis

Menurut Bassok (2003) pemikiran analogis adalah strategi problem solving yang menggunakan pengetahuan atau pengalaman dengan fitur atau struktur serupa untuk membantu problem solving terhadap masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, dalam “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota” dapat mengambil analogi mobil dengan sepeda dalam memikirkan solusinya, karena memperbaiki kondisi kedua transportasi tersebut memerlukan tindakan yang sama.

Selain itu, pemikiran analogis ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih sederhana dan lebih mendasar. Misalnya, seorang siswa kelas satu dapat menguraikan sebagian kata-kata tercetak yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi kata-kata yang sudah dipelajarinya.

Kasus lainnya adalah : jika anak belum dapat membaca kata-kata dilayar, misalnya dia dapat mencatat bahwa bagian dari kata ini terlihat mirip dengan kata-kata yang mungkin sudah dia ketahui, sehingga dari pengamatan tersebut anak mendapatkan petunjuk mengenai cara untuk membaca kata tersebut. Dalam proses ini, guru dapat membantu dengan menyarankan analogi yang masuk akal dan bermanfaat sebagai pertimbangan bagi siswa.

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :

  • Eksperimen “laboratorium” : adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus
  • Analisis protokol secara verbal : dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang sambil memecahkan masalah dan juga akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
  • Model kecerdasan buatan  : metode pemecahan masalah yang dimasukkan ke dalam komputer. Dalam metode ini, terdapat program yang diuji untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan aspek pemikiran manusia.

Hambatan Dalam Problem Solving

German dan Barret (2005) menjelaskan bahwa dalam problem solving terdapat dua hambatan umum, yaitu :

Ketetapan Fungsional

Ketetapan fungsional terkadang juga disebut sebagai rangkaian respons, yaitu kecenderungan seseorang untuk membingkai atau memikirkan setiap masalah dalam satu rangkaian dengan cara yang sama seperti masalah sebelumnya, bahkan ketika masalah selanjutnya tidaklah sesuai dengan masalah yang sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mengerjakan t he nine-dot matrix hanya menganggap matriks tersebut sebagai titik penghubung, tetap tidak memperluas garis diluar titik matriks. Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas garis apapun diluar matriks.

Representasi Masalah

Beranjak dari ketetapan fungsional atau biasa disebut dengan rangkaian respons adalah kendala dalam melakukan representasi masalah (cara seseorang memahami dan mengatur informasi yang diberikan dalam suatu masalah). Jika informasi disalahpahami atau digunakan secara tidak tepat, maka kesalahan untuk melakukan problem solving mungkin terjadi.

Misalnya, t he nine-dot matrix yang ditafsirkan sebagai instruksi untuk menggambar empat garis sebagai arti “menggambar empat garis seluruhnya di dalam matriks”, ini berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan.

Pada contoh lainnya, yaitu contoh bunga teratai yang memenuhi danau. Jumlah bunga teratai di danau berlipat ganda setiap harinya. Setiap teratai mencakup tepat satu kaki persegi. Jika dibutuhkan 100 hari bagi bunga teratai untuk menutupi danau, maka pada hari keberapa bunga teratai menutupi setengah danau?

Jika menurut kamu ukuran bunga teratai mempengaruhi dalam solusi untuk masalah ini, maka kamu belum menggambarkan masalah dengan benar. Informasi mengenai bunga teratai tidaklah relevan dengan solusinya dan hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang benar-benar penting, yaitu fakta bahwa bunga teratai melipatgandakan cakupannya setiap hari.

Untuk itu, jawaban yang benar adalah : kebetulan danau tersebut setengah tertutup dalam hari ke-99. Bisakah kamu menjelaskan alasannya mengapa?

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Cara Meningkatkan Skill Problem Solving

Dalam meningkatkan kemampuan problem solving , terdapat dua kategori : kategori umum dan juga kategori khusus.

Pada kategori umum, Evans (1992) menjabarkan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving individu, yaitu :

  • Individu disarankan menjadi lebih peka untuk mengenali atau menemukan masalah yang ada.
  • Individu mampu mendefinisikan masalah dengan tepat.
  • Individu mampu untuk menggunakan informasi yang terkait dengan masalah.
  • Individu dapat mengenali maupun mempertanyakan asumsi mengenai masalah dengan tujuan memahami masalah dengan tepat, baik secara implisit atau eksplisit.
  • Individu dapat mempertimbangkan adanya alternatif problem solving untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah tersebut dengan melakukan perbandingan solusi.
  • Individu dapat menekankan pentingnya implementasi dalam upaya problem solving untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk problem solving sudah efektif serta efisien.

Pada kategori khusus, tokoh Eggen dan Kauchak (1997) menjelaskan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan problem solving , yaitu :

  • Melakukan interaksi sosial lebih banyak, misalnya melakukan diskusi untuk membahas berbagai masalah – dimana diskusi ini dilakukan diantara siswa.
  • Menyampaikan masalah dengan cara yang bermakna dengan tujuan untuk menemukan cara problem solving yang lebih tepat.
  • Adanya kesempatan bagi siswa untuk menemukan masalah, dengan cara memahami kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat mengetahui penyebab munculnya masalah.
  • Memberikan bantuan untuk siswa yang belum mahir dalam melakukan problem solving , seperti memberikan petunjuk atau contoh bagi siswa tersebut.
  • Mengajarkan strategi   seperti : identifikasi, representasi, strategi, implementasi stragi, dan evaluasi.

Baca juga: Mengenal Pemberdayaan Masyarakat

Pemahaman Akhir

Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Proses problem solving melibatkan empat langkah utama, yaitu menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan teknik pemecahan masalah, evaluasi solusi, dan memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu.

Ada lima faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam problem solving, yaitu kemampuan mengingat masalah, kemampuan memaknai masalah, kemampuan memahami informasi relevan, kemampuan recall memori jangka panjang, dan kemampuan metakognitif.

Terdapat beberapa strategi problem solving yang efektif, seperti analisis masalah, working backward (bekerja mundur), dan pemikiran analogis. Selain itu, ada tiga metode investigasi dalam problem solving, yaitu eksperimen “laboratorium,” analisis protokol secara verbal, dan model kecerdasan buatan.

Hambatan dalam problem solving mencakup ketetapan fungsional dan representasi masalah, yang dapat menghalangi individu dalam menemukan solusi yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, individu perlu peka terhadap masalah, mampu mendefinisikan masalah dengan tepat, menggunakan informasi terkait, mempertanyakan asumsi, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Interaksi sosial, penyampaian masalah yang bermakna, kesempatan untuk menemukan masalah, bantuan bagi siswa yang belum mahir, dan pengajaran strategi problem solving juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan menguasai kemampuan problem solving, individu dapat menghadapi masalah dengan lebih percaya diri dan menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Akhirnya, kita sampai juga diakhir artikel. Dari sekian banyak pembahasan diatas, kira-kira readers paling sering menggunakan teknik problem solving yang mana? Kemudian, menurut readers faktor mana yang paling mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang? Dan apakah readers paling tidak melakukan satu cara untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada masa pandemi ini?

Bassok, J. (2003). Analogical transfer in problem solving. In Davidson, J. & Sternberg, R. (Eds.). The psychology of problem solving. New York: Cambridge University Press.

Eggen, P & Kauchak, D. 1997. Educational Psychology. Windows on Classroom. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Evans, R, J. 1992. Creativity in MS/OR: Improving Problem Solving Through Creative Thinking. Interfaces, 22 (2), 87-91.

German, T. & Barrett, H. (2005). Functional fixedness in a technologically sparse culture. Psychological Science, 16 (1), 1–5.

Jonassen, D. H., & Serrano, J. H. (2002). Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving. ETR&D Journal, 50(2), 65-77.

Marzano, R.J., et all. (1988). Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction . Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Ormrod, J.E. 2003. Educational Psychology. Developing Learners. 4ed Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Robertson, S. I. (2005). Problem solving. UK : Psychology Press.

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: theory and application to fitness and performance, 6th ed. New York : McGraw-Hill Education.

Thagard, R. (2005). Mind: Introduction to Cognitive Science, 2nd edition. Cambridge, MA : MIT Press.

Artikel Terbaru

Mendoakan Keburukan untuk Orang Lain: Fenomena Buruk dalam Kehidupan Sosial

Mendoakan Keburukan untuk Orang Lain: Fenomena Buruk dalam Kehidupan Sosial

Memahami Perbedaan Antara Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar: Semua Seputar Tradisi Nabi Muhammad SAW

Memahami Perbedaan Antara Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar: Semua Seputar Tradisi Nabi Muhammad SAW

Menjaga Kebersihan Lingkungan Kampung Menjadi Tanggung Jawab

Menjaga Kebersihan Lingkungan Kampung Menjadi Tanggung Jawab

Avatar photo

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini. View all posts by Priskila

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Jadwalkan Demo | Hubungi Sales

Skill Problem Solving: Bagaimana Menjadi Problem Solver yang Bisa Diandalkan?

Masalah adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan, baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi. Namun, kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif sangat dihargai dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menjadi seorang problem solver yang handal adalah keterampilan yang sangat diinginkan dan dicari oleh banyak orang. Sebab, menjadi problem solver artinya seseorang dapat mengatasi berbagai kendala dengan baik dan profesional.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian dan cara menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan. Kita akan melihat definisi dari problem solving dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan.

Dengan memperoleh keterampilan yang tepat, Anda dapat menjadi problem solver yang efektif dan diandalkan dalam berbagai situasi kehidupan. Mari simak sampai habis!

Baca juga:  Simak 10 Cara Meningkatkan Interpersonal Skill Bagi Karyawan Berikut Ini!

Apa itu problem solving?

Skill problem solving merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah atau tantangan dengan cara yang efektif dan efisien. Kemampuan ini meliputi kemampuan untuk mengumpulkan informasi, memahami akar masalah, merancang solusi, dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kemampuan problem solving juga memiliki banyak manfaat baik, terutama dalam menunjang karier. Berikut manfaat dari skill problem solving dalam menunjang karier, antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas

Kemampuan problem solving dapat meningkatkan efektivitas kerja seseorang, karena mampu mengidentifikasi masalah dengan cepat, memperoleh informasi yang diperlukan, dan menemukan solusi yang tepat dengan cepat dan efisien.

2. Meningkatkan produktivitas

Dengan skill problem solving yang baik, seseorang dapat menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menghasilkan hasil kerja yang lebih baik.

3. Meningkatkan kreativitas

Kemampuan problem solving yang baik membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam merancang solusi yang tepat. Kemampuan ini dapat meningkatkan kreativitas seseorang dalam menyelesaikan masalah dan membuat solusi yang lebih baik.

4. Meningkatkan kemampuan analitis

Kemampuan problem solving juga membutuhkan kemampuan analitis untuk menganalisis informasi dan mengidentifikasi masalah. Dengan demikian, seseorang dapat meningkatkan kemampuan analitisnya dengan memperbaiki skill problem solvingnya.

5. Meningkatkan keterampilan interpersonal

Seseorang yang memiliki kemampuan problem solving yang baik juga dapat meningkatkan keterampilan interpersonalnya dengan memperoleh kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan kerja, mengkomunikasikan solusi, dan menerapkan solusi bersama-sama.

Dalam lingkungan kerja, skill problem solving merupakan salah satu keterampilan penting yang dicari oleh banyak perusahaan. Dengan memiliki kemampuan problem solving yang baik, seseorang dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan dengan memecahkan masalah yang kompleks dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Baca juga:  10 Cara Meningkatkan Skill Karyawan di Era Digital

Cara menjadi problem solver yang bisa diandalkan

Berikut beberapa cara yang diterapkan untuk menjadi seorang problem solver yang bisa diandalkan.

1. Pertahankan sikap positif

Seorang problem solver yang bisa diandalkan artinya seseorang perlu mempertahankan sikap positif selama mengatasi masalah. Sikap positif akan membantu menjaga semangat dan fokus pada solusi, bukan pada masalah itu sendiri.

2. Kumpulkan informasi secara menyeluruh

Sebelum mencari solusi, perlu dikumpulkan informasi secara menyeluruh tentang masalah tersebut. Hal ini membantu mengidentifikasi akar masalah dan mencari solusi yang tepat.

3. Gunakan teknik brainstorming

Brainstorming adalah teknik yang sangat efektif untuk menghasilkan ide-ide baru dan solusi kreatif. Dalam brainstorming, tidak ada ide yang salah atau benar, dan semua ide diterima tanpa kritik terlebih dahulu.

4. Lakukan analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) adalah alat analisis yang membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait masalah. Analisis ini membantu mencari solusi yang lebih efektif.

5. Gunakan logika dan analisis

Seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu menggunakan logika dan analisis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Hal ini membantu memastikan bahwa solusi yang ditemukan efektif dan berkelanjutan.

Baca juga:  Mengenal Profesi CFO Chief Financial Officer: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Wajib Dimiliki

6. Berpikir luar kotak

Selain menggunakan logika dan analisis, seorang problem solver yang bisa diandalkan juga berpikir luar kotak untuk mencari solusi inovatif. Hal ini membantu memperluas pandangan dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.

7. Terus berlatih

Keterampilan mengatasi masalah bisa dilatih dan ditingkatkan dengan praktik yang terus menerus. Seorang problem solver yang bisa diandalkan terus berlatih dan mencoba solusi yang berbeda untuk meningkatkan keterampilannya.

8. Gunakan sumber daya yang tersedia

Seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencari solusi, seperti buku, internet, atau orang-orang yang ahli di bidang yang terkait.

9. Jangan takut untuk mencoba hal baru

Untuk mencari solusi yang tepat, kadang-kadang perlu mencoba hal-hal baru dan mencari solusi di luar zona nyaman. Seorang problem solver yang bisa diandalkan tidak takut untuk mencoba hal baru dan mengambil risiko yang perlu.

10. Evaluasi dan perbaiki

Setelah menemukan solusi, seorang problem solver yang bisa diandalkan selalu mengevaluasi hasilnya dan memperbaiki solusinya jika perlu. Evaluasi dan perbaikan membantu memastikan bahwa solusi yang ditemukan efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca juga:  Profesi Resepsionis: Mengenal Tugas dan Skill yang Wajib Dimilikinya

Singkirkan problematika dalam pengelolaan HR perusahaan dengan GreatDay HR

problem solver artinya gdhr

Menjadi seorang problem solver yang baik bukan berarti Anda tidak membutuhkan bantuan. Dihadapkan dengan masalah dalam pekerjaan bisa membuat seseorang kewalahan. Misalnya saja dalam pengelolaan SDM di perusahaan yang rumit dan penuh lika-liku problematika.

Sebagai problem solver yang cerdas, memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai solusi tidak ada salahnya, lho! Singkirkan masalah-masalah yang timbul dalam pengelolaan SDM dengan aplikasi berbasis solusi, GreatDay HR! Menyelesaikan tugas-tugas HR kini tidak perlu repot dan menghabiskan banyak waktu lagi.

GreatDay HR menyediakan fitur-fitur canggih dan praktis yang bisa mengelola seluruh pekerjaan HR dengan cepat dan akurat. Mulai dari menghitung payroll, mengelola data absensi, mengajukan cuti dan lembur, hingga menjalankan proses rekrutmen semua bisa dilakukan melalui satu aplikasi saja.

Tunggu apa lagi? Segera berlangganan dan unduh aplikasi GreatDay HR sekarang juga! Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan demo!

Baca juga:  Memiliki Sikap Ambisius dalam Berkarir, Baik atau Buruk?

  • Performance
  • Health Care
  • Hospitality
  • Retail & FnB
  • Kenapa GreatDay HR?
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami
  • Pusat Bantuan

Konsultasikan dengan Sales kami

Konsultasikan lebih lanjut kebutuhan Anda dengan tim Sales kami, dan pelajari bagaimana GreatDay HR dapat menjadi solusi bagi manajemen HR Anda. GRATIS!

Nama Lengkap *

Nama Perusahaan *

Lokasi Perusahaan * —Please choose an option— Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Surabaya Medan Bandung Makassar Bali Lainnya

No Handphone *

Jumlah Karyawan Anda * —Please choose an option— 50 - 100 Orang 100 - 500 Orang 500 - 1000 Orang > 1000 Orang

Note: Mohon untuk mengisi formulir dengan cermat dan memeriksa kembali data yang telah diisi untuk mempercepat proses permintaan Anda. Terima kasih atas kerja samanya!

Home » Pendidikan » Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

Balitteknologikaret.co.id – Problem Solving berasal dari bahasa Inggris yang berarti penyelesaian masalah. Pelaku yang mampu mengurai dan menyelesaikan masalah disebut disebut  problem solver.

Problem Solving menjadi salah satu jenis keterampilan intelektual yang dianggap lebih tinggi dibanding keterampilan lainnya. Dikarenakan apabila dinilai dari aspek kognitif pada pemecahan masalah pasti dibutuhkan keterampilan ataupun kemampuan dasar tertentu.

Kemampuan  problem solving ini tidak hanya sekedar pemahaman maupun pengetahuan namun sudah mencapai pada tingkatan analisis.

Namun, agar memiliki kemampuan Problem Solving   yang mumpuni, maka apa hal yang harus kita kuasai? Apakah ada langkah jitu dalam Problem Solving? Apakah kita bisa mendapatkan pendidikan formal terkait Problem Solving atau hanya belajar secara autodidak? Artikel membantu kamu menemukan jawaban pastinya.

Mengenal Tentang Problem Solving

Mengenal Tentang Problem Solving

Oemar Hamalik mengartikan problem solving merupakan suatu proses dari intelektual dan mental untuk menemukan masalah. Setelah ditemukan, lalu berupaya memecahkan permasalahan tersebut berdasarkan informasi serta data yang akurat, akhirnya siperoleh kesimpulan dengan cepat dan cermat.

Problem solving diartikan pula sebagai cara untuk mengidentifikasi serta menemukan solusi paling efektif dan efisien guna teratasinya masalah. Kemampuan ini pasti berkaitan dengan kemampuan lainnya yaitu kemampuan mendengarkan, menganalisis dan meneliti, kreatif, teamwork, komunikasi serta pengambilan keputusan.

Dalam penerapannya, pada teori lain disebutkan diperlukan model pembelajaran agar p roblem solving dapat dilakukan dengan tepat. Terdapat 3 teknik pelaksanaan Problem solving yakni: design thinking, dan solution-based thinking, serta  linear thinking.

Problem solving dimulai dari kegiatan mengidentifikasikan sebuah permasalahan, kemudian mencari tahu apa penyebabnya. Lalu, menyeleksi daftar solusi yang sudah dirumuskan, kemudian memilih yang terbaik darinya. Langkah terakhir ialah dengan penerapan solusi terbaik yang sudah dipilih.

Pada saat seseorang melakukan identifikasi masalah, hendaknya mampu untuk membedakan apa saja yang menjadi penyebabnya. Serta membedakan apa saja yang merupakan masalah intinya.

Proses Problem Solving

Proses Problem Solving

Melalui model yang dibuat oleh Profesor Psikologi bernama John D. Bransford serta Barry S. Stein pada tahun 1984. Pemecahan masalah yang dianggap efektif tersebut menggunakan lima langkah penting, yaitu.

1. Identifikasi Apa Masalah Dan Akar Penyebabnya

Pemecahkan masalah ini yang harus dilakukan pertama harus mengakui bahwa masalah itu ada lalu kemudian ditemukan akar penyebabnya.

Diagnosalah suatu situasi sehingga fokus ada pada permasalahannya, tidak hanya pada gejalanya. Teknik pemecahan masalah bisa menggunakan diagram alur. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi-langkah yang dilakukan dari suatu proses serta diagram sebab-akibat untuk menganalisis dan menentukan akar penyebab.

Untuk menemukan penyebab permasalahan bisa dengan menjawab berbagai pertanyaan seperti berikut:

  • Apakah masalahnya bisa diselesaikan?
  • Seberapa besar masalahnya?
  • Menurut saya kenapa masalah ini terjadi?
  • Apa saja beberapa hal yang saya ketahui tentang situasinya?
  • Apa saja beberapa hal yang tidak saya ketahui tentang situasinya?
  • Apakah ada pihak yang berkontribusi terhadap masalah tersebut?
  • Apakah terdapat bahan atau proses yang berkontribusi pada masalah tersebut?
  • Apakah terdapat pola masalah yang dapat saya identifikasi?

2. Tentukan Target Yang Ingin Dicapai

Setiap masalah pasti berbeda. Tujuan yang ingin dicapai saat melakukan pemecahan masalah sebenarnya bergantung pada setiap ruang lingkup permasalahannya. Berikut beberapa contoh target yang bisa ditetapkan dari proses  problem solving, meliputi:

  • Segera kumpulkan informasi yang faktual sebanyak mungkin.
  • Brainstorming (bertukar pendapat) pada banyak strategi yang berbeda untuk memperoleh hasil yang terbaik.
  • Bersikaplah fleksibel pada saat mempertimbangkan mendengarkan sudut pandang pihak lain.
  • Mengartikulasikan dengan jelas serta mendorong akan adanya pertanyaan dan pernyataan. Sehingga semua orang yang terlibat berada di situasi yang sama.
  • Bersikaplah terbuka terhadap strategi lain apabila nantinya strategi yang dipilih tidak berhasil.
  • Tetap berpikir positif sepanjang proses.

3. Cari Solusi Potensial

Setelah menentukan tujuan yang ingin dicapai pada saat pemecahan masalah, selanjutnya adalah untuk memulai prosesnya. Tapah ini melibatkan banyak langkah yakni:

  • Pencarian fakta solusi yang sudah pernah ada dan yang sedang dirancang.
  • Brainstorming (curah pendapat)
  • Kumpulkan ide-ide terkait solusi yang bisa menyelesaikan permasalahan.
  • Memprioritaskan solusi
  • Mempertimbangkan hal yang dibutuhkan sebagai solusi potensial, misal dalam hal waktu, tenaga, dan dana.

4. Pilih Solusi Dan Tindak Lanjuti

Pro dan kontra pada setiap solusi potensial pasti ada. Namun tetap pilih salah satu yang paling relevan untuk memecahkan permasalahan sesuai anggaran, kemampuan, dan sumber daya yang diberikan.

Setelah memilih solusi, harus dibuat komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Lalu menyusun rencana aksi untuk mengimplementasikan, serta membaginya kepada semua pihak yang terlibat secara jelas dan efektif. Baik dilakukan secara lisan maupun tertulis.

Pastikan semua pihak yang terlibat memahami peran masing-masing agar memperoleh hasil terbaik.

5. Kontrol Dan Evaluasi Hasilnya

Evaluasi menggambarkan kondisi capaian saat ini, kemudian dibandingkan dengan rencana pelaksanaan. Evaluasi juga menjadi standar pemecahan masalah di masa depan. Saat mengevaluasi hasil, jawablah beberapa pertanyaan berikut:

  • Apakah solusi yang diambil berhasil?
  • Apakah solusi ini akan berhasil juga untuk masalah lain?
  • Apakah ada perubahan keputusan yang akan dilakukan nantinya?
  • Apakah solusi lain akan lebih baik dan efektif dibandingkan dengan solusi saat ini?

Mengapa Kemampuan (Skill) Problem Solving Dibutuhkan?

Mengapa Kemampuan (Skill) Problem Solving Dibutuhkan

Keahlian problem-solving akan membantu dalam menentukan apa sumber masalah yang sesungguhnya. Dengan kemampuan ini pula kita bisa menemukan solusi terbaik yang paling efektif dan efisien.

Kemampuan problem-solving sering sekali diidentifikasi sebagai satu keahlian tersendiri. Namun terdapat beberapa keahlian lain yang sangat bisa untuk mendukung keahlian dalam mengambil keputusan. Keahlian itu ialah:

  • Keahlian menjadi pendengar aktif
  • Keahlian melakukan analisis
  • Kemampuan meneliti
  • Keahlian  terkait kreativitas
  • Keahlian untuk berkomunikasi yang baik
  • Bisa diandalkan pada banyak situasi
  • Keahlian untuk menjadi anggota tim yang baik

Kemampuan  Problem Solving juga ini amat penting bagi pengembangan jenjang karier, apa pun posisinya. Namun, kemampuan problem solving sangat tergantung pada bidang ataupun keahlian teknis yang dimiliki seseorang.

Contoh kemampuan Problem Solving : Seorang dokter yang profesional membutuhkan kemampuan untuk mendengarkan serta berkomunikasi dengan pasiennya. Di sisi lain, dokter tadi juga harus memiliki pengetahuan teknis terkait dengan jenis penyakit dan bagaimana pengobatan pasiennya.

Kemampuan (Skill) Problem Solving

Berikut tujuh jenis kemampuan yang dapat membantu seseorang membuat proses problem solving menjadi lebih mudah.

1. Analisis

Seorang manajer akan menyelesaikan setiap permasalahan dengan betul-betul menilai satu situasi terlebih dahulu. Selanjutnya, dia harus menggunakan keterampilan analitisnya untuk membedakan diantara solusi-solusi yang tidak efektif serta solusi yang dianggap efektif.

2. Komunikasi

Komunikasi yang efektif akan memainkan peran penting pada saat pemecahan masalah. Terutama orang lain terlibat. Ada beberapa keterampilan yang bisa membantu seorang problem solver untuk meningkatkan komunikasi.

Termasuklah diantaranya:

  • mendengarkan secara aktif,
  • berbicara dengan volume dan nada yang tenang,
  • membuat komunikasi tertulis untuk mendukung informasi verbal.

3. Kecerdasan Emosional

Merupakan kemampuan dalam mengenali serta mengelola emosi pada situasi apa pun. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya akan menyelesaikan permasalahan dengan tenang serta sistematis. Hal inillah yang seringkali akan membuahkan hasil terbaik.

4. Ketahanan

Merupakan suatu sifat yang erat kaitannya dengan kecerdasan emosional. Ketahanan merupakan kemampuan untuk mengatasi lalu cepat bangkit kembali dari suatu kondisi atau situasi sulit. Mereka yang memiliki sifat ketahanan  biasanya akan mampu menafsirkan orang lain dan situasi tertentu yang bisa sangat menguntungkan secara akurat.

5. Kreativitas

Ketika melakukan sebuah brainstorming solusi untuk permasalahan yang ada, kreativitas akan sangat membantu untuk berpikir out of the box . Penerapan teknik kreatif dapat meningkatkan strategi pemecahan masalah. Kita bisa menggunakan kreativitas untuk beberapa hal berikut:

  • Pendekatan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
  • Meningkatkan proses pemecahan masalah
  • Pacu kreativitas pada setiap karyawan serta rekan kerja.

6. Kemampuan Beradaptasi

Merupakan kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan setiap perubahan. Apabila suatu solusi untuk suatu masalah tidak membuahkan berhasil, maka kemampuan beradaptasi akan menyelesaikannya. Kemampuan beradaptasi akan meninjau kembali permasalahan tersebut untuk memikirkan setiap masalah lain tanpa harus merasa frustrasi.

7. Kerja Tim

Kerja tim pasti membutuhkan kenyamanan bekerja bagi setiap orang. Kemampuan ini mengharuskan seseorang untuk mampu berkolaborasi dengan anggota kerja. Nantinya akan menghasilkan pemecahan permasalahan yang lebih baik secara menyeluruh.

Lanjutan Kemampuan (Skill) Problem Solving…

Terdapat 14 kemampuan yang bersifat praktis, selain 7 kemampuan di atas untuk Problem Solving,  yaitu:

  • Kemampuan Mengindra dan Mengidentifikasi Masalah
  • Kemampuan Mendefinisikan serta Menjelaskan Masalah
  • Kemampuan Menghindari setiap Jebakan Asumsi Liar
  • Kemampuan Menghindari Bias dan Cognitive Error
  • Kemampuan Memetakan setiap Ekosistem Dari Masalah Sehari-hari
  • Kemampuan Untuk Memetakan Ekosistem Dalam Masalah Bisnis
  • Kemampuan Untuk Memahami Setiap Konsep Mutakhir Masalah
  • Kemampuan Untuk Memprioritaskan Setiap Penanganan Masalah
  • Kemampuan Untuk Menggali Setiap Solusi Lebih Dalam
  • Kemampuan Untuk Memutuskan serta Membuat Action Plan
  • Kemampuan Untuk Memahami Tipe Solusi serta Dampaknya
  • Kemampuan Untuk Membuat Setiap Langkah Eksekusi Solusi
  • Kemampuan Untuk Mengendalikan Setiap Solusi dan Hasilnya
  • Kemampuan Untuk Mengelola Setiap Upaya Preventif Masalah

Selain itu, agar menjadi Problem Solver  yang handal, harus mampu menguasai 4D sebagai berikut:

  • DISCOVER (yakni menemukan serta mendefenisikan suatu gejala ataupun masalah)
  • DIAGNOSE (yakni menganalisis serta menjabarkan komponen masalah)
  • DECIDE (yakni merumuskan solusi serta menentukan langkah penyelesaiannya)
  • DELIVER (yakni mengeksekusi serta  mengelola setiap aksi penyelesaian masalah serta konsekuensinya)

Creative Problem Solving

Creative Problem Solving

Pertama kali yang mengembangkan metode dari creative problem solving ialah Alex Osborn yakni seorang eksekutif periklanan. Alex Osborn yang pertama kali yang mengembangkan pengaplikasian teknik brainstorming .

Kita sangat membutuhkan creative problem solving karena akan dapat memecahkan berbagai permasalahan. Semakin kreatif individu ataupun tim yang kamu miliki, maka akan semakin banyak pula solusi yang ditawarkan.

Metode yang dimiliki creative problem solving jelas berbeda dengan metode penyelesaian masalah konservatif. Metode konservatif hanya menekankan pada aspek analisis, evaluasi proses suatu pemecahan masalah, dan hanya terfokus pada proses pelaksanaannya.

Sedangkan Creative problem solving memberikan kebebasan kepada para karyawan untuk mengungkapkan pendapatnya. Mengembangkan ide-ide miliknya serta mengimplementasikan semua strategi yang dianggapnya cocok untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi di tempat kerja.

Metode C reative Problem Solving

Beberapa permasalahan ditemukan di tempat kerja, dan lebih baik apabila dipecahkan dengan metode creative problem solving yakni sebagai berikut:

  • Mengatasi adanya kekurangan staf pada salah satu unit bisnis (departemen) di perusahaan. Kamu dan tim tetap bisa memberikan hasil kerja terbaik baik.
  • Mengatasi keterlambatan di lokasi kerja dengan pemecahan masalah serta adanya komunikasi.
  • Mengambil inisiatif dengan segera ketika rekan kerja lainnya terlihat melewatkan ataupun mengabaikan sesuatu yang dianggap penting.
  • Memperbaiki setiap kesalahan yang ada di tempat kerja. Tidak melihat apakah itu kesalahan yang dibuat oleh kita sendiri ataukah rekan kerja.
  • Menangani serta menyelesaikan setiap konflik yang muncul dengan rekan kerja.
  • Mengatasi setiap masalah yang terkait dengan anggaran. Bagaimana agar dapat menghasilkan kinerja yang terbaik lewat penggunaan anggaran yang harus kreatif.
  • Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan ataupun tim kerja. Dilakukan dengan memperbaiki komunikasi yang ada di antara para karyawan.
  • Memecahkan persoalan K3 (Kesehatan, Keselamatan & Keamanan) di lokasi kerja.
  • Menyelesaikan setiap permasalahan teknis.
  • Memecahkan setiap permasalahan yang berkaitan dengan persoalan uang, seperti pembukuan.
  • Menemukan setiap data baru dengan segera. Agar dapat memandu pengambilan keputusan atau strategi di suatu perusahaan dengan lebih baik.
  • Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pelanggan yang sulit. Ataupun pelanggan yang kesal dengan kualitas pelayanan perusahaan tempat kerja kita.
  • Menemukan cara terbaik untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan layanan, penawaran produk terbaru, harga terbaru, ide promosi serta metode penjualan.
  • Mengurangi (menghemat) pengeluaran atas anggaran milik perusahaan.
  • Mengambil inisiatif untuk segera bertemu dengan atasan, untuk membahas permasalahan tertentu yang berpotensi akan menjadi lebih buruk.
  • Mengubah pengaturan suatu proses, tugas ataupun tim agar menjadi lebih efisien
  • Melakukan penelitian guna mengumpulkan data serta informasi untuk menemukan solusi terbaik untuk pemecahan suatu masalah.
  • Menggunakan setiap pemikiran kreatif dengan tujuan untuk menghasilkan solusi terbaik yang belum pernah dipergunakan oleh perusahaan sebelumnya.

Manfaat Adanya Kemampuan Problem Solving

Manfaat Adanya Kemampuan Problem Solving

Ketika kita mampu memecahkan permasalahan yang ada dengan cepat, efektif dan efisien, maka tempat kerja kita juga memperoleh manfaatnya. Berikut ini yang termasuk manfaat adanya kemampuan Problem Solving, yaitu:

  • Kreativitas organisasi, tim atau pun individu akan menjadi lebih besar
  • Produktivitas organisasi, tim atau pun individu akan lebih tinggi
  • Kepuasan kerja pegawai akan meningkat
  • Kepuasan pelanggan atau  client akan meningkat.
  • Teamwork dan kekompakan tim akan menjadi lebih baik
  • Tercipta lingkungan kerja yang jauh lebih baik untuk para pelanggan dan karyawan.

Adakah Lembaga Penyedia Pelatihan Problem Solving ?

Ya, terdapat banyak lembaga penyedia pelatihan bagi kamu yang ingin menguasai kemampuan Problem Solving .

Dari banyak lembaga pelatihan, berikut ada beberapa nama lembaga pelatihan yang bisa kamu jadikan rujukan:

  • Coursera, diadakan olehUniversity of Michigan
  • COURSE ID A3 diadakan oleh Lembaga ASQ dalam bentuk Lean Problem-Solving Tools.  Bentuk pelatihannya berupa live-streaming.
  • Training Problem Solving Fundamental for Managers,  diadakan oleh PRESENTA EDU, Indonesia.
  • Pelatihan Problem Solving and Decision Making , diadakan oleh Borobudur Training, Indonesia.
  • Pelatihan Team Problem Solving,  diadakan oleh Diorama Training, Indonesia.
  • Training Problem Solving & Decision Making , diadakan oleh Mahaka Institute, Indonesia.

Perlukah Diadakan Tim Khusus Dalam Melakukan Problem Solving ?

Pada poin ini, jawabannya ialah dikembalikan ke jenis masalah yang sedang dihadapi. Jika permasalah yang ada menyangkut kepentingan banyak pihak, maka sebaiknya Problem Solving dilakukan dengan melibatkan tim, agar solusinya lebih maksimal.

Namun, jika kita bicara Problem Solving Skills,  sesunggguhnya kemampuan ini sudah harus dimiliki utamanya oleh para pemangku jabatan strategis. Hal ini dikarenakan setiap posisi strategis memiliki target dan tim yang berbeda. Ketika para pimpinan memiliki Problem Solving Skills  maka permasalahan pada setiap divisi akan lebih cepat dan tepat untuk teratasi.

Ada banyak masalah yang pasti akan ditemui dalam dunia kerja. Namun semakin sering kita dalam menuntaskan suatu permasalahan maka akan semakin matang kemampuan problem solving yang dimiliki. Seorang  problem solver yang handal sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa suatu bisnis tetap berada di langkah tepat dalam mencapai tujuan.

Simak artikel menarik lainnya berikut ini :

  • Pengertian Knowledge Management System dan Contoh
  • Project Adalah: Penjelasan, Jenis, Karakteristik, dan Contoh
  • Contoh Soal Tes Psikotes Kerja dan Jawaban Agar Lolos Seleksi
  • 4 Rekomendasi Program Beasiswa S2 Dalam Negeri Bebas Biaya
  • Pengertian Berpikir Kritis, Cara Mengasah, Manfaat, dan Praktek
  • 6 Cara Dapat Uang Dari Facebook Paling Cepat Hasilkan Cuan
  • Sugar Live Mod Apk (Buka Semua Room Gratis) Versi Terbaru
  • Trading Saham Halal Atau Haram? Ini Hukum Menurut Para Ulama

Localstartupfest.id

Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam Pembelajaran?

Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam Pembelajaran? 1

Saat belajar atau menghadapi masalah, mungkin kamu sering kali mendengar istilah PBL dan Problem Solving. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara PBL dan problem solving tersebut? Sebelumnya, PBL atau Problem-Based Learning merupakan salah satu metode pembelajaran di mana siswa akan bersama-sama mengidentifikasi masalah dan merancang solusi untuk memecahkannya. Sedangkan, Problem Solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan cara yang efektif dan efisien, dari tahap analisis hingga implementasi solusi.

Meski tampak serupa, PBL dan Problem Solving memiliki perbedaan yang cukup signifikan. PBL lebih menekankan pada proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Pada teknik ini, siswa dihadapkan pada masalah yang diharapkan dapat menggugah material dasar yang sedang dipelajari. Sementara itu, Problem Solving pada dasarnya merupakan bagian dari proses pembelajaran di mana seseorang memecahkan masalah yang sedang dihadapinya dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya.

Bagaimana dengan cara belajar yang cocok dengan kamu? Apakah lebih memilih dihadapkan pada masalah atau menyelesaikannya? Salam belajar! Perbedaan PBL dan Problem Solving

Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dan metode Problem Solving merupakan dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan di dunia pendidikan dan bisnis. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam menyelesaikan masalah, namun pada dasarnya terdapat perbedaan signifikan antara PBL dan Problem Solving.

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Dalam metode ini, siswa diberikan masalah kompleks dan realistis untuk dipecahkan secara mandiri atau dalam kelompok. Siswa diharapkan untuk dapat melibatkan diri secara aktif dalam memecahkan masalah tersebut dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh.
  • Sedangkan Problem Solving adalah suatu pendekatan untuk menyelesaikan masalah dengan konsep dan strategi yang sistematis. Pendekatan ini biasanya digunakan dalam konteks bisnis, dimana tim atau individu harus mencari solusi terbaik untuk masalah yang dihadapi. Dalam Problem Solving, para profesional memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk memecahkan masalah dengan cara yang efektif dan efisien.

Perbedaan utama antara PBL dan Problem Solving adalah dalam konteks penggunaannya. PBL lebih sering digunakan dalam dunia pendidikan untuk mempromosikan pembelajaran yang aktif, sementara Problem Solving lebih sering dipraktikkan di dalam konteks profesional untuk menyelesaikan masalah bisnis. Meskipun begitu, keduanya memiliki unsur yang sama yaitu proses berpikir yang sistematis dan strategis untuk mencari solusi terbaik.

Seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut, terdapat perbedaan lain antara PBL dan Problem Solving:

Secara keseluruhan, PBL dan metode Problem Solving adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda. Keduanya memiliki manfaat yang unik tergantung pada konteks penggunaannya. PBL dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, sedangkan Problem Solving dapat membantu profesional dan bisnis untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan efisien.

Pada setiap metode pembelajaran, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan PBL (Problem Based Learning) yang memiliki tujuan yang spesifik dalam pengaplikasiannya di dalam dunia pendidikan. Tujuan PBL antara lain:

  • Melatih keterampilan pemecahan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan kritis dan kreatif siswa.
  • Melatih keterampilan kerjasama dan komunikasi diantara sesama siswa.

Tujuan-tujuan tersebut tentunya menjadi hal yang penting dalam dunia pendidikan, dimana dengan memperkuat keterampilan-keterampilan tersebut, siswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang tangkas dan mampu menghadapi tantangan yang ada di masyarakat.

Jenis-jenis Problem Solving

Problem solving adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ada banyak jenis-jenis problem solving yang ada, di antaranya:

  • Heuristik: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara menggunakan pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan masalah.
  • Algoritma: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara mengikuti langkah-langkah tertentu yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Metode trial dan error: Jenis problem solving ini dilakukan dengan mencoba-coba dan melakukan kesalahan untuk menyelesaikan masalah.
  • Pemecahan masalah sistematis: Jenis problem solving ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara sistematis.
  • Collaborative problem solving: Jenis problem solving ini dilakukan oleh kelompok atau tim, di mana setiap anggota saling berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Pemecahan Masalah Sistematis

Pemecahan masalah sistematis adalah metode problem solving yang populer dan banyak digunakan di berbagai bidang, seperti bisnis, teknologi, dan pendidikan. Pemecahan masalah sistematis dilakukan dengan cara mengikuti langkah-langkah tertentu, yaitu:

  • Mengidentifikasi masalah atau situasi yang memerlukan penyelesaian.
  • Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menganalisis masalah.
  • Menganalisis masalah dengan cara mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi akar masalah.
  • Mengembangkan alternatif solusi yang dapat diimplementasikan.
  • Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikannya.
  • Mengevaluasi solusi yang telah diterapkan untuk memberikan umpan balik dan melihat apakah solusi tersebut efektif atau tidak.

Pemecahan masalah sistematis dapat membantu seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan masalah dengan lebih tepat dan efektif. Dengan menggunakan pendekatan sistematis, masalah akan dipahami dan dipecahkan dengan cara yang lebih terorganisir dan terstruktur.

Collaborative Problem Solving

Collaborative problem solving adalah metode problem solving yang melibatkan tim atau kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah secara efektif. Ada banyak keuntungan yang didapat dari collaborative problem solving, di antaranya:

  • Meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan.
  • Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah.
  • Meningkatkan dukungan sosial yang diberikan oleh tim atau kelompok.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk menyelesaikan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan untuk bekerja sama dalam suatu tim atau kelompok.

Dalam collaborative problem solving, setiap anggota tim atau kelompok akan berkontribusi dengan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Mereka akan membagikan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dapat membantu untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif.

Dalam memilih metode problem solving yang tepat, seseorang atau kelompok harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, waktu yang tersedia, dan tujuan yang ingin dicapai. Setiap jenis problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

Langkah-langkah PBL

Project-Based Learning atau PBL merupakan suatu metode belajar yang memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah dengan mengerjakan proyek-relevan di lingkungan sekitar mereka. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam PBL untuk mencapai target dan tujuan pembelajaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas setiap langkah dari PBL secara rinci.

  • Langkah 1 – Identifikasi topik dan masalah

Siswa harus memilih topik dan masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu siswa untuk memecahkan masalah yang nyata dan signifikan. Sebagai contoh, siswa dapat memilih topik seputar lingkungan atau masalah sosial dalam masyarakat.

  • Langkah 2 – Perencanaan proyek

Pada langkah ini, siswa perlu merencanakan proyek yang akan mereka kerjakan. Siswa perlu mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan menentukan bagaimana tugas akan diselesaikan mengikuti batas waktu yang ditentukan.

  • Langkah 3 – Penyelesaian proyek

Setelah merencanakan proyek, siswa melanjutkan dengan menyelesaikan proyek tersebut. Siswa akan bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan mereka dan menyelesaikan tugas secara efisien.

  • Langkah 4 – Evaluasi proyek

Perbedaan antara PBL dan Problem Solving

Kedua metodologi belajar ini serupa dalam hal siswa menyelesaikan masalah. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah dalam pendekatan yang digunakan. Problem Solving adalah sebuah teknik yang menggunakan pendekatan kritis untuk memecahkan masalah, sedangkan PBL lebih menekankan pada keterampilan bekerja sama dalam tim dan memberikan pengalaman langsung dalam menyelesaikan masalah nyata.

Melalui PBL, siswa dapat memecahkan masalah nyata sambil belajar dan mengembangkan keterampilan seperti bekerja sama dalam tim, berkomunikasi, dan kepemimpinan. Melalui langkah-langkah PBL, siswa dapat meningkatkan keterampilan multitasking, mempercepat proses pembelajaran, dan membentuk rasa percaya diri serta mandiri dalam memecahkan masalah.

Tabel 1. Perbedaan antara PBL dan Problem Solving.

Keunggulan PBL Perbedaan antara metode pembelajaran PBL dan problem solving terletak pada pendekatan dan fokus pembelajarannya. PBL berfokus pada pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam proses riset dan kolaborasi untuk menyelesaikan sebuah masalah kompleks. Sedangkan problem solving fokus pada pembelajaran dengan menyelesaikan masalah yang diberikan tanpa melibatkan riset mendalam.

Namun, terdapat beberapa keunggulan PBL dibandingkan problem solving:

  • Peningkatan rasa percaya diri: Siswa yang terlibat dalam PBL merasa lebih percaya diri dengan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah kompleks sehingga meningkatkan keterampilan problem solving mereka secara umum.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Dalam PBL, siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki satu jawaban pasti sehingga mereka harus berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi.
  • Menumbuhkan kemampuan kolaborasi: Pembelajaran PBL melibatkan kolaborasi antar siswa dalam mencari solusi masalah sehingga mereka dapat belajar bagaimana bekerja dalam tim dan menyampaikan ide secara efektif.

Pada akhirnya, salah satu keunggulan terbesar dari PBL adalah dukungan yang diberikan pada siswa dalam mengembangkan keterampilan problem solving dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif dan interaktif. Oleh karena itu, method PBL adalah pilihan yang tepat untuk siswa yang ingin meningkatkan kemampuan problem solving mereka secara efektif dan menyenangkan.

Sumber: The Tim Ferriss Show Podcast: PBL vs Problem Solving

Perbedaan PBL dan Problem Solving

Problem-based learning (PBL) dan problem solving adalah dua metode pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, namun keduanya memiliki perbedaan utama.

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai pengambil keputusan aktif dalam memecahkan masalah melalui diskusi dan kolaborasi dengan sesama mahasiswa.
  • Problem solving, di sisi lain, fokus pada solusi dari masalah yang diberikan, dengan pendekatan yang lebih struktural dan terstruktur
  • Meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, PBL memiliki aspek berorientasi pada masalah yang lebih kuat daripada problem solving.

PBL sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam PBL, mahasiswa diberikan masalah nyata dan kompleks, kemudian diberikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang masalah tersebut dan mencari solusi.

Mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok untuk mencari solusi masalah serta menyusun ide-ide untuk mulai menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, dalam kasus matematika, mahasiswa diminta untuk menyelesaikan perhitungan matematika rumit yang melibatkan banyak variabel dan faktor.

Problem Solving Sebagai Metode Struktural

Problem solving, pada dasarnya, adalah sekelompok teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Pendekatan struktural digunakan untuk mengontrol solusi dari masalah yang diberikan dan pastinya lebih terstruktur dari PBL.

Berikut adalah contoh tabel yang membandingkan PBL dan Proble Solving

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun keduanya berfokus pada pemecahan masalah, PBL dan problem solving memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan dan fokus mereka.

Problem-based Learning (PBL) dan Problem Solving adalah dua pendekatan pembelajaran yang sering digunakan di sekolah dan universitas. Meskipun terdengar mirip, kedua konsep ini memiliki perbedaan dalam pendekatannya dan cara mereka diterapkan. Di bawah ini adalah beberapa perbedaan antara PBL dan Problem Solving:

Perbedaan Pendekatan dan Tujuan

  • PBL adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan solusi atas masalah yang mereka hadapi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
  • Problem Solving adalah proses untuk menyelesaikan masalah dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah.

Perbedaan pada Jenis Masalah

PBL mengarah pada masalah yang kompleks dan lebih luas. Masalahnya biasanya tidak memiliki satu jawaban benar dan mengharuskan siswa untuk melakukan penelitian yang mendalam. Proble Solving terfokus pada masalah yang lebih spesifik dengan solusi yang jelas.

Perbedaan pada Pembelajaran Berbasis Proyek

PBL cenderung mengintegrasikan pembelajaran ke dalam proyek untuk memecahkan masalah yang kompleks. Siswa akan mengembangkan proyek mereka sendiri, mengeksplorasi isu-isu yang terkait dengan masalah, dan mempresentasikan solusi mereka. Sebaliknya, Problem Solving tidak selalu terkait dengan proyek lebih banyak berfokus pada pembuatan keputusan dari solusi yang ada.

Perbedaan pada Keterlibatan Dosen

Dosen lebih terlibat dalam memberikan panduan dan umpan balik dalam PBL karena ada penggunaan kelompok yang berinteraksi, meskipun banyak belajar juga bisa dilakukan oleh murid itu sendiri. Di sisi lain, pada Problem Solving, dosennya hanya membantu dalam menetapkan batasan masalah yang akan diselesaikan oleh siswa.

Perbedaan pada Evaluasi

Dalam pengajaran, penting untuk memahami perbedaan antara PBL dan Problem Solving. PBL mendorong siswa untuk berpikir dan belajar secara kritis dalam konteks kehidupan nyata, sementara Problem Solving membantu siswa mengembangkan keterampilan analitis ketika mereka menemukan solusi atas masalah yang diberikan.

Konsep dan Prinsip Dasar PBL

PBL atau Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pemecahan masalah sebagai landasan utama dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa prinsip dasar yang mendasari PBL.

  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik
  • Peserta didik menjadi aktif dalam proses pembelajaran
  • Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah
  • Problem solving menjadi fokus utama pembelajaran
  • Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan interdisipliner
  • Materi pembelajaran bersifat autentik dan relevan dengan kehidupan nyata

Dalam PBL, peserta didik akan dihadapkan pada masalah atau situasi yang kompleks dan berbeda-beda pada setiap kesempatan. Peserta didik kemudian diminta untuk mencari solusi dari masalah tersebut melalui proses pengamatan, pemikiran, dan refleksi secara kritis dan kreatif.

Didalam PBL, prinsip dasar tersebut menjadi pedoman bagi pengajar untuk merancang pembelajaran yang menantang dan membangun kemampuan berpikir siswa secara holistik. Selain itu, PBL juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Jadi, PBL dan problem solving memang memiliki kesamaan dalam hal fokus pada masalah. Namun, PBL lebih menekankan pada proses pemecahan masalah secara kreatif dan holistik, sedangkan problem solving hanya berfokus pada solusi dari masalah itu sendiri. Selain itu, PBL juga memberikan peran yang lebih aktif pada peserta didik, baik dalam merancang materi maupun mengambil keputusan.

Peran Guru dalam PBL

Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang memperkenalkan siswa pada kasus atau masalah dunia nyata sebagai titik awal untuk belajar. Proses belajar berpusat pada pemecahan masalah untuk menyelesaikan kasus tersebut. Guru memiliki peran penting dalam menjalankan metode pembelajaran PBL agar dapat efektif dan efisien.

  • Sebagai fasilitator pembelajaran: Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran PBL. Mereka tidak lagi hanya memberikan materi, tetapi membantu siswa dalam memahami materi dan menunjukkan cara untuk memecahkan masalah.
  • Memilih kasus yang relevan: Guru juga memiliki peran dalam memilih kasus atau masalah dunia nyata yang relevan dengan materi pembelajaran. Kasus yang dipilih harus menarik dan menggugah minat siswa untuk belajar lebih dalam.
  • Mendorong kolaborasi antar siswa: Pada metode pembelajaran PBL, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah. Guru berperan dalam memastikan adanya kolaborasi antar siswa, sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan lebih efektif.

Guru juga perlu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menerapkan metode PBL. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan bimbingan secara efektif:

  • Memberikan arahan: Guru memberikan arahan atau petunjuk yang jelas mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk memecahkan masalah.
  • Mendorong refleksi: Guru mendorong siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.
  • Mendorong kreativitas: Selama proses pembelajaran, guru perlu mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan memunculkan ide-ide terbaru.

Pada dasarnya, PBL dan Problem Solving memiliki konsep yang sama, yaitu memecahkan masalah. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya:

  • PBL lebih fokus pada proses pembelajaran, sedangkan Problem Solving lebih fokus pada pencarian solusi.
  • PBL melibatkan kelompok siswa dalam pemecahan masalah, sedangkan Problem Solving lebih sering dilakukan secara individu.
  • PBL menggunakan masalah dunia nyata sebagai titik awal pembelajaran, sedangkan Problem Solving dapat menggunakan masalah apa saja sebagai bahan untuk mencari solusi.

Tabel Perbedaan antara PBL dan Problem Solving

Dengan mengetahui perbedaan antara PBL dan Problem Solving, guru dapat memutuskan metode pembelajaran mana yang sesuai untuk diimplementasikan pada materi pembelajaran yang dimiliki.

Peran Siswa dalam PBL

Problem-based learning (PBL) dapat dikatakan sebagai metode pembelajaran aktif yang menekankan pada peran siswa dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, peran siswa dalam PBL sangat penting dan harus dimengerti dengan baik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peran siswa dalam PBL:

  • Siswa sebagai pemecah masalah: Dalam PBL, siswa adalah pemecah masalah yang sebenarnya. Mereka dituntut untuk memecahkan suatu masalah atau tantangan yang diberikan dengan menggunakan berbagai macam sumber informasi.
  • Siswa sebagai pembelajar aktif: Siswa diharapkan untuk sangat aktif dalam pembelajaran karena mereka harus memecahkan suatu masalah. Mereka harus mencari sumber daya, berfikir kritis, dan mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
  • Siswa sebagai pengorganisasi: Siswa harus bertanggung jawab dalam mengorganisir pekerjaan mereka. Mereka harus merencanakan dan menjadwalkan kegiatan mulai dari analisis awal hingga presentasi akhir.
  • Siswa sebagai pemimpin: Dalam PBL, siswa diberi kebebasan untuk menentukan dan memimpin tim mereka sendiri. Hal ini menuntut siswa untuk bisa bekerja dalam kelompok dan memimpin kelompok tersebut agar dapat mencapai tujuan bersama.
  • Siswa sebagai evaluator: Siswa harus mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri dan juga pekerjaan anggota tim mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan.

Selain peran di atas, siswa juga harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat berhasil dalam PBL, antara lain:

  • Kemampuan mencari sumber daya: Siswa harus mampu mencari dan mengambil sumber daya secara efektif dan efisien untuk memecahkan masalah yang diberikan.
  • Kemampuan berkolaborasi: Siswa harus mampu bekerja sama dengan anggota tim mereka dan berkolaborasi dengan baik.
  • Kemampuan berfikir kritis: Siswa harus mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis untuk mengidentifikasi isu-isu yang muncul dalam pemecahan masalah.
  • Kemampuan presentasi: Siswa harus mampu membuat presentasi yang baik dan efektif untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

Berdasarkan tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa keberhasilan PBL sangat bergantung pada peran siswa dalam proses pembelajaran:

Dalam PBL, siswa memiliki peran yang sangat penting dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, siswa harus berperan aktif dan memiliki kemampuan-kemampuan tertentu agar dapat berhasil dalam PBL.

Penggunaan Teknologi dalam PBL

PBL atau problem-based learning adalah metode pembelajaran di mana siswa diajak untuk menyelesaikan masalah dalam dunia nyata sebagai sarana untuk belajar. Penggunaan teknologi di dalam PBL memainkan peran penting dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah beberapa cara di mana teknologi dapat digunakan di dalam PBL:

  • Mempelajari dasar-dasar teknologi: Setiap proyek PBL menuntut siswa untuk menggunakan beberapa jenis teknologi, misalnya untuk membangun website atau membuat video. Penting bagi siswa untuk memahami dasar-dasar teknologi ini agar dapat melaksanakan proyek dengan baik. Maka, guru dapat menyediakan panduan tutorial video atau live demo untuk membantu siswa memahami penggunaan teknologi secara tepat.
  • Menyelesaikan masalah menggunakan software: Ada berbagai jenis software yang dapat membantu siswa memecahkan masalah yang mereka hadapi. Misalnya, Microsoft Excel dapat membantu mengelola data dan mengekstrak informasi dari data tersebut. Software presentasi seperti Powerpoint dan Prezi dapat membantu siswa menyusun informasi mereka ke dalam presentasi yang efektif. Guru dapat melatih siswa dalam penggunaan software tersebut agar mereka dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.
  • Penggunaan internet: Internet menyediakan sumber informasi yang melimpah yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah mereka. Misalnya, mereka dapat melakukan penelitian tentang topik tertentu atau mencari solusi bagi masalah yang dihadapi. Meskipun seperti itu, guru harus memperhatikan untuk memberi panduan tentang bagaimana siswa dapat mengakses dan menggunakan informasi yang tepat dan berkualitas dari internet.

Penggunaan Teknologi secara Global

Penggunaan teknologi dalam PBL dapat membantu siswa memperluas pandangan mereka secara global. Beberapa cara di mana teknologi dapat membantu siswa lebih memahami dunia adalah sebagai berikut:

  • Komunikasi: Teknologi seperti Skype dan e-mail memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara online dengan orang seluruh dunia. Hal ini membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan orang-orang dari budaya yang berbeda dan dapat membantu meningkatkan wawasan siswa tentang cara berpikir dan bekerja di negara lain.
  • Platform pembelajaran online: Ada banyak platform pembelajaran online yang tersedia, misalnya seperti Edmodo, Moodle, dan Google Classroom. Platform-platform ini dapat membantu siswa belajar melalui kursus online yang tersedia dari mana saja di dunia dan belajar melalui diskusi dan tugas yang terstruktur.
  • Penggunaan media sosial: Media sosial dapat membantu siswa membangun jaringan dan koneksi dengan orang-orang di seluruh dunia. Melalui media sosial, siswa dapat berhubungan dengan peneliti atau ahli dalam bidang tertentu untuk memperdalam pemahaman mereka tentang proyek PBL yang sedang dilakukan.

Tabel Perbandingan PBL dan Problem Solving

PBL dan problem solving adalah metode pembelajaran yang mirip, namun ada perbedaan utama antara keduanya. Berikut adalah tabel perbandingan di antara keduanya:

PBL versus Metode Konvensional

Problem Based Learning (PBL) dan problem solving merupakan dua metode pembelajaran yang sering digunakan di dalam pendidikan. Dalam hal ini, PBL dan problem solving memiliki beberapa perbedaan yang signifikan.

  • PBL mengajarkan para siswa untuk belajar dari pengalaman dan mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi. Sedangkan metode konvensional lebih cenderung pada pemberian materi secara teoritis dan memberikan tes atau tugas yang berkaitan langsung dengan materi tersebut.
  • PBL lebih menekankan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi dari para siswa. Sedangkan metode konvensional lebih fokus pada penguasaan materi dan keterampilan berhitung.
  • Para siswa pada PBL harus belajar bagaimana menyelesaikan masalah, sedangkan pada metode konvensional lebih banyak mengerjakan soal yang serupa.

Secara keseluruhan, perbedaan paling signifikan antara PBL dan metode konvensional terletak pada pendekatan pembelajaran yang digunakan. PBL lebih menekankan pada pengalaman dan penerapan nyata dalam menyelesaikan masalah, sedangkan metode konvensional lebih menekankan pada penguasaan konsep dan keterampilan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan metode PBL cenderung memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi daripada mereka yang belajar dengan metode konvensional. Namun, pada saat yang sama, PBL juga memiliki kelemahan, seperti memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas dan memerlukan upaya lebih besar dari para siswa untuk mencari solusi terhadap masalah yang diberikan.

Jadi, PBL dan metode konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, ketika dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan karakteristik siswa, kedua metode ini dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi permasalahan dan memperkuat pemahaman konsep yang diperoleh.

Sampai Jumpa Lagi, Teman-Teman!

Itulah perbedaan antara PBL dan problem solving, teman-teman. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi kalian yang sedang belajar, terutama dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Jangan lupa untuk selalu kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya. Sampai jumpa lagi!

Perbedaan PBL dan PJBL: Apa yang Harus Anda Ketahui? Apa Itu Strategi Pembelajaran dan Bagaimana Cara Memilih yang Tepat? Perbedaan CTL dan PBL: Metode Pembelajaran yang Berbeda Namun Efektif Perbedaan PBL dan PJBL PDF: Membedah Kelebihan dan Kekurangan Kedua Metode Pembelajaran

IMAGES

  1. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    apa itu problem dan problem solving

  2. Mengenal Proses Problem Solving di Dunia Kerja

    apa itu problem dan problem solving

  3. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    apa itu problem dan problem solving

  4. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    apa itu problem dan problem solving

  5. Problem Solving Apa itu Masalah Mengapa masalah perlu

    apa itu problem dan problem solving

  6. Pengertian Problem Solving Langkah Dan Contohnya

    apa itu problem dan problem solving

VIDEO

  1. HKIMO Practice Question

  2. LIQUIDS

  3. Quantum Jumping Sleep Hypnosis

  4. Number of Ways to Reorder Array to Get Same BST

  5. Most Important Questions (Helpful for RRB NTPC, RRB JE, SSC JE exams)| Class -24

  6. Supervisi kegiatan Monitoring, Koordinasi dan Problem Solving Lapas Muara Enim

COMMENTS

  1. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Metode Problem Solving. 1. Brainstorming. Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif. Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu ...

  2. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips ...

    Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi satu-satunya orang yang membuat keputusan. Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill: analisis. diskusi. kerja sama. penentuan prioritas. Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue.

  3. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Arti, Metode dan Cara Meningkatkan. Dalam dunia kerja, problem solving adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan dan tak jarang jadi pertimbangan apakah seorang kandidat diterima di perusahaan tersebut atau tidak, mengingat di dunia profesional tak jarang dihadapkan dengan masalah. 1. Brainstorming. 2.

  4. Apa Itu Problem dan Problem Solving? Ini Pengertian dan Perbedaannya

    Agar bisa membedakan apa itu problem dan problem solving, maka bisa memulai dari pengertiannya lebih dulu. Problem adalah suatu kondisi yang menyimpang dari tujuan yang diharapkan, sehingga memerlukan tindakan untuk mengatasinya. Sedangkan pengertian dari problem solving dikutip dari buku Konsep Adversity & Problem Solving, Risma Anita dan ...

  5. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...

  6. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving.Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.. 1. Mendefinisikan Masalah. Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok ...

  7. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  8. Mengenal Apa itu Problem Solving, Manfaat dan Contohnya

    Apa Itu Problem Solving? Problem solving adalah proses kognitif yang melibatkan pemecahan masalah atau menemukan solusi untuk situasi atau permasalahan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kita dapat menyebutnya sebagai "pemecahan masalah.". Ini melibatkan pemikiran kreatif, analitis, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan.

  9. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips Tingkatkannya

    Metode Problem Solving. Identifikasi Masalah: Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah dengan jelas dan spesifik. Analisis Masalah: Selanjutnya, analisislah masalah tersebut dengan mengidentifikasi penyebab, faktor-faktor terkait, dan dampaknya. Pengembangan Solusi: Setelah masalah dipahami dengan baik, kembangkanlah berbagai solusi yang ...

  10. Apa itu Problem Solving? Proses, Skill dan Metodenya

    Oleh karena itulah, artikel ini tepat sekali buat kamu yang ingin mengerti lebih dalam soal apa itu problem solving. Kamu tidak hanya akan memperoleh penjelasan soal definisi problem solving saja tapi juga jenis-jenis, proses berpikir, dan informasi bermanfaat lainnya.

  11. Problem Solving: Pengertian, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

    Baca Juga: Mengetahui Apa itu Skill Will Matrix dan Contohnya. Contoh Kasus Problem Solving di Tempat Kerja. Agar lebih memahami problem solving di tempat kerja, berikut contoh-contoh kasus yang kerap terjadi: 1. Kegagalan Komunikasi. Seringkali, pesan yang tidak jelas atau tidak mengerti dapat menjadi sumber masalah di tempat kerja.

  12. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    Kamu pasti senang, jika kamu sudah mengetahui apa masalah dan akar masalah yang sedang kamu alami, namun akan lebih senang lagi jika kamu juga bisa menemukan solusi terbaiknya. Karena, tujuan utama dari problem solving adalah menemukan solusi terbaik, dari permasalahan. Maka dari itu, jika kamu sudah memikirkan alternatif dan membandingkannya ...

  13. Apa Itu Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun, sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah berikut jika menghadapi masalah: memahami situasi; mengidentifikasi akar masalah; mengembangkan rencana yang efektif; dan.

  14. Apa itu Problem Solving?

    Yuk simak penjelasan apa itu problem solving di bawah ini agar kamu siap menghadapi berbagai masalah. Terkadang kita menghadapi beberapa masalah ketika sedang bekerja, entah itu dengan rekan kerja atau bahkan dengan klien. Jika kamu memiliki skill problem solving yang mumpuni, masalah apapun pasti mudah untuk dihadapi.

  15. Apa Itu Problem Solving? Ikuti 4 Prosesnya

    Proses Problem Solving. Kemampuan problem solving berkaitan dengan berbagai skills mulai dari mendengar, menganalisa, meneliti, komunikasi, kreativitas, kerja tim dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan masalah, namun secara umum terdapat empat tahapan dasar problem solving.

  16. Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

    Dengan membaca artikel ini, kamu akan lebih bisa memahami apa itu kemampuan problem solving, bagaimana cara menuntaskan masalah yang ada, serta cara meningkatkannya. Simak baik-baik! ... Sama halnya dengan soft skill lainya, kemampuan problem solving muncul dari pengalaman dan juga latihan. Kamu masih bisa melatihnya dan mengembangkan kemampuan ...

  17. Pengertian Problem Solving: Aspek, Ciri, dan Langkah-langkahnya

    Langkah-langkah kemampuan problem solving. Disadur dari buku Kurikulum dan Pembelajaran (2013) oleh Oemar Hamalik, ada tujuh langkah kemampuan problem solving secara umum, yaitu: Menghadapi masalah, artinya individu menyadari ada suatu masalah yang dihadapi. Merumuskan masalah, menjabarkan masalah dengan jelas dan spesifik atau rinci.

  18. Problem Solving Adalah: Manfaat, Proses, Contoh, dan Tips ...

    Berikut ini sejumlah proses problem solving dan contohnya, seperti dirangkum dari buku Ruslia Isnawati berjudul Pentingnya Problem Solving Bagi Seorang Remaja dan Universitas Sampoerna. ... Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan yang menurun ...

  19. 7 Strategi Pemecahan Masalah Yang Efektif (Problem Solving) Untuk

    Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain: 1. Identifikasi dan Definisikan Masalah yang Sedang Dihadapi. Langkah pertama dari problem solving tentunya adalah dengan mengetahui secara pasti sebenarnya masalah apa yang sedang dihadapi.

  20. Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

    Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan. Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan - dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

  21. Skill Problem Solving: Bagaimana Menjadi Problem Solver yang Bisa

    1. Pertahankan sikap positif. Seorang problem solver yang bisa diandalkan artinya seseorang perlu mempertahankan sikap positif selama mengatasi masalah. Sikap positif akan membantu menjaga semangat dan fokus pada solusi, bukan pada masalah itu sendiri. 2.

  22. Apa Itu Problem Solving, Tujuan, Penerapan, Tips dan Contoh

    Terdapat 3 teknik pelaksanaan Problem solving yakni: design thinking, dan solution-based thinking, serta linear thinking. Problem solving dimulai dari kegiatan mengidentifikasikan sebuah permasalahan, kemudian mencari tahu apa penyebabnya. Lalu, menyeleksi daftar solusi yang sudah dirumuskan, kemudian memilih yang terbaik darinya.

  23. Perbedaan PBL dan Problem Solving: Mana yang Lebih Efektif dalam

    Setiap jenis problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu penting untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Langkah-langkah PBL Project-Based Learning atau PBL merupakan suatu metode belajar yang memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah dengan mengerjakan proyek-relevan di ...