logo Sekawan Media

Melayani berbagai kebutuhan pembuatan aplikasi dan website yang menjangkau area UMKM hingga bisnis berskala Enterprise.

  • Jasa Pembuatan Aplikasi Web
  • Jasa Pembuatan Aplikasi Mobile
  • Jasa Pembuatan Website
  • Document Management
  • Fleet Management
  • Visitor Management
  • Audit Management
  • Learning Management

MIND ID – 2022

PT Timah Tbk – 2020

  • Marketplace & E-Commerce
  • Point of Sales

WikaCell – 2022

Tinuqu – 2021

  • Research and Development
  • Inventory Planning
  • Quality Control
  • Regulatory Affair

Terra Solum – 2021

PT. Intim Harmonis Foods Industri – 2021

  • Sistem Informasi Akademik
  • Hospital Management
  • Rapor Online
  • Sistem Koperasi Simpan Pinjam

SMAK Kosayu Malang – 2020

RSIA Melati Husada Malang – 2020

  • TENTANG KAMI
  • BERITA & INFORMASI
  • HUBUNGI KAMI

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

  • Azzahra Ilka Aulia
  • October 6, 2023
  • Artikel , Business

Critical thinking adalah sebuah skill yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan baik. Skill ini biasanya ditandai dengan orang yang mampu berpikiran secara cermat dalam segala situasi.

Kemampuan ini tentu akan sangat berguna bagi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Lalu, bagaimana cara berpikir kritis dengan baik?

Artikel di bawah ini akan menjelaskan tentang critical thinking dengan secara jelas. Simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!

Apa itu Critical Thinking ?

Critical thinking adalah sebuah cara untuk berpikir dan mengkritik sesuatu dengan mempertanyakan suatu ide atau permasalahan.

Lebih lanjut, critical thinking artinya berpikir kritis atau dapat dipahami sebagai pola pikir yang tidak menerima informasi secara mentah.

Berpikir kritis umumnya melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cara yang bijak. Selain itu, berdasarkan definisi tersebut, berpikir kritis juga suatu pemahaman untuk menghasilkan keputusan yang paling optimal.

Critical thinking dapat dipahami sebagai salah satu soft skill yang sangat penting dalam membantu seseorang berorganisasi dan karyawan dalam perusahaan. Dengan memiliki pikiran yang kritis, suatu permasalahan dan keputusan dapat diselesaikan dengan tepat.

Manfaat Critical Thinking

Dengan kemampuan berpikir kritis, tentu banyak manfaat yang didapat bagi diri sendiri dan golongan. Berikut ini adalah beberapa manfaat berpikir kritis.

1. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Meningkat

Dari berpikir kritis, Anda dapat melatih diri sendiri dengan menyelidiki dan mengajukan pertanyaan terhadap lingkungan di sekitar. Berpikir kritis dapat meningkatkan sisi kreatif dalam diri sendiri. 

2. Kemampuan Problem Solving Meningkat

Skill pemecahan masalah sangat penting bagi diri sendiri dan juga bagi perusahaan. Dengan kemampuan problem solving dapat memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi yang efektif terhadap suatu masalah.

3. Membuat Keputusan dengan Tepat

Membuat keputusan yang tepat melibatkan kemampuan berpikir kritis. Sebelum memutuskan sesuatu dengan tepat, kemampuan untuk mengevaluasi informasi, mempertimbangan opsi, dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan tujuan yang dihadapi

4. Komunikasi yang Efektif Meningkat

Komunikasi yang efektif merupakan salah satu skill yang yang penting bagi pribadi dan profesional. Komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan dengan jelas sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh orang lain.

Baca Juga: Leadership: Pengertian, Gaya, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Komponen Critical Thinking

Berpikir kritis melibatkan beberapa komponen yang penting untuk membantu individu dalam menganalisis informasi dengan kritis.

Berikut ini adalah beberapa komponen berpikir kritis.

  • Observing adalah proses mengamati sebuah objek, kejadian, atau informasi secara seksama dan kemudian memahami atau mencari pola hubungannya.
  • Feeling adalah perasaan respons emosional atau perasaan yang timbul dari hasil suatu pengalaman atau situasi.
  • Wondering berarti proses bertanya-tanya atau ingin tahu lebih tentang suatu fenomena yang mendorong eksplorasi lebih lanjut. 
  • Imagining berarti membayangkan atau membentuk gambaran tentang sesuatu yang belum terjadi atau digunakan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
  • Inferring adalah menyimpulkan dengan logis berdasarkan bukti atau petunjuk yang tersedia.
  • Knowledge adalah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang mengenai sebuah topik atau bidang tertentu.
  • Consulting adalah mencari atau meminta saran, pandangan, dan nasihat kepada orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang suatu bidang.
  • Identifying and analyzing adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis sebuah elemen atau komponen untuk memahami strukturnya dalam pemecahan masalah.
  • Judging berarti memberikan penilaian atau evaluasi terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
  • Deciding adalah mengambil keputusan setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang ada.

Indikator Critical Thinking

Critical thinking yang diperlukan dalam individu

Kemampuan berpikir kritis memiliki indikator menjadi klarifikasi dasar untuk memberikan alasan dari sebuah kesimpulan. Berikut ini adalah beberapa indikator dari critical thinking .

1. Menyimpulkan ( Inference )

Menyimpulkan berarti adalah kemampuan untuk membuat kesimpulan atau asumsi berdasarkan bukti atau informasi yang ada.

2. Klarifikasi Lebih Lanjut ( Advanced Clarification )

Klarifikasi lebih lanjut adalah kemampuan untuk memperjelas atau menjelaskan informasi yang kurang jelas atau ambigu dengan bertanya pertanyaan yang tepat atau mencari klarifikasi tambahan.

3. Dugaan dan Keterpaduan ( Supposition and Integration )

Dugaan dan keterpaduan adalah kemampuan untuk membuat asumsi atau dugaan yang rasional, kemudian mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam pemahaman atau penalaran yang lebih besar.

Cara Membentuk Kemampuan Critical Thinking

Dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, tidak hanya dibentuk begitu saja. Namun, perlu mengembangkan kemampuan lainnya agar seimbang.

Berikut ini adalah cara melatih agar dapat berpikir dengan kritis.

  • Memahami konsep dari berpikir kritis.
  • Mengembangkan sikap yang terbuka.
  • Melatih analisis secara kritis.
  • Menggunakan keterampilan berpikir yang bijak.
  • Melibatkan debat dan diskusi pada setiap kesempatan.
  • Mempraktikkan pemecahan masalah.
  • Memperdalam materi dan wawasan mengenai cara mendorong berpikiran kritis.
  • Mengelola manajemen waktu.
  • Menerima kritik dan saran dari setiap orang untuk membangun diri sendiri.

Contoh Critical Thinking

Berpikir kritis dalam tim yang harus dimiliki setiap orang

Skill critical thinking dapat memberikan kemungkinan seseorang untuk menganalisis, menilai, dan membuat keputusan dengan baik. Oleh karena itu, berpikir kritis harus diterapkan dalam segala bidang.

Berikut ini adalah beberapa contoh berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Ketika terdapat berita heboh yang muncul di internet, pembaca tentu akan langsung terpengaruh dan mungkin saja terpicu emosi. Orang yang memiliki pikiran kritis tentu tidak akan langsung percaya dengan berita yang tersebar karena bisa saja berita tersebut hoax.
  • Ketika guru menerangkan pelajaran di kelas, murid yang berpikiran kritis akan mengajukan pertanyaan terkait pelajaran yang belum mereka belum pahami.
  • Ketika pemerintahan mengesahkan sebuah peraturan, seseorang yang memiliki pikiran kritis tidak langsung menolak atau setuju. Mereka akan memahami isi peraturan tersebut apakah memberikan manfaat atau tidak bagi masyarakat.
  • Ketika merencanakan perjalanan, seseorang akan berpikir kritis untuk mempertimbangkan rute terbaik, biaya, akomodasi, dan kebutuhan perjalanan lainnya, serta membuat rencana yang efisien dan menyeluruh.
  • Seorang siswa akan berpikir kritis untuk memprioritaskan tugas, memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing, dan memutuskan urutan yang paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Seseorang yang memiliki konflik pribadi akan mencoba berpikir kritis untuk memahami perspektif orang lain, menganalisis akar permasalahan, dan mencari solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

Itulah penjelasan mengenai critical thinking dan penerapannya pada kehidupan sehari-hari yang perlu Anda ketahui. 

Dengan menerapkan critical thinking pada kehidupan sehari-hari, akan memberikan keuntungan dalam termasuk dalam pengambilan keputusan, berinteraksi dengan orang lain, mengelola waktu, serta menghadapi dan memecahkan masalah.

Lingkungan yang baik juga akan dapat meningkatkan cara berpikir dengan kritis. Sekawan Media adalah salah satu industri di bidang teknologi yang membutuhkan critical thinking.

Sekawan Media terus mengembangkan sudut pandang dan cara kerja dalam melihat tantangan teknologi dan industri sehingga kami dapat terus memberikan hasil yang terukur, aplikatif, dan terbaik untuk klien.

  • Pengembangan Karir
  • Digital Marketing
  • Programming

Artikel Terkait

Ilustrasi Rekrutmen Karyawan

Rekrutmen adalah: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Contohnya

Ilustrasi Account Officer

Account Officer: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Jenjang Karir

tim engineering sedang berdiskusi tentang proyek kerjanya

Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya

Software Engineering

Software Engineering: Skill Dan Prospek Kerja

full stack developer yang sedang bekerja

Full Stack Developer: 15 Skill Wajib, Tugas, Gaji, dan Tools

seorang front end developer yang sedang bekerja didepan komputer.

11 Skill yang Harus Dimiliki Seorang Front End Developer

Sekawan Media merupakan perusahaan IT yang berfokus pada pembuatan aplikasi dan website. Didirikan pada tahun 2013, Sekawan Media telah memberikan solusi yang terbaik kepada ratusan klien dari berbagai industri.

  • Berita & Informasi
  • 2024 Sekawan Media Group
  • Syarat & Ketentuan
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • Cookie Policy

Copied To Clipboard

Bagikan Ke:

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan Contohnya

Accidentally learning SEO, and want to learn more about Google algorithm, optimization and still trying to see another magic from content.

H1_critical_thinking_adalah.jpg

Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah critical thinking . Sebuah pola pikir yang banyak direkomendasikan untuk diasah ketika kamu akan bekerja atau menempuh pendidikan. Namun, tahukah kamu apa arti critical thinking sebenarnya? Apakah hanya sekedar berpikir kritis saja dan apakah bedanya dengan analytical thinking ? 

Nah , agar kamu lebih jelas dalam kedua pola pikir tersebut, pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai, ya. Akan dijelaskan mengenai pengertian hingga apa saja contoh critical thinking yang bisa kamu kenali. Selamat membaca!

Apa itu critical thinking ?

apa itu critical thinking dan contohnya

Arti critical thinking adalah berpikir kritis di bahasa Indonesia. Secara mendetail, critical thinking artinya sebuah kemampuan berpikir secara rasional, menghubungkan antara ide dengan pemikiran logis sehingga menghasilkan keputusan terbaik. Pola pikir ini tidak hanya berfokus pada satu pemikiran saja.

Seseorang yang memiliki pola pikir satu ini akan mempertanyakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi sehingga menimbulkan solusi-solusi baru. Secara tidak langsung, critical thinking memungkinkan kamu melakukan identifikasi, berargumen, dan menyelesaikan masalah sekaligus.

Baca juga: Mengenal Design Thinking: 4 Elemen dan Cara Mengaplikasikan

Bedanya critical thinking dengan analytical thinking

apa itu critical thinking dan contohnya

Selain berpikir kritis, ada juga istilah analytical thinking . Meski kebanyakan orang menganggap keduanya merupakan hal yang sama, namun ternyata kedua pola pikir ini memiliki sisi yang berbeda. Perbedaan critical thinking dan analytical thinking yang paling dasar adalah tujuan dari masing-masing pola pikir.

Critical thinking adalah pola pikir yang digunakan untuk meyakinkan apakah sebuah keputusan telah sesuai dan rasional. Pola pikir ini akan membuka kemungkinan-kemungkinan lain sehingga akan lebih selektif dalam mencermati sebuah keputusan. Sedangkan analytical thinking adalah pola pikir yang menganalisis sebuah fakta hingga mendetail. Pemikiran ini akan meneliti lebih jauh mengenai satu keputusan saja, misalnya dengan mempertimbangkan baik dan buruknya sebuah keputusan tanpa mengeksplor keputusan lain.

Baca juga:  6 Contoh analytical skills dan cara meningkatkannya

Manfaat critical thinking

apa itu critical thinking dan contohnya

Critical thinking memiliki beberapa manfaat bagi individu yang memilikinya maupun perusahaan yang memiliki karyawan dengan kompetensi ini. Simak selengkapnya berikut ini.

  • Menggali berbagai kemungkinan untuk mendapatkan hal terbaik
  • Meningkatkan kreativitas tiap individu
  • Keputusan yang ditentukan punya alasan yang sagat kuat
  • Keputusan yang tepat akan membawa perkembangan yang baik bagi perusahaan
  • Menekan kemungkinan buruk yang terjadi karena sudah dipertimbangkan secara matang
  • Dapat menyelesaikan masalah yang kompleks dengan keputusan yang singkat

Baca juga: Computational Thinking: Pengertian, 4 Landasan, Manfaat, dan Contohnya

Cara membentuk critical thinking

apa itu critical thinking dan contohnya

Melihat bagaimana pola pikir ini bisa membawa manfaat bagi tiap individu maupun lingkup secara besar, tidak ada salahnya kamu mencoba membentuk critical thinking mulai sekarang. Bagaimana caranya? Cek beberapa tahap berikut ini, yuk !

1. Analisis 5W + 1H

Ketika kamu mendapatkan sebuah kasus atau fakta, coba telaah pernyataan tersebut dengan 5W + 1H, yang terdiri dari what , why , when , who , where , dan how . Misalkan ada sebuah perusahaan yang akan melakukan ekspansi ke sebuah daerah, dan ditentukanlah daerah A. Nah , kamu bisa jabarkan topik tersebut menjadi seperti ini: 

  • Who (Siapa). Siapa yang memberikan ide tersebut? Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap project ini?
  • When (Kapan). Kapan ekspansi akan dilakukan? Apakah momennya tepat atau tidak?
  • Where (Dimana). Dimana letak kantor cabang akan dibangun? Apakah sudah strategis? 
  • Why (Mengapa). Mengapa tempat dan momen tersebut harus dipilih untuk ekspansi? 
  • What (Apa). Apa tantangan yang akan dihadapi? Misal lokasi tersebut rawan banjir, dan lain-lain. Apakah bisa digunakan untuk berkembang dalam jangka panjang?
  • How (Bagaimana). Bagaimana cara mengatasi tantangan yang ada di tempat tersebut? Bagaimana cara mengembangkan kantor cabang dalam jangka pendek?

2. Buka kesempatan untuk menerima pemikiran lain

Terkadang setiap orang punya ide atau pendapat yang berbeda dengan keputusan yang ada. Coba beri ruang untuk menyampaikan ide dan pendapat dari orang lain. Agar lebih efisien, tentukan batas waktu kapan keputusan harus segera didapatkan sehingga orang-orang yang berada di tim kamu akan lebih kritis untuk segera mengumpulkan idenya.

3. Coba identifikasi argumen yang berbeda denganmu

Dari ide yang telah terkumpul, tidak semua bisa digunakan. Pilih beberapa ide yang berbeda serta paling memungkinkan untuk dipertimbangkan. Kemudian identifikasi menggunakan cara yang sama atau mintalah timmu untuk menjelaskan mengapa mengutarakan ide tersebut.

4. Kenali kelebihan dan kekurangan tiap keputusan

Setiap keputusan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Maka, jangan lupa untuk menimbang apa kelebihan dan kekurangan yang akan didapatkan jika menggunakan keputusan tersebut. Semakin mendetail kamu bisa menghitung kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, maka akan semakin baik. Namun pastikan masih dalam satu pembahasan yang sama, ya.

5. Berikan pendapat dan fakta yang mendukung

Untuk menguatkan sebuah keputusan, cobalah untuk memberi pendapat serta fakta yang mendukung. Mungkin jika strategi tersebut sudah pernah dilakukan, carilah data pendukung di internet berupa berita atau kumpulan statistik yang berkaitan dengan permasalahan yang kamu bahas.

Baca juga: 12 Cara berpikir positif di tempat kerja yang penting untuk diterapkan

Nah , sekarang kamu sudah memahami arti hingga perbedaan critical thinking dengan analytical thinking . Dengan pola pikir ini, kamu bisa lebih terbuka dalam menerima pendapat dan lebih kritis dengan perkembangan yang bisa memajukan bisnis kamu. Selain itu, critical thinking juga akan meningkatkan value kamu sebagai individu.

Kalau kamu ingin mendapatkan informasi serupa yang menarik, baca artikel lainnya di EKRUT Media atau tonton video menarik yang ada di YouTube official EKRUT. Dan, jika kamu sedang mencari informasi lowongan kerja di perusahaan atau startup ternama di Indonesia, klik sign up di EKRUT sekarang juga!

apa itu critical thinking dan contohnya

  • skillsyouneed.com
  • phylosophy.hku.hk

whatsapp

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

Artikel terkait.

H1.jpg

5 Contoh Biografi Diri Sendiri untuk Peluang dan Perkembangan Karier

Alvina Vivian

H1_1._Cara_Menulis_Artikel_yang_Baik_Untuk_Pemula.jpg

10 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar untuk Pemula

Anisa Sekarningrum

ucapan_perpisahan_kerja_-_EKRUT.jpg

Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya

Maria Tri Handayani

Ekrut Signup Banner

LinovHR Logo

  • Pengembangan SDM
  • Berita Terkini

></center></p><ul><li>People Dev , Performance</li></ul><h2>Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!</h2><ul><li>Admin LinovHR</li></ul><p>Bagikan Artikel Ini :</p><p><center><img style=

Pernahkah muncul sebuah pertanyaan dalam benak Anda, kenapa Anda harus berpikir kritis? Kenapa Anda harus berpikir keras dalam menghadapi sebuah masalah dan mencari solusinya?

Apa akibatnya jika Anda hanya berpikir dangkal saja dan tidak mau berpikir lebih dalam? Beberapa pertanyaan tersebut mengacu pada sebuah pengertian, critical thinking.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui bahwa sebuah pemikiran dibentuk dari gagasan dan proses mental.

Semakin keras Anda berpikir, semakin kritis Anda, maka otak Anda akan semakin terasah dan tajam. Berpikir merupakan proses kerja otak Anda dalam melakukan analisa dan pengumpulan terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan, pembuatan sebuah konsep, penalaran, serta pemecahan sebuah masalah.

Uniknya, cara berpikir satu orang dengan orang lain tidak ada yang persis sama. Inilah yang kemudian lebih dikenal dengan beda persepsi atau beda sudut pandang.

Jika Anda ingin memiliki critical thinking, ada baiknya Anda berlatih setiap hari. Biasakan dengan mengingat atau memecahkan setiap masalah secara rutin setiap harinya.

Jadi, apa itu critical thinking? Mengapa hal ini sangat penting untuk dimiliki? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak pembahasan ini hingga selesai.

  • Cara Membentuk

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercaya. Critical thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri.

Seseorang dengan keterampilan critical thinking dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Memahami hubungan logika antara gagasan
  • Mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen
  • Mendeteksi ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam bernalar
  • Menyelesaikan masalah secara sistematis
  • Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya gagasan
  • Merenungkan sebuah pembenaran keyakinan dan nilai-nilai dalm diri seseorang.

Critical thinking bukanlah masalah mengumpulkan informasi. Seseorang dengan ingatan yang baik dan mengetahui banyak fakta, belum tentu memiliki critical thinking. Lebih jauh, seorang critical thinking mampu menyimpulkan sebuah konsekuensi dari apa yang dia ketahui.

Dia juga tahu bagaimana cara memanfaatkan informasi yang telah didapatkannya untuk menyelesaikan masalah, mencari sumber informasi yang relevan untuk disampaikan pada dirinya-sendiri.

Critical Thinking vs Analytical Thinking

Critical Thinking

Meskipun terkadang sering dianggap satu hal yang sama, ternyata critical thinking dan analytical thinking memiliki beberapa perbedaan.

Berikut ini adalah ulasan mengenai perbedaan dari keduanya.

Penggunaan Fakta

Kedua gaya berpikir ini memeriksa fakta untuk membantu mengevaluasi informasi tetapi dengan cara yang berbeda.

Mereka yang menerapkan analytical thinking pada suatu situasi menggunakan fakta untuk mendukung bukti.

Namun, mereka yang menerapkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka membentuk opini dan menentukan apakah sebuah ide masuk akal.

Analytical thinking sangat membantu untuk menemukan solusi untuk masalah yang kompleks dan menganalisis situasi. Seseorang dapat menggunakan keterampilan ini untuk melakukan brainstorming ide-ide baru.

Hal ini juga membantu untuk mengumpulkan dan menafsirkan data untuk pemahaman lebih lanjut. Dalam situasi di mana seseorang mencoba mengembangkan keyakinan dan persepsi tentang sebuah ide.

Critical thinking cenderung lebih efektif. Jenis pemikiran ini membantu individu mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu. Anda dapat menggunakannya untuk memahami apa yang memotivasi mereka dan menentukan tujuan mereka.

Proses Berpikir

Perbedaan lain antara  critical thinking dan analytical thinking adalah arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi. analytical thinking lebih linier dan terfokus, sedangkan critical thinking lebih melingkar.

Seseorang yang menggunakan analytical thinking, cenderung berpindah dari satu pemikiran ke formasi lurus berikutnya. Mereka yang  menggunakan critical thinking biasanya bergerak terus-menerus di sekitar ide sampai mereka mencapai kesimpulan.

Baca Juga: Awas Hindari Overthinking dengan Hal ini

Manfaat Critical Thinking dalam Karir

Anda tidak bisa menyalah artikan critical thinking sebagai pemikiran yang argumentatif atau kritis terhadap orang lain. Karena pada dasarnya, critical thinking memiliki banyak manfaat bagi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda.

Mulai dari mengungkap kekeliruan dan penalaran yang buruk, memainkan peranan penting dalam penalaran kooperatif dan tugas-tugas yang bersifat konstruktif, membantu memperoleh pengetahuan, meningkatkan teori, hingga memperkuat sebuah argumen.

Critical thinking juga dapat meningkatkan proses kerja dan meningkatkan intuisi sosial. Berikut adalah ulasan lengkap tentang manfaat critical thinking dalam karir yang sekarang Anda miliki:

1. Pemikiran Kritis adalah Aset yang Tidak Akan Pernah Habis

Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional sangat penting untuk dimiliki, terlepas dari apapun profesi pekerjaan Anda saat ini. Jika Anda bekerja di bidang penelitian, pendidikan, hukum, manajemen, atau keuangan, maka critical thinking jelas sangat penting.

Akan tetapi, Anda juga perlu tahu bahwa critical thinking tidak terbatas pada bidang subjek tertentu saja. Mampu berpikir dengan baik dan memiliki critical thinking adalah aset untuk karir apapun yang Anda miliki saat ini.

2. Pemikiran Kritis Mempercepat Proses Penyesuaian Diri Seorang Karyawan Terhadap Perubahan di Lingkungan Kerjanya

Pengetahuan ekonomi secara global didorong oleh informasi dan teknologi. Seorang karyawan dituntut untuk mampu menghadapi perubahan ekonomi dan teknologi yang terjadi secara cepat dan efektif. 

Dengan critical thinking yang dimiliki oleh seorang karyawan, ia akan mampu menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan yang beragam dalam memecahkan sebuah masalah.

3. Pemikiran Kritis dapat Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dari sebuah masalah yang terjadi di tempat kerja, tidak hanya dibutuhkan ide-ide baru. Namun, Anda juga harus memperhatikan detailnya, apakah ide-ide yang dihasilkan tersebut berguna dan relevan terhadap tugas yang ada.

Critical thinking memainkan sebuah peranan penting dalam mengevaluasi ide-ide baru, memilih yang terbaik, kemudian mengubahnya jika memang diperlukan.

4. Orang yang Berpikir Kritis dapat Menjadi Rekan Kerja yang Baik

Ketika Anda berpikiran terbuka, tidak kaku, dan mau menerima pendapat orang lain, tentu Anda akan lebih mudah dihormati oleh rekan kerja Anda. Biasanya, di lingkungan kerja, saat Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka, Anda pasti dianggap sebagai rekan kerja yang baik. 

Lebih jauh, jika hubungan Anda terjalin baik dengan sesama rekan kerja, secara otomatis, lingkungan kerja Anda juga akan membaik dengan sendirinya sehingga tercipta sebuah lingkungan kerja yang kondusif, dengan hasil kerja yang lebih produktif tentunya.

5. Tidak Mudah Tertipu

Critical thinking membuat pemiliknya berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. Setiap fakta yang Anda ambil adalah berdasarkan sebuah analisa yang mendalam terhadap fakta yang ada. Inilah yang menyebabkan pemilik critical thinking tidak mudah untuk tertipu ataupun ditipu oleh orang lain. 

Sebaliknya, critical thinking membuat Anda lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi yang ada. Anda tidak akan dengan mudah mempercayai secara langsung begitu saja tanpa analisa yang logis, bernalar, dan rasional.

Baca Juga: Jika Karir Anda Stagnan, Apa yang Harus Dilakukan?

Cara Membentuk Critical Thinking

Lalu, bagaimana cara tepat untuk membentuk critical thinking? Berikut beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan:

1. Kenali Masalah yang Ada

Tahap pertama yang perlu Anda lakukan untuk dapat berpikir kritis adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada. Biasanya, masalah muncul karena beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu faktor psikologis, teman keluarga, maupun faktor lingkungan yang mempengaruhinya. 

Untuk bisa mengidentifikasi sebuah masalah, berarti Anda dituntut untuk memahami diri Anda, apa yang menjadi penyebab masalah itu muncul, apa saja dampak yang muncul dari masalah tersebut terhadap Anda dan orang lain di sekitar Anda, dan apa posisi Anda dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Tingkatkan Kemampuan Problem solving Dengan 8 Cara Ini

2. Tentukan Skala Prioritasnya

Tahapan selanjutnya adalah menentukan skala prioritas. Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Namun, jika ANda ingin membentuk critical thinking, Anda harus menentukan skala prioritas dari masalah-masalah yang sedang Anda hadapi saat ini. 

Mana masalah yang paling mendesak, mana yang masih bisa dipending, dan mana yang bisa diselesaikan terakhir.

Sebagai contoh, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah menyelesaikan studi S2 dalam waktu 1 tahun lagi, memiliki rumah dalam waktu 2 tahun ke depan, rencana investasi yang harus terealisasi di tahun ini, dan masih banyak lagi. Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda akan lebih mudah menentukan mana target-target yang harus Anda capai lebih dulu.

3. Kumpulkan Informasi

Setelah menentukan skala prioritas dengan jelas. Kini saatnya Anda mengumpulkan informasi dan menganalisanya. Jangan pernah membatasi pengetahuan Anda. Bila perlu, gali informasi dan perkaya pengetahuan Anda di bidang yang sedang Anda ingin prioritaskan saat ini.

Anda dapat menggali informasi dari beberapa sumber. Mulai dari buku-buku, jurnal, internet, studi lapangan, pengalaman dari expert, dan masih banyak lagi.

Semakin banyak informasi yang Anda miliki, akan semakin banyak pengetahuan yang Anda punya sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena kemampuan analisa Anda pun berkembang sejalan dengan pengetahuan yang Anda miliki.

4. Kenali Persepsi yang Muncul

Dalam sebuah kondisi, terkadang ada banyak pendapat yang muncul dari orang-orang yang berbeda. Sebaiknya, Anda jangan langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa menganalisanya terlebih dahulu.

Anda juga perlu memperkaya dan mengupgrade pengetahuan yang Anda miliki agar Anda tidak salah dalam menerima persepsi orang lain. Kenali persepsi yang muncul di depan Anda, berikan sedikit perasaan curiga dan tidak percaya agar Anda bisa menganalisanya lebih dalam.

5. Analisa Setiap Data

Biasakan untuk menganalisa setiap data yang Anda peroleh. Perhatikan dan temukan informasi-informasi lain yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan yang menunjang data yang Anda peroleh tadi. 

Misalnya, saat seseorang membicarakan tentang tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di Indonesia, maka seharusnya data ini ditunjang dengan informasi data-data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh data yang valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Proses Pengambilan Keputusan

Setelah Anda mengidentifikasi masalah, menentukan skala prioritasnya, mengumpulkan data-data informasi, mengenali setiap persepsi yang muncul dari orang-orang yang berbeda, kemudian menganalisanya, tahapan terakhir yang perlu Anda lakukan adalah proses pengambilan keputusan.

Keputusan yang baik harus selalu dibuat dari kelima tahapan sebelumnya. Dan yang perlu Anda ingat adalah, ketika Anda memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi kemudian mencari jalan keluar terbaik dari masalah mereka.

Aspek Pada Critical Thinking

Pemikiran kritis sendiri bisa dilihat melalui berbagai macam aspek yang ada. Berikut beberapa aspek tersebut:

  • Relevance: berkaitan dengan nyambung atau tidaknya pendapat yang dikemukakan
  • Importance: berkaitan dengan penting atau tidaknya ide atau gagasan yang diberikan
  • Novelty: berkaitan dengan kebaharuan isi pikiran, baik saat memberikan informasi maupun ketika menerimanya
  • Outside Material: berkaitan dengan sumber pemikiran yang dimiliki, apakah berasal dari pengalaman sendiri atau tidak
  • Ambiguity Clarified: menjelaskan informasi lebih lanjut, jika terjadi sebuah ambiguitas atau ketidakjelasan

Baca Juga: Pentingnya Penalaran Deduktif dalam Penyelesaian Masalah di Dunia Kerja

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami lebih dalam mengenai critical thinking, berikut ini adalah contoh umum dari pemikiran kritis itu sendiri, diantaranya:

1. Mengamati Masalah

Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan Anda untuk mengobservasi atau mengamati suatu masalah yang terjadi. Umumnya, kemampuan berpikir kritis yang tinggi, dapat membuat seseorang selalu rasional dan logis, serta memiliki alasan yang jelas atas segala tindakannya.

2. Memiliki Kemampuan Analisis yang Tinggi

Orang-orang yang berpikir kritis, secara tidak langsung memiliki kemampuan analisis yang tinggi. Kemampuan analisis dibutuhkan untuk membantu dalam menemukan ide-ide baru maupun dalam melakukan evaluasi.

Hal ini tentu sangat penting dan bermanfaat, terutama ketika Anda sedang dihadapkan pada situasi atau kondisi dimana harus mengambil keputusan secara cepat.

3. Responsif

Contoh critical thinking yang terakhir yaitu responsif atau cepat tanggap. Umumnya, orang-orang yang berpikir kritis memiliki tingkat responsif yang tinggi. Kemampuan ini sangat diperlukan, terutama pada era seperti sekarang ini, dimana setiap karyawan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja secara cepat.

Selain contoh di atas, berikut ini ada contoh kasus mengenai critical thinking yang bisa Anda simak dan pahami.

Bayangkan bos Anda membuat target baru untuk organisasi atau perusahaan. Sekarang adalah tanggung jawab Anda untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dan mengevaluasi kontribusi Anda untuk mencapai target. Mengetahui betapa pentingnya kontribusi Anda, maka Anda berusaha untuk membantu kelancaran dan juga pencapaian target untuk perusahaan dengan mencari cara untuk meningkatkan kinerja Anda. Hal yang dapat Anda lakukan untuk berusaha mencapai target bos Anda adalah dengan mempelajari beberapa contoh keterampilan yang dapat membantu Anda menganalisis situasi Anda dengan lebih baik. Dengan melakukan hal tersebut, pastinya akan terlihat dan juga berdampak besar apabila Anda lakukan dengan sungguh-sungguh. Ini adalah salah satu contoh pemikir kritis paling umum yang dapat Anda temukan dan ikuti di setiap organisasi.

Pemilik critical thinking terbiasa dengan pemikiran yang mendalam dan kritis terhadap segala sesuatu, inovatif, penuh ide, informatif, dan peka terhadap segala peluang yang ada. Itu sebabnya, jika Anda memilikinya, Anda akan mampu mengambil keputusan terbaik dalam hidup Anda, yang berdampak positif bagi diri Anda sendiri dan orang lain.

Yuk, berlatih critical thinking sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Related Articles

  • Performance

Seperti Apa KPI Sales yang Baik dan Benar?

  • Sella Melati
  • HC Software , HC Tech , Performance

Performance Management System: Pengertian Tujuan, Tahapan, dan Keuntungannya

  • Performance , Tips & Trick

Tingkatkan Efektivitas Kerja Menggunakan Work Plan!

apa itu critical thinking dan contohnya

Artikel Terbaru

Berapa Besaran Gaji Perangkat Desa? Setara PNS!

Berapa Besaran Gaji Perangkat Desa? Setara PNS!

  • Benedictus Adithia
  • 23 Apr 2024

Tantangan dan Tren Manajemen SDM di Industri Pariwisata

Tantangan dan Tren Manajemen SDM di Industri Pariwisata

  • Nadhifa Arnesya

Mengatasi Tantangan Digitalisasi Manajemen SDM di Dunia Perbankan

  • Digitalisasi HR , Finance , Solusi Industri

Mengatasi Tantangan Digitalisasi Manajemen SDM di Dunia Perbankan

  • 22 Apr 2024

LinovHR-logo footer

Pakuwon Tower, Jl. Casablanca No.Kav 88, RT.6/RW.14, Kb. Baru, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870

Tersedia di

App Store

Terdaftar di

apa itu critical thinking dan contohnya

  • Organization Management
  • Personnel Administration
  • Time Managament
  • Reimbursement
  • Recruitment
  • Competency Management
  • Performance Management
  • Career Path
  • Succession Management
  • Learning Management System
  • Mobile Attendance

Solusi Industri

  • Hospitality dan F&B
  • Jasa Profesional
  • Real Sector
  • Success Story
  • HR Letter Template
  • Tentang LinovHR
  • Mengapa LinovHR
  • Linov Community

apa itu critical thinking dan contohnya

  • Successtion Managament

Bayar 9 Bulan + Gratis 3 Bulan

Mulai digitalisasi HRM dengan software HRIS paling andal

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

populix logo

  • Research Service
  • Consumer Trend Report
  • Poplite by Populix
  • Partnership @Poplite
  • Blog & Articles
  • Join Telegram Channel
  • Join Telegram Group

ID

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

Critical thinking adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang agar dapat membuat keputusan dengan lebih baik.

Seseorang yang menguasai soft skill ini biasanya mampu mengambil tindakan, menerima informasi, dan memecahkan masalah secara cermat dalam segala situasi.

Namun, perlu diketahui jika setiap orang memiliki kemampuan berpikir yang beragam. Hal ini dikenal dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang.

Nah, jika Anda ingin mengembangkan kemampuan berpikir kritis , yuk pahami pengertian critical thinking hingga langkah-langkahnya di artikel berikut. Check it out!

Apa Itu Critical Thinking ?

Dalam Bahasa Indonesia, arti critical thinking adalah berpikir kritis atau dimaknai sebagai pola pikir seseorang agar tidak menerima informasi secara mentah-mentah.

Critical thinking adalah sebuah kemampuan seseorang untuk berpikir secara rasional terhadap sesuatu yang harus dipercaya atau sebelum melakukan suatu tindakan.

Jika dijabarkan lebih luas, critical thinking artinya sebuah kemampuan untuk berfikir secara mendalam, menghubungkan ide dengan pemikiran logika sehingga memperoleh keputusan yang terbaik. 

Seseorang yang memiliki pola pikir kritis tidak hanya berfokus pada gagasan yang dipikirkan saja, namun juga akan mempertimbangkan berbagai kemungkinan sehingga menimbulkan solusi baru. 

Secara tidak langsung, critical thinking akan membuat Anda untuk melakukan identifikasi, membuat argumentasi, dan menyelesaikan masalah dengan baik.

Manfaat Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang bisa membantu untuk meningkatkan proses kerja dan juga menumbuhkan intuisi sosial.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat critical thinking lainnya yang bisa Anda peroleh saat menerapkannya di lingkungan pekerjaan, di antaranya:

1. Mempercepat Proses Penyesuaian Diri 

Seseorang yang menguasai kemampuan critical thinking akan lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. 

Seorang karyawan yang mampu berpikir kritis akan lebih mudah melakukan analisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga memecahkan masalah. 

Baca juga: Memahami Growth Mindset: Pengertian, Manfaat & Penerapannya  

2. Kemampuan yang Selalu Dibutuhkan

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat penting dan selalu dibutuhkan, terlepas dari apapun profesi Anda. 

Kemampuan ini tidak terbatas pada bidang subjek tertentu dan merupakan aset menjanjikan untuk mengembangkan karir yang lebih baik. 

3. Tidak Mudah Ditipu

Critical thinking adalah kemampuan yang membuat Anda dapat berpikir secara logis, rasional, dan beralasan. 

Setiap fakta yang diambil adalah berdasarkan analisis mendalam terhadap fenomena di masyarakat. 

Hal ini yang membuat seseorang dengan pemikiran kritis tidak mudah tertipu oleh berbagai modus orang lain.

Dengan kemampuan berpikir kritis, Anda akan lebih selektif dalam mengolah sebuah informasi dan tidak akan mudah mempercayai sesuatu sebelum melakukan analisis secara logis. 

4. Meningkatkan Kerjasama Tim

Seseorang yang memiliki pikiran terbuka, tidak kaku, dan bisa menerima pendapat orang lain akan lebih dihargai oleh rekan kerjanya. 

Anda akan dianggap sebagai rekan kerja yang baik apabila dapat menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. 

Nah, jika hubungan antara pegawai terjalin dengan baik, maka secara otomatis lingkungan pekerjaan akan lebih produktif dan dapat meningkatkan kerjasama tim secara kondusif. 

5. Meningkatkan Kreativitas

Untuk menghasilkan solusi kreatif dalam sebuah permasalahan yang terjadi di lingkungan pekerjaan, tidak hanya dibutuhkan ide baru.

Namun, pegawai juga dituntut untuk memperhatikan detail lainnya seperti relevansi dan manfaat ide tersebut terhadap tugas yang sedang dijalankan.

Dalam hal ini, kemampuan berpikir kritis akan sangat berperan untuk melakukan evaluasi terhadap ide baru, memilih yang paling tepat, serta melakukan modifikasi jika diperlukan.

Baca juga: Pengertian Creative Thinking dan Tips Melatih Kemampuannya

Contoh Critical Thinking

Untuk memahami pentingnya critical thinking , Anda perlu mengetahui apa saja penerapannya yang ada di sekitar. 

Berikut beberapa contoh critical thinking dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Kemampuan Analisis yang Tinggi

Contoh critical thinking yang pertama adalah memiliki kemampuan analisis tinggi.

Seseorang dengan pemikiran kritis dapat menemukan ide baru dan melakukan evaluasi mendalam terhadap suatu masalah.

Hal ini tentu sangat diperlukan saat berada dalam kondisi yang mengharuskan untuk membuat keputusan dengan cepat. 

2. Responsif

Critical thinking adalah pola pikir yang membuat seseorang mampu menanggapi sesuatu secara cepat atau responsif.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan pada masa seperti saat ini, setiap pekerja akan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara cepat. 

3. Meninjau Masalah

Poin terakhir dari contoh critical thinking adalah melakukan observasi atau mengamati suatu permasalahan. 

Kemampuan berpikir kritis yang tinggi akan membuat seseorang menjadi rasional dan logis, sehingga selalu memiliki alasan atas segala tindakan serta keputusannya. 

Baca juga: Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh  

Cara Membentuk Critical Thinking

Critical thinking adalah kemampuan yang harus dikembangkan dan diterapkan secara intensif dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membentuk critical thinking, di antaranya:

1. Mengenali Masalah 

Tahap pertama dari membentuk critical thinking adalah mengidentifikasi masalah yang ada di sekitar Anda. 

Biasanya, masalah muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti psikologis, lingkungan sekitar, maupun orang-orang yang ada di antara Anda.

Untuk dapat mengidentifikasi sebuah masalah, Anda perlu memahami apa penyebab kemunculannya dan dampak yang akan ditimbulkan.

Anda juga harus bisa memposisikan diri sebagai apa dalam permasalahan tersebut.

2. Menentukan Skala Prioritas

Setiap orang tentu memiliki masalah dalam hidupnya, jika Anda ingin membentuk critical thinking, maka perlu untuk menentukan skala prioritas dari permasalahan yang ada. 

Tentukan mana masalah paling mendesak dan perlu segera diselesaikan, serta yang masih bisa ditangguhkan. 

Misalnya, beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi adalah membeli rumah untuk orang tua, merencanakan dana pensiun, menabung untuk pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Dengan menentukan skala prioritas secara jelas, Anda bisa menentukan mana target yang perlu dicapai terlebih dahulu.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah mampu menentukan skala prioritas, langkah selanjutnya untuk melakukan critical thinking adalah mengumpulkan informasi dan melakukan analisis. 

Jangan membatasi pengetahuan Anda dan cari informasi sebanyak-banyaknya di bidang yang sedang diprioritaskan. 

Anda bisa menggali informasi dari beberapa sumber, seperti jurnal, literatur, buku, studi lapangan, pengalaman orang lain, dan sebagainya. 

Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka akan banyak pengetahuan untuk mengembangkan pemikiran Anda.

4. Mendengarkan Persepsi Orang Lain

Pada suatu kondisi, seringkali terdapat berbagai pendapat yang muncul dari orang di sekitar Anda. 

Dalam menghadapi hal tersebut, sebaiknya Anda tidak langsung percaya dan menerima informasi itu tanpa melakukan analisis terlebih dahulu.

Anda perlu meninjau informasi tersebut dan membandingkan dengan berbagai sumber agar tidak salah dalam menerima persepsi orang lain.

Baca juga: Manajemen Waktu: Pengertian, Manfaat, Tips Agar Efektif  

5. Melakukan Analisis Data

Biasakan untuk melakukan analisis data yang Anda peroleh dan pastikan informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 

Bandingkan data yang Anda peroleh dengan berbagai sumber yang sudah ada agar semakin akurat dan valid. 

6. Mengambil Keputusan

Langkah terakhir yang perlu dilakukan untuk membentuk critical thinking adalah mengambil keputusan. 

Keputusan yang baik harus ditentukan berdasarkan lima tahapan di atas dan perlu diingat bahwa dengan memiliki critical thinking, Anda dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka. 

Namun, jangan lupa untuk selalu mengingat di mana posisi Anda agar tidak terkesan terlalu ikut campur.

Perbedaan Critical Thinking dan Analytical Thinking

Meskipun sering dianggap sama, analytical thinking dan critical thinking adalah dua hal yang berbeda.

Berikut ini perbedaan antara critical thinking dan analytical thinking.

Analytical thinking sangat bermanfaat untuk menemukan solusi masalah yang kompleks dan menganalisis situasi.

Seseorang dapat menggunakan kemampuan ini dalam melakukan brainstorming ide-ide baru.

Sedangkan critical thinking cenderung lebih efektif dan bermanfaat untuk membantu seseorang mempertahankan argumen yang mendukung sudut pandang tertentu.

2. Penggunaan Fakta

Analytical thinking dan critical thinking adalah gaya berfikir yang mengutamakan kebenaran fakta untuk membantu mengevaluasi informasi.

Namun, cara penggunaan fakta tersebut berbeda. Analytical thinking cenderung menggunakan informasi untuk mendukung bukti.

Sedangkan critical thinking mengandalkan fakta untuk membantu mereka menyusun opini dan menentukan apakah ide tersebut masuk akal.

3. Proses Berpikir

Perbedaan terakhir antara analytical thinking dan critical thinking adalah berdasarkan arah yang digunakan individu untuk berpikir tentang sebuah informasi.

Analytical thinking lebih terfokus pada permasalahan, sedangkan critical thinking akan menganalisis mendalam untuk menemukan hubungannya secara mendetail.

Seseorang yang menerapkan analytical thinking cenderung berpindah dari satu pemikiran ke permasalahan lainnya secara lurus. 

Sedangkan critical thinking akan menganalisis secara terus-menerus hingga menemukan kesimpulan yang paling tepat.

Itu dia penjelasan tentang arti critical thinking, manfaat, contoh, cara membentuk, dan perbedaannya dengan analytical thinking.

Critical thinking adalah kemampuan yang sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam lingkup pekerjaan maupun di kehidupan pribadi.

Menerapkan critical thinking akan membuat Anda bisa membuat keputusan dengan lebih cermat dan menghindari risiko buruk yang dapat terjadi. 

Semoga informasinya bermanfaat! Temukan artikel lainnya seputar pengembangan bisnis dan strategi pemasaran hanya di Populix .

Baca juga: Etos Kerja: Pengertian, Manfaat hingga Cara Menumbuhkannya

apa itu critical thinking dan contohnya

Subscribe to our newsletter to get the latest updates & amazing offers deliverd directly to your email

Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

Apa itu critical thinking? Mengapa critical thinking penting bagi para pelajar di Indonesia? Berikut ini penjelasannya.

Definisi Critical Thinking

Sebenarnya tidak ada definisi tunggal tentang critical thinking . Para akademisi punya definisi berbeda tentang critical thinking .

Monash University dalam publikasi di situs resminya, menjelaskan bahwa berpikir kritis ( critical thinking ) adalah jenis pemikiran di mana seseorang mempertanyakan, menganalisis, menafsirkan, dan membuat penilaian tentang sesuatu yang dibaca, didengar, dikatakan atau ditulis. Definisi ini berangkat dari asal kata “kritis” dalam Bahasa Yunani disebut “kritikos” yang berarti “mampu menilai atau membedakan.”

Critical thinking sebenarnya sudah sudah dilakukan sejak di era filsuf Yunani Kuno, tetapi istilah ini baru populer di dunia akademik pada 1987. Michael Scriven dan Richard Paul mempopulerkan istilah tersebut pada Konferensi Internasional Tahunan ke-8 tentang Pemikiran Kritis dan Reformasi Pendidikan, Musim Panas 1987. Keduanya adalah profesor dan peneliti di bidang critical thinking .

Kedua ahli ini mendefinisikan berpikir kritis adalah proses intelektual mengkonseptualisasikan, menganalisis, mensitesis dan atau menghasilkan informasi sebagai panduan keyakinan atau tindakan. Informasi ini dikumpulkan dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi.

Dalam tesaurus Bahasa Indonesia, kata “kritis” bermakna; bersifat tidak lekas percaya, bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau tajam dalam penganalisisan.

Kendati ada perbedaan definisi tentang berpikir kritis, ada beberapa inti utama dari metode berpikir ini, antara lain:

1. Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran

Memperjelas tujuan dan konteks pemikiran ini maksudnya adalah memilah dan memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Mempertanyakan sumber informasi

Setelah informasi yang sesuai dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah mempertanyakan sumber informasi apakah punya kredibilitas atau orisinalitas. Pendek kata, kritik terhadap sumber.

3. Mengidentifikasi argumen

Setelah informasi valid didapatkan, langkah berikutnya adalah mengambil poin utama dari informasi tersebut yang akan menjadi bahan argumentasi.

4. Menganalisis sumber dan argumen

Bahan informasi ini kemudian diolah dengan teori untuk menjadi sebuah konstruksi argumen yang kuat.

5. Mengevaluasi argumen orang lain

Di tahap evaluasi ini, seseorang yang berpikir kritis perlu melihat klaim, bukti, dan alasan yang diajukan oleh orang lain.

6. Membuat atau mensintesis argumen sendiri

Setelah mempunyai bahan argumentasi dan mengevaluasi argumen orang lain, selanjutnya seseorang yang berpikir kritis membentuk argumennya sendiri.

Mengapa Berpikir Kritis itu Penting bagi Pelajar Indonesia?

Kemampuan berpikir kritis penting buat manusia Indonesia terutama bagi pelajar sebagai generasi penerus. Metode critical thinking akan membantu seseorang untuk mengobservasi masalah yang dimiliki dengan kemampuan analisis. Hal ini dibutuhkan dalam proses belajar maupun di dunia kerja.

Selain itu, dengan berpikir kritis juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang serta mengasah cara berkomunikasi dan menyampaikan ide secara terstruktur dan informatif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menemukan solusi terbaik ketika menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupannya.

Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030.

Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan berpikir kritis ini sudah dikembangkan dan disebarluaskan.

Intellectual Academy (IIA) yang berdiri sejak tahun 2018 telah memelopori gerakan berpikir kritis ini. Selain bergerak di bidang strategi belajar, daya ingat, dan growth mindset , lembaga ini fokus pada pengembangan critical thinking bagi para pemuda di Indonesia.

IIA pun memiliki berbagai platform pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektualitas masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, melalui platform dan aplikasi pendidikan seperti Mind Academy dan MindX Memory Games.

Dalam pengembangannya, IIA saat ini didukung oleh para pakar di bidang pendidikan dan neurosains. Mereka mengembangkan riset-risetnya dan berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas guna mempersiapkan generasi muda. Tujuannya agar kelak para pelajar Indonesia siap memimpin Indonesia Emas di tahun 2045.

Sejalan dengan upaya menyebarluaskan gerakan berpikir kritis, IAA menggelar Critical Thinking Championship 2022. Kompetisi ini terbuka bagi para pelajar Indonesia dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.

Untuk informasi jadwal dan cara pendaftaran kompetisi dapat dibaca pada artikel " Jadwal dan Cara Daftar Critical Thingking Championship 2022. "

Artikel Terkait

Urgensi berpikir kritis untuk masa depan pelajar indonesia, pengertian cara berpikir kritis dan metode menanamkannya pada anak, hasil final critical thinking championship 2022: ini para juaranya, semifinal & final critical thinking championship digelar 20 agustus, 3 hakim mk dissenting opinion dalam putusan phpu, ini uraiannya, ksp: perdagangan karbon harus berjalan optimal sebelum oktober, motif pelaku prank takjil masjid zayed solo: bermula dari malu, anies ke prabowo-gibran: selamat menunaikan harapan rakyat, skena bubur ayam: dari jawa barat, hingga yang langka di jakarta, mk nilai aksi gus miftah bagi-bagi uang bukan money politic, ragam sikap atas putusan mk mulai dari istana, paslon dan sipil, jokowi berambisi bangun kereta cepat hingga surabaya, oke gas, kpu dki buka pendaftaran ppk pilkada jakarta mulai hari ini, usai putusan mk, saham yang dekat dengan prabowo-gibran melesat, jokowi sebut putusan mk buktikan tak ada intervensi pemerintah, pdip: jadi oposisi atau koalisi akan diputuskan di rakernas mei, perludem: mk abai dissenting opinion hakim, tak tegas adili phpu, kemenag ingatkan keberangkatan haji hanya bisa pakai visa haji, cak imin masih pikir-pikir gabung ke koalisi prabowo-gibran, prabowo tanggapi putusan mk: kita fokus hadapi masa depan, soal rangkul kubu 01 dan 03, gibran: kami tunggu arahan prabowo, cak imin: selamat prabowo-gibran, kami akui kalah di pilpres ini, profil nene pacar bright vachirawit, umur, dan pekerjaanya, jadwal proliga 2024 putaran 1 putra-putri di moji tv 25-28 april, kronologi perseteruan antara ceo ador min hee jin dengan hybe, daftar pemain sukun badak proliga 2024: posisi & nomor punggung.

What is Critical Thinking | +11 Valuable Tips to Think Critically

Apa itu Berpikir Kritis | +11 Tip Berharga untuk Berpikir Kritis

Astrid Trans • 17 September 2023 • 6 min merah

Apa itu berpikir kritis ? Mengapa kita perlu berpikir kritis?

Di dunia yang dipenuhi dengan kekayaan informasi dan beragam perspektif, seni berpikir kritis bersinar sebagai cahaya penuntun, menerangi jalan menuju kejelasan dan kebijaksanaan.

Jadi, Apa itu Berpikir Kritis dan Bagaimana Cara Meningkatkannya? Mari selami artikel ini untuk mempelajari lebih banyak wawasan! Anda akan terkejut betapa berpikir kritis membantu Anda hidup lebih baik, bekerja lebih baik, dan bermain lebih baik.

apa itu critical thinking dan contohnya

  • Apa itu Berpikir Kritis?
  • Mengapa Berpikir Kritis Penting?
  • Bagaimana Menerapkan Berpikir Kritis dan Contohnya?

Pengambilan Kunci

Tanya jawab umum (faq), apa itu berpikir kritis .

Apa itu Berpikir Kritis? Ini adalah proses refleksi sistematis, pemeriksaan, dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi melalui pertanyaan, pengumpulan data, dan pertimbangan berbagai sudut pandang, baik yang menguntungkan atau tidak. Hal ini bertujuan untuk membawa kita pada kesimpulan dan penilaian yang beralasan.

Berpikir kritis bukanlah suatu sifat yang melekat; itu bukan sesuatu yang kita miliki sejak lahir. Individu mungkin menunjukkan berbagai tingkat keingintahuan dan kecakapan analitis. 

Sebaliknya, keterampilan dan pola pikir ini berkembang seiring berjalannya waktu, dipupuk oleh pendidikan, pengalaman hidup, dan praktik yang dapat dipercaya. Meskipun bukan merupakan kualitas bawaan, setiap orang mempunyai potensi untuk mengembangkan dan mempertajam keterampilan yang tak ternilai ini. Ini adalah perjalanan seumur hidup, menuntut upaya yang disengaja dan komitmen berkelanjutan untuk belajar.

What is critical thinking

Lebih Banyak Tips dari AhaSlides

  • Jenis Strategi
  • Apa itu keterampilan analitis?

Alternative Text

Mencari alat untuk melibatkan tim Anda?

Kumpulkan anggota tim Anda dengan kuis seru di AhaSlides. Daftar untuk mengikuti kuis gratis dari pustaka template AhaSlides!

Mengapa Berpikir Kritis Penting? 

Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis menurut Anda? Pentingkah berpikir kritis?

Berpikir kritis sangat penting karena memberdayakan individu untuk menavigasi dunia yang kompleks dan kaya informasi secara efektif. Hal ini meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, membantu dalam membuat keputusan, dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah. Ini adalah keterampilan yang berharga dalam pendidikan, kesuksesan karir, dan kehidupan sehari-hari, memungkinkan individu untuk berpikir lebih jernih dan kritis dalam berbagai konteks.

  • Pemikir kritis sangat dihargai di dunia profesional. Baik dalam peran kepemimpinan atau sebagai anggota tim, pemikiran kritis memainkan peran penting dalam menghasilkan kinerja kerja yang tinggi dan efisiensi tempat kerja.
  • Dalam hal pendidikan, berpikir kritis mendorong siswa untuk melampaui hafalan dan secara aktif terlibat dengan pengetahuan. Ini memupuk rasa lapar untuk belajar dan keingintahuan intelektual yang melampaui ruang kelas.
  • Berpikir kritis tidak terbatas pada dunia akademis atau tempat kerja; itu meliputi kehidupan sehari-hari. Dari mengevaluasi sumber berita dan membuat keputusan keuangan hingga mengarahkan hubungan pribadi, pemikiran kritis memastikan individu mendekati semua aspek kehidupan dengan kejelasan dan kebijaksanaan.

importance of critical thinking

Bagaimana Menerapkan Berpikir Kritis dan Contohnya? 

Penerapan pemikiran kritis yang efektif melibatkan pendekatan yang terarah dan metodis dalam menganalisis informasi, mengambil keputusan, dan mengatasi masalah. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk menerapkan pemikiran kritis dengan baik:

  • Tentukan Masalah atau Pertanyaannya : Mulailah dengan menguraikan secara tepat masalah atau pertanyaan yang memerlukan perhatian Anda. Bersikaplah eksplisit tentang masalah yang ingin Anda selesaikan atau pahami.
  • Kumpulkan Informasi yang Relevan : Mengumpulkan informasi, data, dan bukti pendukung yang relevan mengenai isu atau pertanyaan. Andalkan sumber yang dapat dipercaya dan pertimbangkan berbagai perspektif.
  • Asumsi Pertanyaan : Identifikasi asumsi atau bias mendasar yang mungkin memengaruhi proses berpikir Anda atau informasi yang ada. Perhatikan asumsi-asumsi ini untuk menjaga objektivitas.
  • Analisis Informasi : Membedah informasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan meneliti setiap elemen secara menyeluruh. Carilah pola, koneksi, dan perbedaan.
  • Pertimbangkan Berbagai Perspektif : Menggali berbagai sudut pandang dan argumen terkait masalah atau pertanyaan. Pertimbangkan bagaimana orang lain mungkin menyikapi masalah ini.
  • Menilai Bukti : Mengevaluasi kelayakan, relevansi, dan kualitas bukti yang Anda miliki. Konfirmasikan keandalan sumber informasi Anda dan keakuratan data Anda.
  • Membangun Perspektif Pribadi Anda : Berdasarkan analisis dan evaluasi Anda, buatlah sudut pandang atau hipotesis Anda. Artikulasikan pendirian atau kesimpulan Anda dengan jelas. Rumuskan sudut pandang atau hipotesis Anda berdasarkan analisis dan penilaian Anda yang cermat. Nyatakan dengan jelas sudut pandang atau penilaian akhir Anda.
  • Carilah Umpan Balik dan Tinjauan Sejawat : Bagikan ide Anda dengan orang lain dan dorong kritik dan masukan yang membangun. Proses ini dapat berkontribusi untuk mengasah pemikiran Anda dan mengungkap segala kekurangan yang tersembunyi.
  • Pertimbangkan Konsekuensi : Renungkan potensi hasil dan dampak dari keputusan atau kesimpulan Anda. Pertimbangkan bagaimana dampaknya terhadap berbagai pemangku kepentingan atau skenario.
  • Buat Keputusan Berdasarkan Informasi : Manfaatkan keterampilan berpikir kritis Anda untuk membuat keputusan yang tepat atau menawarkan rekomendasi. Pastikan pilihan Anda didasarkan pada bukti dan alasan yang masuk akal.
  • Renungkan dan Pelajari : Selanjutnya melakukan introspeksi tentang prosedur dan hasilnya. Evaluasi apa yang terbukti efektif dan tentukan bidang-bidang yang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan tersebut. Ingatlah selalu bahwa berpikir kritis adalah bakat yang terus berkembang dan dapat diasah melalui latihan terus menerus.

steps of critical thinking

Penting untuk dicatat bahwa pemikiran kritis dapat disesuaikan dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kompleksitas permasalahan. Aspek krusialnya adalah melakukan pendekatan secara sistematis, obyektif, dan dengan kemauan untuk menerima informasi dan perspektif baru saat Anda menerapkan pemikiran kritis dalam pengambilan keputusan dan upaya pemecahan masalah.

Skenario: Memilih Jurusan Perguruan Tinggi

Apa yang dimaksud dengan berpikir kritis dalam kehidupan nyata? Contoh ini menunjukkan betapa pentingnya berpikir kritis sebelum mengambil keputusan.

Bayangkan Anda seorang siswa SMA yang akan lulus, dan Anda dihadapkan pada keputusan untuk memilih jurusan perguruan tinggi. Ini adalah pilihan hidup penting yang akan membentuk jalur akademis dan karier Anda. Berikut cara berpikir kritis dapat diterapkan dalam situasi ini:

Dalam contoh ini, berpikir kritis membantu Anda membuat keputusan yang bijaksana dan tepat mengenai jurusan kuliah Anda, dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan perspektif. Penerapan pemikiran kritis ini dapat menjadi keterampilan yang berharga sepanjang kehidupan pendidikan dan profesional Anda.

🌟 Berpikir kritis sejalan dengan brainstorming. Mari pelajari lebih lanjut tentang brainstorming dengan AhaSlides , bagaimana mengatur sesi brainstorming dalam kegiatan kelas dan pertemuan bisnis!

Mengapa kita perlu berpikir kritis dalam hidup?

Berpikir kritis sangat penting untuk pemecahan masalah, pengambilan keputusan, komunikasi yang efektif, penyelesaian konflik, pembelajaran berkelanjutan, menghindari bias, pilihan etis, kesuksesan profesional, pertumbuhan pribadi, dan kewarganegaraan yang terinformasi di dunia yang berubah dengan cepat. Hal ini memberdayakan individu untuk berpikir rasional dalam membuat pilihan, dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan pribadi dan masyarakat.  

Bisakah berpikir kritis dipelajari dan ditingkatkan?

Ya, berpikir kritis adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan disempurnakan seiring berjalannya waktu. Ada berbagai teknik dan latihan, seperti menganalisis argumen, mempraktikkan penalaran logis, dan mencari sudut pandang yang beragam, yang dapat membantu individu mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Latihan terus-menerus dan refleksi diri adalah kunci perbaikan.

Bagaimana saya dapat mendorong pemikiran kritis pada anak-anak dan siswa?

Menumbuhkan pemikiran kritis pada pelajar muda melibatkan penciptaan lingkungan yang mendorong rasa ingin tahu, keterbukaan pikiran, dan eksplorasi. Doronglah mereka untuk mengajukan pertanyaan, menganalisis informasi, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Terlibat dalam diskusi, debat, dan aktivitas pemecahan masalah. Mendorong membaca, mengenal beragam perspektif, dan pengalaman belajar langsung untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka sejak usia dini.

* sumber : HBr

' src=

Astrid Tran

Saya memiliki ritme saya dengan kata-kata

Selengkapnya dari AhaSlides

What is Divergent Thinking? | 5 Secret Techniques to Think Outside The Box

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Berpikir Kritis – Pengertian, Karakteristik, Indikator & Manfaat

apa itu critical thinking dan contohnya

Berpikir merupakan aktivitas mental yang menjadikan kita sebagai manusia. Descartes, seorang filsuf ternama Perancis pernah berkata bahwa “Aku berpikir maka aku ada”. Ungkapan tersebut sejatinya ingin membuktikan bahwa hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan manusia itu sendiri. Maksudnya, gagasan pemikiran manusia sendiri yang menjadikan kita manusia.

Dalam belajar, berpikir merupakan lalapan sehari-hari yang harus dilakukan. Tanpa berpikir, berbagai hal yang kita pelajari tidak akan pernah menerap dan tidak akan memberikan perubahan berarti bagi potensi diri. Oleh karena itu, berpikir merupakan aspek yang harus diperhatikan di dunia pendidikan.  Akan tetapi sebetulnya berpikir saja tidaklah cukup. Hal tersebut karena berpikir yang produktiflah yang akan memberikan dampak perubahan pada berbagai keputusan dan tindakan yang kita lakukan.

Dalam bidang pendidikan, terdapat istilah yang tidak pernah lepas dari konteks ihwal pentingnya berpikir ini. Istilah tersebut adalah berpikir kritis. Apa itu berpikir kritis? Bagaimana cirinya jika seseorang sedang melakukannya? Apa saja tujuan dan manfaatnya? Berikut adalah berbagai uraian yang akan mengupas tuntas mengenai berpikir kritis, mula dari pengertian, karakteristik, indikator, tujuan, dan manfaatnya.

Pengertian Berpikir

Berpikir merupakan salah satu hal yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Bukan hanya antarmanusia saja, berpikir juga menjadi salah satu pembeda manusia dari makhluk lain, dengan alat utama bahasa. Binatang tidak memiliki bahasa (hanya semantik saja) oleh karena itu, mereka tidak dapat berpikir.

Menurut Helmawati (2019, hlm. 99) pengertian berpikir secara umum dilandasi oleh asumsi aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan kesadaran dan subjektivitas individu yang merujuk pada suatu tindakan pemikiran, ide-ide, atau pengaturan ide. Pengaturan atau manajemen ide dapat berupa pertimbangan untuk menentukan benar atau salah, penalaran khusus, hingga penyelesaian masalah.

Berpikir adalah proses yang diakletis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan kita (Ahmadi dan Supriyono dalam Najla, 2016). Dapat dikatakan bahwa secara otomatis kita akan bertanya dan menjawabnya sendiri pada saat kita sedang berpikir.

Sementara itu, menurut Santrock (dalam Rahmawati, 2014) berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Proses Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Artinya, berpikir merupakan suatu proses yang dilakukan hampir oleh seluruh aktivitas mental atau intelektual kita.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang menghasilkan representasi mental baru melalui transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah dalam rangka mendapatkan pemecahan masalah yang sedang dihadapi.

Pengertian Kritis

Tentunya, dalam konteks berpikir kritis, istilah “kritis” di sini bukanlah mengacu pada keadaan genting atau gawat yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Istilah kritis di sini mengacu pada bersifat tidak lekas percaya, atau selalu berusaha untuk menemukan kekeliruan dalam suatu penganalisisan.

Kata kritis berasal dari bahasa Yunani yaitu kritikos dan kriterior. kata “kritiko” berarti pertimbangan sedangkan kata “kriterior” mengandung makna ukuran baku atau standar. Sehingga secara etimologi kata “kritis” mengandung makna pertimbangan yang didasarkan pada suatu ukuran yang baku atau standar.

Kritis sebagaimana digunakan dalam istilah “berpikir kritis” memiliki konotasi pentingnya pemikiran yang mengarah pada pertanyaan isi atau pada masalah yang memprihatinkan. Kritis dalam konteks ini tidak hanya berarti suatu penolakan atau sesuatu yang negatif saja. Ada yang positif dan berguna, misalnya merumuskan solusi yang terbaik untuk masalah pribadi yang kompleks, berunding dengan kelompok tentang tindakan yang harus diambil, atau menganalisis asumsi dan kualitas metode yang digunakan secara ilmiah dalam menguji suatu hipotesis (Helmawati, 2019, hlm. 103).

Pengertian Berpikir Kritis

Berdasarkan pengertian dari “berpikir” dan “kritis” yang telah diuraikan di atas, pengertian berpikir kritis atau  critical thinking  adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Pernyataan di atas sejalan dengan Nurhasanah, dkk (2020, hlm. 7) yang berpendapat bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses yang terjadi pada alam pikir seseorang dalam membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi suatu informasi yang telah dikoleksi dan dihasilkan dari observasi, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran yang mempengaruhi tindakan yang dilakukan.

Sementara itu, menurut Hermawati (2019, hlm. 91) berpikir kritis merupakan sebuah proses aktif dan cara berpikir secara teratur serta secara sistematis guna memahami informasi yang secara mendalam, sehingga kemudian membentuk sebuah keyakinan tentang kebenaran dari informasi yang didapatkan atau pendapat-pendapat yang disampaikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah suatu aktivitas mental atau intelektual yang dilakukan secara teratur dan sistematis yang melibatkan kesadaran dalam membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi suatu informasi mengenai kebenaran atau kesahihannya untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan persoalan.

Karakteristik Pemikir Kritis

Kita dapat mengenali seseorang yang berpikir kritis dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik  tertentu dari berpikir kritis. Menurut Hasanudin (2017, hlm. 277-278) seorang pemikir kritis memiliki sejumlah karakteristik antara lain sebagai berikut.

  • Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dan masalah penting, merumuskan dengan jelas dan teliti.
  • Mengumpulkan dan menilai informasi-informasi yang relevan, dengan menggunakan gagasan abstrak untuk menafsirkannya dengan efektif.
  • Menarik kesimpulan dan solusi dengan alasan yang kuat, bukti yang kuat dan mengujinya dengan menggunakan kriteria dan standar yang relevan.
  • Berpikir terbuka dengan menggunakan berbagai alternatif sistem pemikiran, sembari mengenali, menilai, dan mencari hubungan-hubungan antara semua asumsi implikasi akibat-akibat praktis.
  • Mampu mengatasi kebingungan, mampu membedakan antara fakta, teori, opini, dan keyakinan.

Indikator Berpikir Kritis

Kita juga dapat mengenali seseorang yang berpikir kritis dengan memperhatikan indikator-indikator tertentu dari berpikir kritis. Facione (2015, hlm. 9-10) mengemukakan bahwa indikator kemampuan inti dalam berpikir kritis terdiri dari 6, yaitu Interpretasi ( Interpretation ). Analisis ( Analysis ), Evaluasi ( Evaluation ), Kesimpulan ( Inference ), Penjelasan ( Explanation ), dan Pengaturan diri ( Self – Regulation ). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing indikator berpikir kritis.

  • Interpretasi Memahami dan mengekspresikan makna atau signifikansi dari berbagai macam pengalaman, situasi, data, kejadian-kejadian, penilaian, kebiasaan atau adat, kepercayaan-kepercayaan, aturan-aturan, prosedur-prosedur, atau kriteria.
  • Analisis Mengidentifikasi hubungan-hubungan inferensial yang diharapkan dan aktual di antara pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi-deskripsi, atau bentuk-bentuk representasi lainnya yang dimaksudkan untuk mengekspresikan kepercayaan-kepercayaan, penilaian, pengalaman-pengalaman, alasan-alasan, informasi, atau opini-opini.
  • Evaluasi Menaksir kredibilitas pertanyaan-pertanyaan atau representasi-representasi yang merupakan laporan-laporan atau deskripsi-deskripsi dari persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang, dan menaksir kekuatan logis dari hubungan-hubungan inferensial atau maksud di antara pertanyaan-pertanyaan, deskripsi-deskripsi, pertanyaan-pertanyaan, atau bentuk-bentuk representasi lainnya.
  • Kesimpulan Mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal, membuat dugaan-dugaan dan hipotesis mempertimbangkan informasi yang relevan dan menyimpulkan konsekuensi dari data, situasi-situasi, pertanyaan-pertanyaan, atau bentuk-bentuk representasi lainnya.
  • Penjelasan Menyatakan hasil atau alasan kemampuan membenarkan suatu alasan berdasarkan bukti, konsep metodologi, suatu kriteria tertentu dan pertimbangan yang masuk akal, dan kemampuan untuk mempresentasikan alasan seseorang berupa argumen yang meyakinkan.
  • Pengaturan diri Kesadaran untuk memonitor proses kognisi diri sendiri, elemen-elemen yang digunakan dalam proses berpikir dan hasil yang dikembangkan, khususnya dengan mengaplikasikan kemampuan dalam menganalisis kemampuan diri dalam mengambil kesimpulan dengan bentuk pertanyaan, konfirmasi, validasi, dan koreksi (Facione, 2015, hlm. 9-10).

Sementara itu, menurut Ennis (2015, hlm. 2) terdapat 12 indikator kemampuan berpikir kritis yang dirangkum dalam 5 tahapan sebagai berikut.

  • Klarifikasi dasar ( basic clarification ) Tahapan ini terbagi menjadi tiga indikator yaitu (1) merumuskan pertanyaan, (2) menganalisis argumen, dan (3) menanyakan dan menjawab pertanyaan.
  • Memberikan alasan untuk suatu keputusan ( the bases for the decision ) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) menilai kredibilitas sumber informasi dan (2) melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.
  • Menyimpulkan ( inference ) Tahapan ini terdiri atas tiga indikator (1) membuat deduksi dan menilai deduksi, (2) membuat induksi dan menilai induksi, (3) mengevaluasi.
  • Klarifikasi lebih lanjut (advanced clarification) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mendefinisikan dan menilai definisi dan (2) mengidentifikasi asumsi. 5. Dugaan dan keterpaduan ( supposition and integration ) Tahapan ini terbagi menjadi dua indikator (1) menduga, dan (2) memadukan.

Manfaat dan Tujuan Berpikir Kritis

Menurut Keynes (2008) tujuan dari berpikir kritis adalah mencoba mempertahankan posisi objketif. Ketika berpikir kritis, maka akan menimbang semua sisi dari semua argumen di mana mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Hal yang paling utama dari berpikir kritis ini adalah bagaimana argumen yang dikemukakan benar-benar objektif.

Sementara itu, manfaat berpikir kritis pada aspek performa akademis menurut Eliana Crespo (2012) yaitu, memahami argumen dan kepercayaan orang lain, mengevaluasi secara kritis argumen dan kepercayaan itu, mengembangkan dan mempertahankan argumen dan kepercayaan sendiri yang didukung dengan baik.  Selain membuat argumen, berpikir kritis sangatlah penting di dalam pendidikan berdasarkan beberapa pertimbangan di bawah ini.

  • Mengembangkan berpikir kritis di dalam pendidikan berarti kita memberikan penghargaan kepada peserta didik sebagai pribadi ( respect a person ). Hal ini memberikan perkembangan pribadi peserta didik sepenuhnya karena mereka merasa diberikan kesempatan dan dihormati akan hak-haknya dalam perkembangan pribadinya.
  • Berpikir kritis merupakan tujuan yang ideal di dalam pendidikan karena mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan kedewasaannya.
  • Perkembangan berpikir kritis dalam proses pendidikan merupakan suatu cita-cita tradisional seperti apa yang ingin dicapai melalui pelajaran ilmu-ilmu eksak dan kealaman serta mata pelajaran lainnya yang secara tradisional dianggap dapat mengembangkan berpikir kritis.
  • Berpikir kritis merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam kehidupan demokrasi. Demokrasi hanya dapat berkembang apabila warga negaranya dapat berpikir kritis di dalam masalah-masalah politik, sosial, dan ekonomi (Zakiah dan Lestari, 2019, hlm. 5-7).
  • Ennis R.H. (2015) Critical Thinking: A Streamlined Conception. In: Davies M., Barnett R. (eds) The Palgrave Handbook of Critical Thinking in Higher Education. Palgrave Macmillan, New York. https://doi.org/10.1057/9781137378057_2
  • Facione P. A. (2015). Critical Thinking: What it is and why it counts. Measured Reasons and the California Academic Press, Millbrae, CA.
  • Helmawati. (2019). Pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Nurhasanah, S., Arasti, A., Susanti, F. D., Rumperiai, M. G., & Hindun, I. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Berpikir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran CBL. Prosiding Seminar Nasional V 2019Peran Pendidikan Dalam Konservasi Dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 347-353. Malang, Indonesia: Kota Tua.
  • Rahmawati, Nita Dewi. (2014). Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Heuristik Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Zakiah, Linda & Lestari, Ika. (2019). Berpikir Kritis Dalam Konteks Pembelajaran. Bogor: Erzatama Karya Abadi.

Artikel Terkait

Gabung ke percakapan.

Alhamdulillah, dapat banyak pencerahan setelah membaca artikel ini, terima kasih khususnya kepada penulis artikel ini,

Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Tinggalkan Komentar

apa itu critical thinking dan contohnya

Berpikir Kritis Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya

Thinking asian woman.

Pengertian Berpikir Kritis

  • Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli
  • Aspek-aspek Berpikir Kritis
  • Karakteristik Berpikir Kritis
  • Manfaat Berpikir Kritis

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terkadang manusia dilatih agar bisa berpikir kritis (critical thinking). Cara ini dilakukan agar manusia dapat mengatasi berbagai masalah dengan menemukan jalan keluar secara cepat dan tepat.

Berpikir kritis akan sangat berguna ketika kamu menempuh pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi, dunia kerja, hingga ranah politik. Dengan selalu berpikir kritis, kamu bisa menganalisis, mempertimbangkan, lalu menyimpulkan suatu hal.

Lantas, apa yang dimaksud dengan berpikir kritis? Lalu apa manfaat yang didapat dari berpikir kritis? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Seputar Kerja

Apa Itu Berpikir Kritis? Ini Manfaat, Contoh, dan Cara Melakukannya

Maret 5, 2024

apa itu critical thinking dan contohnya

Berpikir kritis adalah– Salah satu soft skill yang wajib kamu miliki dalam dunia kerja adalah berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah mampu berpikir secara rasional, sistematis, dan objektif. Dengan kemampuan ini kamu bisa mengambil keputusan dengan tepat saat menyelesaikan suatu masalah.

Critical thinking bisa dimiliki siapa saja, tapi tentu perlu dilatih karena kemampuan ini tidak dapat begitu saja. Nah, bila kamu ingin meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis, KitaLulus sudah siapkan beberapa caranya di bawah ini!

Apa Itu Berpikir Kritis?

Berpikir kritis adalah kemampuan mempertanyakan setiap aspek penting dalam suatu permasalahan. Dalam praktiknya, orang yang berpikir kritis akan menganalisis suatu topik atau permasalahan secara objektif. Sehingga, ia mendapatkan fakta-fakta yang ada dari permasalahan tersebut yang membantu dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa berpikir kritis adalah kemampuan berpikir secara rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami antara ide dan/atau fakta. 

Seseorang yang mampu berpikir kritis mampu berpikir jernih dan rasional terhadap apa yang harus ia lakukan atau yang ia percayai. Dengan kemampuan ini, kamu bisa memproses pengambilan keputusan lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

BACA JUGA: Pentingnya Analytical Skill dalam Dunia Kerja

Mengapa Kemampuan Berpikir Kritis Sangat Penting?

Apakah kamu bertanya-tanya, mengapa penting sekali kita memiliki kemampuan berpikir kritis? Jawabannya adalah karena sadar atau tidak, ada banyak situasi di keseharian kita yang mengharuskan kita untuk berpikir kritis. 

Contoh berpikir kritis dalam keseharian adalah saat kita menemukan suatu hal yang tidak berfungsi secara normal, dengan berpikir kritis kita mampu mengidentifikasi solusi baru untuk memecahkan hal tersebut. Tujuan dari berpikir kritis salah satunya adalah mampu mengembangkan dan memperbaiki diri.

Manfaat Berpikir Kritis

Berpikir kritis bukan hanya diperlukan oleh orang-orang yang bekerja di bidang tertentu. Nyatanya, apapun bidang profesimu kemampuan critical thinking amat sangat diperlukan. Itu karena, ada banyak sekali manfaat bila kamu mampu berpikir secara kritis. Selengkapnya tentang manfaat berpikir kritis adalah sebagai berikut:

1. Mampu Menyelesaikan Masalah dengan Mudah

Dengan kemampuan critical thinking , kamu dapat menganalisis apa saja kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh orang lain. Tidak cuma itu, kemampuan satu ini juga akan membantumu menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Dalam artian lain, critical thinking dapat juga meningkatkan kemampuan problem solving yang akan sangat membantumu di dunia kerja.

2 Dapat Melihat Masalah dari Berbagai Perspektif

Permasalahan dan perbedaan tidaklah selamanya buruk, justru dengan begitu kita bisa tahu bahwa seseorang mampu melihat suatu hal dengan caranya sendiri. Nah, bila kamu memiliki critical thinking , kamu dapat dengan mudah menghargai sudut pandang orang lain dalam menanggapi isu tertentu.

3. Bisa Diandalkan

Manfaat berpikir kritis lainnya adalah kamu bisa diandalkan, karena kamu bisa menyelesaikan tugas dengan benar. Tidak cuma itu, kamu juga bisa menggerakan anggota lainnya untuk bisa bekerja dengan efektif dan efisien.

4. Mengetahui Kemampuan Diri

Critical thinking membuatmu dapat mengetahui kemampuan diri sendiri. Saat menganalisis masalah secara kritis, kamu bisa menemukan informasi baru yang sebelumnya tidak kamu ketahui. 

Dengan ini akan membuatmu lebih paham dengan kemampuan diri, mengetahui apa saja yang tidak diketahui, dan bagaimana cara memperbaikinya. 

5. Mampu Berpikir Jernih dan Rasional

Jika kamu mampu berpikir jernih dan rasional itu artinya kamu adalah seorang critical thinking. Kemampuan ini menjadi aset berharga untuk menjalani karir di bidang apapun karena kamu dapat menyelesaikan masalah dengan sistematis.

6. Mampu Beradaptasi dengan Baik

Orang yang mampu berpikir kritis memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat. Ini karena kemampuan berpikir kritis bisa meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, mampu menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan.

7. Membuka Kesempatan Bekerjasama

Orang yang berpikir kritis memiliki hubungan baik dengan banyak orang di kantor. Hal ini karena ia dapat membantu banyak orang menyelesaikan pekerjaanya. Kemampuan kamu memerhatikan detail dan relevansi antar hal satu dan lainnya akan sangat membantu.

Sehingga, kemampuan berpikir kritis akan membantumu untuk kerja sama yang lebih dewasa, tidak lagi berdasarkan rasa suka atau tidak.

Cara Berpikir Kritis

Seperti sudah disinggung di atas, kemampuan berpikir kritis tidak datang begitu saja, tapi juga perlu dilatih. Nah, ada beberapa cara untuk kita bisa berpikir kritis, seperti berikut inii:

1. Banyak Bertanya

Cara berpikir kritis adalah dengan memiliki rasa ingin tahu. Hal ini bisa kamu leatih dengan bertanya kepada diri sendiri atau orang lain. Cobalah berlatih menggunakan prinsip 5W+1H ketika kamu mendapatkan informasi atau permasalahan baru.

2. Coba Kumpulkan Data, Pendapat, dan Argumen

Selain bertanya, cobalah juga kumpulkan data, pendapat, dan argumen dari berbagai sumber. Sehingga kamu mendapatkan banyak perspektif yang berbeda-beda. Dari sana, kamu bisa menggali informasi lebih.

3. Analisis dan Evaluasi Data yang Terkumpul

Setelah kita mengumpulkan data yang cukup, maka kita perlu menganalisanya apakah data tersebut valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, cari tahu juga apakah ada pendukung atau argumentasi lainnya.

4. Identifikasi Data yang Ditemukan dengan Asumsi

Kemudian kamu mulai mengasumsikan apakah sumber-sumber yang digunakan bias atau tidak sebelum mencari jawaban. Hal ini akan mempertajam kemampuan analisis kita dan kemampuan dalam mengambil keputusan.

5. Menentukan Hal- hal Signifikan

Di sini, kamu mengidentifikasi apakah jawaban yang dibutuhkan sudah cukup dan sudah cukup relevan dengan masalah yang sedang kita hadapi.

6. Membuat Keputusan

Selanjutnya, kamu bisa mengidentifikasi beberapa kesimpulan yang menjadi temuan dan pilih mana yang cukup mendukung. Lalu, pertimbangkan pro dan kontra dari kemungkinan yang ada.

Contoh Berpikir Kritis dalam Bekerja

Ada banyak contoh berpikir kritis dalam dunia kerja. Kemampuan ini membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, berikut ini beberapa contohnya.

  • Customer service menggunakan kemampuan berpikir kritis ketika menangani permasalahan konsumen sehingga konsumen bisa mendapatkan jalan keluar dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
  • Pelamar kerja yang menghadiri interview menggunakan kemampuan critical thinking untuk menjelaskan skill serta pengalamannya yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Pengacara berpikir kritis untuk menganalisis bukti dari kasus yang sedang ia tangani.

Itulah dia informasi mengenai berpikir kritis yang dapat membantu kamu dalam dunia kerja. Dengan memiliki kemampuan satu ini, kamu bisa mengambil keputusan lebih mudah dan bekerja lebih efektif.

Salah satu contoh lainnya berpikir kritis adalah kamu memilih KitaLulus sebagai tempat kamu melamar pekerjaan. Kenapa KitaLulus? Karena di KitaLulus ada banyak pilihan lowongan dari berbagai industri dan semua lowongannya sudah terjamin keamanannya. Selain itu, lamaran kamu juga akan langsung masuk ke WhatsApp HRD. Yuk, download aplikasinya sekarang dan rasakan cari kerja dengan #LebihMudah!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

apa itu critical thinking dan contohnya

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan – DokterSehat Logo

Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / Berpikir Kritis: Manfaat, Proses, Contoh, dan Cara Melatih Pikiran

Berpikir Kritis: Manfaat, Proses, Contoh, dan Cara Melatih Pikiran

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir rasional dalam menganalisis dan memutuskan apa yang harus dilakukan dan dipercayai. Ketahui bagaimana cara berpikir kritis dan pentingnya bagi kehidupan.

Berpikir Kritis: Manfaat, Proses, Contoh, dan Cara Melatih Pikiran

Apa Itu Berpikir Kritis?

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir jernih, rasional, dan masuk akal dalam menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan dalam kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Orang dengan pikiran kritis juga memiliki kemampuan yang baik dalam membuat penilaian serta mengevaluasi fakta, fenomena, data, atau objek tertentu.

Orang yang memiliki banyak informasi, berpengetahuan luas, atau memorinya bagus belum tentu seorang pemikir kritis. Seorang pemikir kritis ditandai dengan kemampuan untuk menggunakan informasi dan pengetahuan yang ia miliki untuk memecahkan masalah, memiliki kemampuan identifikasi, dan terus memperbaiki kekurangan atau kesalahan dalam cara berpikir.

Proses Berpikir Kritis

Berikut ini proses dari berpikir kritis ( critical thinking ) saat seseorang memiliki sebuah masalah:

  • Mengidentifikasi masalah atau isu yang sedang terjadi.
  • Membuat kesimpulan tentang penyebab masalah itu muncul.
  • Mengumpulkan berbagai alternatif solusi atau cara menyelesaikan masalah tersebut.
  • Mengumpulkan informasi atau data tentang masalah tersebut melalui penelitian.
  • Memiliki sikap objektif di mana tidak melibatkan emosi, asumsi, atau prasangka pribadi saat coba menyelesaikan masalah.
  • Mempelajari atau menyortir semua informasi.
  • Menganalisis solusi apa yang mungkin berhasil dan tidak berhasil.
  • Mempelajari dan terus mengidentifikasi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menyebabkan masalah lainnya.

Setiap orang harus memiliki pemikiran kritis untuk meningkatkan kualitas diri, menyelesaikan masalah, melakukan pekerjaan dengan hasil maksimal, dan memperbaiki kemampuan dalam sosial. Cara berpikir kritis ini tidak datang secara natural, namun harus dilatih dari waktu ke waktu selama proses kehidupan.

Ciri Orang yang Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah proses disiplin secara intelektual di mana seseorang dapat membuat konsep, menganalisis, mengevaluasi informasi, menerapkan solusi, dan menyelesaikan masalah dengan baik. Orang dengan pemikiran kritis juga memiliki kemampuan observasi yang baik.

Nah, apakah Anda seorang pemikir kritis? Berikut ini adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berpikir kritis:

  • Memahami hubungan logis antar semua ide, fakta, atau informasi yang ada.
  • Kemampuan identifikasi, observasi, evaluasi, penalaran, dan refleksi yang baik.
  • Dapat memecahkan masalah secara sistematis.
  • Memiliki rasa penasaran atau keingintahuan untuk mempelajari lebih banyak informasi dan terbuka untuk ide-ide baru.
  • Mengajukan pertanyaan relevan terkait sebuah informasi atau terkait masalah tertentu.
  • Tidak mempercayai semua informasi atau objek dengan mudah sebelum benar-benar melakukan penelitian yang sistematis.
  • Bersikap rendah hati, akan mengakui bila informasi atau ide Anda kurang relevan terhadap sebuah kondisi.
  • Memiliki kemampuan komunikasi dan pengertian yang baik.

Contoh Cara Berpikir Kritis

Berikut ini contoh orang yang berpikir kritis dalam kejadian nyata:

  • Seorang kepala toko akan menganalisis semua keluhan pelanggan dan menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Pekerja renovasi rumah akan meninjau bangunan dan menganalisis bahan bangunan apa saja yang paling relevan, terjangkau, dan berkualitas bagus untuk tujuan renovasi ruangan sesuai dengan keinginan klien.
  • Seorang pekerja kantoran akan mengatur waktu kerja, pertemuan, dan mencari ide-ide baru untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.

Pada dasarnya, orang dengan pemikiran kritis akan berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan baik, tidak gegabah membuat keputusan, dan tidak mudah menilai orang lain atau kasus sebelum melakukan observasi. Nah, apakah Anda memiliki kemampuan tersebut?

Manfaat Berpikir Kritis bagi Kehidupan

Berikut ini manfaat berpikir kritis bagi kehidupan setiap individu:

1. Keterampilan Berpikir Utama

Cara berpikir kritis dibutuhkan semua individu dalam berbagai profesi. Termasuk bila Anda bekerja di bidang pendidikan, engineers , keuangan, penelitian, manajemen, dan hampir semua bidang.

2. Kunci Kesuksesan

Mengembangkan pemikiran kritis akan membuat hasil pekerjaan Anda lebih maksimal. Anda juga akan menjadi pribadi berkualitas dalam kebutuhan profesional dan karir.

3. Membuat Keputusan Lebih Baik

Anda harus membuat banyak keputusan dalam setiap detail kehidupan, termasuk keputusan sederhana seperti rasa kopi apa yang akan Anda minum pagi ini. Kemampuan berpikir kritis akan memudahkan Anda dalam keputusan hal besar seperti pekerjaan, dengan siapa Anda akan menikah, pembelian aset baru, dll.

4. Meningkatkan Kreativitas

Orang kreatif bukan hanya tentang ide-ide baru yang luar biasa, namun tentang bagaimana menciptakannya secara relevan. Seseorang yang memiliki jiwa kreatif dan juga kemampuan berpikir kritis dapat menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan dan hasil yang sempurna.

5. Memudahkan Kehidupan

Mengetahui apa yang Anda inginkan, lakukan, percayai, dan putuskan tentu akan membuat hidup lebih mudah dan bahagia. Anda juga bisa mengerti diri Anda lebih baik.

6. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Anda mungkin memiliki gagasan, opini, atau ide yang bisa Anda komunikasikan lebih baik bila Anda memiliki pemikiran kritis. Anda juga bisa lebih baik menyerap informasi dan mendengarkan orang lain.

7. Menjaga Hubungan

Anda akan memiliki pemikiran lebih terbuka dan memahami lebih banyak jenis orang. Orang dengan pemikiran kritis tidak akan membuat konklusi sendiri atau menghakimi orang lain.

8. Sangat Penting untuk Pengetahuan Baru

Anda akan lebih mudah beradaptasi dan menerima pengetahuan baru yang akan meningkatkan kehidupan Anda. Anda juga terbuka untuk menerima informasi, gagasan, atau objek lain dari luar.

9. Keterampilan Bahasa, Presentasi, dan Public Speaking

Anda akan menjadi orang yang logikal, terstruktur, dan memiliki kemampuan lebih baik untuk menyampaikan ide dengan bahasa dan komunikasi yang cerdas. Intelektualitas Anda akan lebih terpancar dari cara berpikir Anda yang sistematis.

10. Penting untuk Refleksi Diri

Anda akan belajar tentang cara hidup dengan lebih bijaksana. Selain menemukan solusi baru, Anda juga akan berpikir untuk memperbaiki kesalahan.

11. Menjadi Kualitas Individu Lebih Baik

Tentu saja kemampuan berpikir yang lebih matang akan membuat Anda menjadi orang yang lebih baik dan terus mencapai tujuan yang lebih besar. Anda juga akan membuat keputusan secara matang sehingga rencana masa depan Anda lebih terarah.

Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis

Setiap Anda menghadapi sebuah masalah atau pilihan, jangan langsung bereaksi atau mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Tenangkan diri Anda dan mulai berpikir dengan jernih. Kemampuan berpikir kritis dapat diasah setiap waktu. Berikut ini cara berpikir kritis:

1. Identifikasi Masalah

Ketahui apa pertanyaan utama atau akar masalah tersebut. Bila Anda tahu apa inti masalahnya, Anda bisa menemukan solusinya degan lebih mudah. Anda tidak akan terperangkap dengan isu lain yang hanya membuat masalah terlihat semakin rumit.

2. Kumpulkan Semua Informasi

Bila sudah memahami akar masalah, selanjutnya coba cari sumber yang relevan terkait masalah tersebut. Kumpulkan semua opini, data, fakta, argumen, atau sudut pandang berbeda.

3. Analisis dan Evaluasi Informasi

Analisis mana informasi yang benar, mana yang salah, mana yang argumentatif, dan mana sumber yang bisa Anda andalkan. Anda juga harus menarik garis merah dan mengevaluasi informasi yang bisa mendukung solusi.

4. Identifikasi Asumsi

Pisahkan informasi yang hanya sebuah asumsi, berbasis prasangka, atau hanya bentuk dari emosi Anda saja. Jangan sampai keputusan yang Anda ambil hanya berpusat pada prasangka Anda saja.

5. Membagun Informasi Signifikan

Apakah informasi yang Anda saring sudah relevan dan signifikan dengan masalah yang Anda coba selesaikan? Tinjau dan bangun informasi yang penting untuk jadi landasan sebelum Anda memutuskan sesuatu.

6. Buat Keputusan

Mengukur lagi mana keputusan yang paling relevan dan baik. Membuat keputusan setelah Anda pikirkan dengan matang pasti akan membuat Anda merasa lebih baik. Berpikir kritis akan mengurangi risiko Anda menyesali keputusan atau mengambil keputusan yang kurang tepat.

7. Komunikasikan Diri Anda

Jelaskan keputusan Anda pada pihak yang bersangkutan. Anda juga mungkin mau memberi tahu pertimbangan apa saja yang menjadi landasan keputusan Anda.

Itulah pembahasan lengkap tentang cara berpikir kritis dan manfaatnya bagi kehidupan. Semoga informasi ini dapat memberikan pengetahuan lebih baik dan berguna untuk Anda.

  • Alban, Deane. 2020. WHY CRITICAL THINKING IS IMPORTANT (& HOW TO IMPROVE IT). https://bebrainfit.com/critical-thinking/. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  • Indeed. 2020. 5 Critical Thinking Skills to Use at Work (And How to Improve Them). https://www.indeed.com/career-advice/career-development/critical-thinking-skills. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  • Philosophy. 2020. [C01] What is critical thinking?  https://philosophy.hku.hk/think/critical/ct.php. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  • Tomaszewski, Michael, CPRW. 2021. Critical Thinking Skills: Definition, Examples & How to Improve. https://zety.com/blog/critical-thinking-skills. (Diakses pada 1 Februari 2021).
  • ThoughtCo. 2020. Critical Thinking Definition, Skills, and Examples. https://www.thoughtco.com/critical-thinking-definition-with-examples-2063745. (Diakses pada 1 Februari 2021).

Deepublish Store

Critical Thinking Adalah: Cara Mengasah dan Contoh

Critical thinking disebut juga berpikir kritis. Proses berpikir sendiri dibentuk dengan melibatkan gagasan dan proses mental. Sementara itu, dalam critical thinking ini keduanya berkaitan untuk mencapai pemikiran yang jernih, rasional, dan mandiri. Padahal, proses berpikir seseorang pasti berbeda-beda, mulai dari yang dangkal, sedang, kritis bahkan terlalu kritis dan peka terhadap perubahan sekitar yang terjadi.

Namun, pernah terpikirkan nggak sih, kenapa ya kita perlu memiliki kemampuan critical thinking ini? Adapun dalam artikel ini akan dibahas mengenai critical thinking. Yuk, simak pemaparannya berikut ini.

Apa itu Critical Thinking ?

Mudahnya, critical thinking merupakan kemampuan untuk bisa berpikir lebih jernih dan lebih rasional, baik terhadap apa yang harus dilakukan maupun terhadap apa yang harus dipercaya. Individu dengan critical thinking memiliki karakteristik seperti terbuka, rasa keingintahuannya tinggi, kreatif, mandiri, tekun, berpengetahuan luas, objektif, dan tingkat kefokusannya tinggi.  

Individu yang memiliki pola pikir ini dalam menerima informasi tidak secara mentah-mentah alias mencari kevalidannya terlebih dahulu. Ia juga akan melihat apa yang dipikirkan itu dari berbagai perspektif. Dalam proses berpikir itu tentu juga akan menimbangkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan apa yang dipikirkan tersebut. 

Lalu, adakah hal khusus yang bisa membedakan antara yang memiliki critical thinking dan yang tidak? Ada dong pastinya. Bagi mereka yang memiliki critical thinking biasanya dapat melakukan hal-hal seperti berikut ini.

Affiliate Buku

  • Memahami hubungan antara logika dan gagasan
  • Mengidentifikasi relevansi dan pentingnya gagasan
  • Mengetahui banyak fakta  
  • Menyelesaikan masalah secara sistematis
  • Mendeteksi adanya ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam berlogika
  • Menyimpulkan dari apa yang diketahuinya dari banyak perspektif
  • Mengidentifikasi, membangun bahkan mengevaluasi argumen
  • Merenungkan pembenaran keyakinan dan nilai-nilai dalam diri seseorang 

Perbedaan Problem Solving dan Critical Thinking

perbedaan problem solving dan critical thinking

Problem solving dan critical thinking adalah dua hal yang perlu dikuasai setiap individu. Kedua softskill ini menjadikan pola pikir seseorang dalam memandang dan menerima suatu hal menjadi lebih beragam karena lebih terbuka dan melihat banyak sudut pandang. Meskipun demikian, kedua hal tersebut tetap memiliki perbedaan. 

Problem solving adalah sikap penyelesaian masalah. Sikap ini berfokus pada bagaimana masalah bisa selesai (solusi), bukan fokus pada masalahnya. Hal ini berarti problem solving memikiran solusi apa saja yang mungkin bisa digunakan dan baik untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. 

Permasalahan yang tidak segera diselesaikan akan menjadi bom waktu. Maka dari itu, adanya problem solving ini kita menjadi mengenal manajemen penyelesaian masalah sehingga dalam menghadapi masalah mereka tidak akan menghindar.  

Sementara itu, critical thinking adalah sikap berpikir kritis. Orang-orang yang menerapkan softskill ini akan melibatkan dirinya sendiri dalam pemikiran yang reflektif. Mereka akan mengutamakan penalaran dan pemikiran yang jauh dan mendalam. Namun, tetap mengutamakan logis dan masalah rasional.

Melalui sikap berpikir kritis ini kamu juga dituntut untuk memahami perspektif orang lain, tidak berpaku pada pendapat sendiri, dan menjadi lebih terbuka, lho. Alhasil, sikap tenggang rasa dan pikiran kreatifmu pun ikut berkembang.

Baca juga: 7 Hikmah Menuntut Ilmu

Manfaat Critical Thinking

Tidak ada salahnya menerapkan critical thinking karena sikap ini memiliki banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar. Ini dia manfaat-manfaat yang bisa kamu peroleh dari critical thinking . 

1. Menunjang penyesuaian diri 

Reseller Buku

Orang yang berpikir kritis akan lebih cepat dalam beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang baru. Dia akan cepat menganalisis informasi dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan untuk memecahkan masalah kemudian mulai menyelaraskan apa yang sesuai dengan perubahan dan perbedaan yang ada. 

2. Meningkatkan kinerja tim

Pengaruh critical thinking terhadap kinerja tim terlihat pada produktivitas anggotanya. Meningkatnya produktivitas tersebut sejalan dengan pola pikir yang kritis. Alhasil, kinerja tim juga ikut meningkat. 

3. Merupakan aset yang tidak akan habis

Memiliki critical thinking tidak ada salahnya. Semakin dewasa seseorang, pola pikirnya juga akan semakin kritis. Critical thinking juga berguna dalam segala hal. Selain digunakan dalam dunia kerja, dalam kehidupan sehari-hari skill ini juga banyak penerapannya. 

4. Tidak mudah tertipu

Mereka yang memiliki critical thinking berpotensi kecil untuk ditipu. Hal ini karena mereka dalam menerima informasi baru pasti tidak akan diterima begitu saja. Mereka akan mengecek kebenaran dan kerasionalitasannya terlebih dahulu.  

5. Menjadi rekan kerja yang baik

Untuk kamu yang memiliki kemampuan critical thinking , kamu mampu menjadi rekan kerja yang baik untuk rekanmu. Apabila rekanmu sedang kebingungan dan tidak yakin dengan sesuatu yang baru, maka kamu tentu akan membantu menjelaskannya dengan berbagai perspektif. Jadi, kamu bisa dengan tepat mengetahui kebenaran dan kerasionalannya. 

6. Meningkatkan kreativitas

Pemikiran yang kritis akan menjadikan seseorang menjadi lebih produktif. Pemikiran mereka juga menjadi lebih kreatif. Alhasil, produk atau kegiatan yang kreatif dan inovatif dapat dikembangkan.

7. Meningkatkan kepercayaan diri

Bagi kamu yang memiliki pemikiran yang kritis, kamu akan menjadi lebih berani dalam berargumentasi karena kamu telah mendalami hal yang kamu dapatkan dari berbagai perspektif. Pada akhirnya, kamu menjadi lebih percaya diri dengan kemampuanmu ketika berargumen di depan orang banyak.

Biar makin percaya diri, biasakan juga untuk mencoba yang namanya self affirmation. Apa itu? Bisa kalian bisa baca pada artikel Mengenal Self Affirmation dan Contoh

Promo Buku

8.  Memudahkan dalam menyelesaikan masalah 

Pemikiran yang kritis menjadikanmu lebih banyak mengetahui hal-hal secara mendalam. Permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan mudah lewat pemikirannya yang kritis dan menimbangkan kemungkinan faktor yang menyebabkan masalah sehingga solusi yang relevan bisa dipikirkan. 

Tujuan Critical Thinking

Seseorang menggunakan kemampuan critical thinking tentu ada tujuan yang hendak dicapainya. Nah, berikut ini tujuan dari menerapkan critical thinking . 

1. Mempertahankan argumen 

Pada umumnya critical thinking ini dipakai sebagai alat untuk mempertahankan argumen yang berbeda dengan sudut pandang tertentu. Kemampuan ini akan mempermudah kamu dalam memahami motivasi dan menentukan tujuan apa yang hendak dicapai oleh lawannya. 

2. Mempermudah dalam memberikan motivasi dan tujuan hidup

Critical thinking dapat digunakan untuk merenungkan pembenaran keyakinan atau nilai-nilai yang ada pada diri seseorang. Jadi, dengan critical thinking seseorang akan lebih mudah untuk memberikan motivasi dan tujuan hidup kepada orang lain yang tentunya dengan pembawaan dan perkataan yang tepat serta mengenakkan. 

3, Mempermudah menemukan ide baru

Keterbukaan terhadap hal-hal baru menjadikan seorang critical thinking menjadi lebih terasah pemikirannya. Alhasil, ide-ide baru bahkan yang kreatif dan inovatif muncul saat mereka memikirkan hal-hal tersebut secara terus-menerus. 

4. Membentuk opini 

Critical thinking bertujuan untuk membentuk opini lewat pemikiran yang terus-menerus dan pengungkapan banyak fakta. Fakta tersebut nantinya menjadi dasar individu dalam berargumen. Jadi, muatan opini yang diujarkan tidak sembarangan, ya. 

5. Menentukan apakah ide masuk akal atau tidak

Seseorang yang memiliki critical thinking tentu dapat merasakan adanya keganjilan dalam suatu hal, seperti ide baru. Nah, lewat critical thinking inilah kita dapat menguji kerasionalan ide tersebut. 

Cara Mengasah Critical Thinking

cara mengasah critical thinking

Kemampuan critical thinking tidak terbentuk begitu saja, perlu proses untuk mengasahnya. Berikut cara untuk mengasah critical thinking.  

1. Mengenali pokok permasalahan

Sebelum mengasah kemampuan berpikir kritis, kamu bisa mengenali dahulu pokok permasalahan yang ada. Di tahap ini kamu harus bisa mengenali dan memahami dirimu sendiri. Setelah itu, mulailah dengan mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut. Dari kedua hal itu selanjutnya kamu bisa memposisikan dirimu sebagai apa. Hal ini perlu karena akan menentukan pengambilan keputusan.

2. Menentukan skala prioritas

Kamu bingung menentukan permasalahan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu? Tenang, tidak usah khawatir. Dalam hal ini kamu sepertinya perlu nih untuk mengenal skala prioritas, Ya, skala prioritas adalah cara untuk mengumpulkan hal-hal dari yang terpenting hingga yang dapat ditunda pemenuhannya. 

Dengan skala prioritas, kamu bisa menentukan mana saja permasalahan yang mendesak dan perlu diselesaikan segera, permasalahan yang penting, tetapi tidak harus diselesaikan segera, serta permasalahan ringan yang bisa ditunda penyelesaiannya. 

3. Mengumpulkan informasi

Pengumpulan informasi mengenai permasalahan berkaitan dengan fakta dan bukti yang kemudian ini menjadi dasar kita dalam berpikir lebih jauh lagi. Carilah informasi sebanyak mungkin. Kamu bisa nih cari informasi dari buku, internet, studi kasus, jurnal, pengalaman, wawancara dengan ahli, dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin banyak pemahamanmu terhadap sesuatu yang kamu cari itu. Risiko tertipu pun dapat diminimalisir.  

4. Mengenali persepsi orang lain

Masalah dapat terjadi karena adanya perbedaan pandangan. Demikian pula dalam penyelesaiannya. Pemberian argumen dari setiap orang jangan diterima begitu saja. Cobalah untuk  mengujinya dengan memberikan sedikit rasa tidak setuju dan curiga. Dari situlah kita bisa menganalisis sikap dan jawabannya, baru kemudian persepsi orang tersebut dapat kita kenali dengan baik. 

5. Melakukan analisis terhadap setiap data

Upaya analisis setiap data ini dapat menunjang kamu untuk lebih berpikir kritis lagi. Hal ini juga bisa sebagai upaya untuk mengecek kebenaran informasinya. Selain itu, kamu juga mungkin saja bisa menemukan informasi baru yang belum ada dalam data tersebut sehingga data tersebut bisa lebih optimal dan berkualitas. 

6. Menentukan keputusan

Cara yang terakhir dalam mengasah critical thinking adalah menentukan keputusan. Tahapan-tahapan yang sudah dilalui membuat pikiran terhadap suatu masalah menjadi lebih kritis dan terbuka. Informasi dan data yang telah diperoleh akan memudahkanmu dalam mengambil keputusan.

Kemampuan critical thinking yang sudah dimiliki ini selanjutnya bisa kamu terapkan untuk diri sendiri. Selain itu, kamu juga bisa menerapkannya ke orang lain dengan membantu mereka menyelesaikan masalah dan turut serta berpikir kritis opsi solusi yang mungkin bisa sebagai jalan keluar permasalahan.

Baca juga: Pentingnya Manajemen Waktu, Masa Depan Aman!

Contoh Critical Thinking dalam Pembelajaran 

Sikap critical thinking perlu diajarkan sejak dini di sekolah. Berikut beberapa contoh yang bisa digunakan untuk mengajarkan critical thinking dalam pembelajaran sekolah.

1. Kerja kelompok berbasis pembuatan produk 

Dalam kegiatan ini anak-anak akan mengkolaborasikan ide dan menemukan kemungkinan apa saja yang timbul dari produknya. 

2. Lomba debat 

Argumen dalam debat tidak diujarkan begitu saja, perlu fakta dan data yang jelas untuk mendukungnya, Pencarian fakta dan data inilah yang menjadikan mereka berpikir kritis. 

3. Menjawab pertanyaan secara esai

Jawaban pertanyaan yang panjang menunjang anak-anak untuk lebih kritis. Penyelesaian masalah menjadikan mereka perlu memikiran faktor, dampak, risiko yang mungkin terjadi.

4. Membuat sumber referensi

Dengan cara ini, anak-anak dituntut untuk membaca informasi dari berbagai referensi. Semakin banyak yang dibaca, maka pemahaman mereka akan meningkat, begitu pula dengan kemampuan critical thinking -nya.

5. Menciptakan permainan sketsa

Permainan sketsa ini bisa dibuat dengan tema, misalnya menjadi lingkup negara di mana harus ada presiden, menteri, penegak hukum, dan rakyat. Posisikan anak-anak dalam tiga jabatan itu dan berikan permasalahan. Bagaimana mereka bertindak akan menggambarkan kemampuan critical thinking -nya terhadap posisi yang sedang didapatkan.

Baca artikel penting sukes: Apakah Menjadi Orang Sukses Harus Kuliah? Bisa!

Nah, itulah informasi mengenai critical thinking. Kemampuan ini perlu dikembangkan dan diterapkan dalam setiap tindakan, penerimaan informasi, hingga pembuatan keputusan. Jadi, keputusan atau tindakan yang diperbuat selanjutnya telah dipikirkan matang-matang segala resikonya. Rasa kecewa atau rugi yang mungkin saja ditimbulkan dari keputusannya tersebut akhirnya dapat diminimalisir. 

Semoga bermanfaat, ya! Penulis: Ninik Pratiwi/UNS Ilustrasi : Yusuf Abdhul Azis

Tinggalkan komentar Batalkan balasan

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Blog Kognisi.id: Pengembangan Skill & Potensi Diri Lewat Kursus Online

Pengertian Metode Berpikir Kritis dan Cara Meningkatkannya

oleh sarahapriliandra | Jun 28, 2022 | Soft Skills | 0 Komentar

Apa Itu Metode Berpikir Kritis dan Contohnya

Sebagai manusia, tentu kita semua dapat berpikir. Tetapi tidak semua orang tahu cara berpikir dengan metode berpikir kritis, padahal kemampuan ini dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Metode berpikir kritis merupakan kemampuan yang penting untuk dibangun jika kamu ingin menjadi seorang pengambil keputusan yang baik. Tak heran semakin banyak perusahaan yang butuh merekrut orang-orang dengan kemampuan critical thinking yang baik. Berpikir kritis dapat membantu menyelesaikan masalah dan membangun strategi dengan lebih efektif.

Apa Itu Metode Berpikir Kritis?

Metode berpikir kritis atau critical thinking merupakan konsep yang telah ada dan terus berkembang sejak 2.500 tahun yang lalu. Terdapat beberapa definisi berpikir kritis dari waktu ke waktu.

National Council for Excellence in Critical Thinking di tahun 1987 mendeskripsikan berpikir kritis sebagai proses intelektual yang secara aktif dan terampil dalam menyusun konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh, pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai panduan untuk keyakinan atau tindakan.

Dalam sebuah studi lainnya, berpikir kritis didefinisikan oleh Edward Glaser (1941) sebagai kemampuan yang melibatkan tiga hal, yaitu:

  • Sikap yang mempertimbangkan suatu masalah dan subjek secara bijak, sesuai pengalaman.
  • Pengetahuan tentang metode bertanya dan bernalar yang logis.
  • Beberapa keterampilan dalam menerapkan metode-metode tersebut.

Dari beberapa rumusan ahli tersebut, dapat disimpulkan metode berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, isi, atau masalah apapun, di mana pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menganalisis, menilai, dan merekonstruksinya dengan terampil.

Metode Six Thinking Hats

metode berpikir kritis

Dalam buku “Lateral Thinking for Management” oleh Edward de Bono, diperkenalkan konsep six thinking hats , yaitu metode berpikir kritis yang menggunakan topi dengan warna berbeda secara metafora.

Metode ini menuntun individu atau kelompok untuk melihat masalah dan situasi dari beberapa perspektif untuk menemukan kesepakatan atau solusi.

Six thinking hats dapat diterapkan secara universal dan kapan saja, jadi tidak selalu terbatas dalam konteks dunia kerja saja. Metode ini dapat mempersingkat waktu diskusi, meningkatkan produktivitas masing-masing anggota diskusi, dan meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan.

1. Blue Hat

Topi biru merupakan perspektif yang melihat gambaran keseluruhan proses diskusi dan pemecahan masalah yang sedang terjadi. Perspektif ini memiliki peran untuk mengontrol jalannya diskusi dan proses pengambilan keputusan bersama.

2. White Hat

Topi putih mewakili fakta dan informasi dari masalah yang sedang dihadapi. Ketika menggunakan topi ini, kamu dapat fokus mendapatkan informasi dan fakta, serta mencatatnya. Di tahap ini, kamu juga belum perlu berpikir terlalu banyak.

3. Green Hat

Pada saat menggunakan topi hijau, kamu akan berpikir dengan sudut pandang kreatif. Jangan takut untuk membiarkan ide-ide kreatif mengalir ketika berpikir dengan topi ini dan mengutarakan ide outside the box. Dalam tahap ini, sebaiknya pikiran dan komentar hal negatif ditahan dahulu.

4. Yellow Hat

Topi kuning merupakan perspektif pemikiran yang optimis. Gunakan untuk mencari hal positif atau keuntungan saat meninjau pilihan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Jika topi-topi sebelumnya mengajak kamu menggunakan perspektif yang logis, dengan topi merah kamu akan diminta mempertimbangkan emosi terkait masalah dan reaksinya.

Ketika sebuah masalah muncul, wajar jika ada respon emosi seperti senang, takut, suka, dan tidak suka. Dengan topi merah, kamu tidak perlu mencari dan memahami alasan logis di balik emosi tersebut.

Kamu bisa juga melatih kelola emosi lewat kelas online Kognisi.id, Emotional Agility: Cara Mumpuni Kelola Emosi , nih. Jadi, saat ada masalah datang, kamu bisa lebih siap mengenali emosi apa yang sedang kamu alami, sehingga kamu bisa lebih cepat beradaptasi dan mengendalikan emosi tersebut.

6. Black Hat

Saat kamu menggunakan topi hitam, artinya kamu perlu menggunakan perspektif yang berhati-hati dan lebih defensif. Tujuannya, mengidentifikasi apa saja kontra dan kerugian yang akan terjadi jika mengambil salah satu opsi solusi.

Kamu perlu fokus pada peringatan dan risiko yang akan terjadi, serta kelogisan sebuah ide. Di sini, kamu dapat meninjau sisi negatif sebuah pilihan, namun perlu disertai alasan logis.

Kamu tidak harus selalu menggunakan keenam topi, namun menggunakannya secara berurutan dapat membantu kamu lebih baik dalam berpikir. Sebaiknya gunakan topi-topi ini satu persatu agar tidak tercipta konflik dalam pikiran atau jalannya diskusi.

Mengapa Critical Thinking Diperlukan?

Kemampuan dasar manusia adalah berpikir, namun pemikiran ini dapat menjadi bias, terganggu, hanya sebagian, kurang informasi, dan terisi prasangka.

Padahal, hidup kita dan segala yang kita produksi, buat, dan bangun, bergantung pada apa yang kita pikirkan. Memiliki kemampuan berpikir kritis, membutuhkan latihan dan perlu diasah secara sistematis.

Metode berpikir kritis sangat berharga di manapun kamu berada. Sebagai salah satu soft skill , berpikir kritis dapat diasah dan dilatih agar semakin tajam.

Adapun beberapa alasan dan keuntungan mengapa kamu memerlukan kemampuan berpikir kritis:

1. Dibutuhkan beberapa profesi

Berbagai profesi menuntut kamu untuk berpikir kritis, misalnya di bidang hukum, edukasi, riset, medis, finansial, dan lainnya. Penting untuk dapat mengelola informasi secara objektif tanpa bias, menganalisa konteks, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan menawarkan solusi yang realistis.

2. Meningkatkan proses pengambilan keputusan

Berpikir kritis membantu kamu dalam berpikir untuk mengambil keputusan, apalagi jika keputusan tersebut merupakan keputusan besar, dapat mengubah hidup, terkait karier, dan lain sebagainya. Berpikir kritis akan membuat kamu lebih aktif melakukan riset dan berpikir logis sebelum memutuskan sesuatu.

3. Lebih bahagia

Berpikir kritis membantu kamu lebih memahami motivasi dan tujuan diri sendiri secara keseluruhan.

Ketika kamu dapat menyimpulkan berbagai informasi dan menemukan hal apa saja yang penting kemudian menerapkannya, kamu mungkin mampu mengubah berbagai situasi dalam hidup dan mendukung perkembangan diri, sehingga menjadikan kamu lebih bahagia.

Kamu juga bisa lho membantu proses diri jadi lebih bahagia dengan mengikuti Kursus Seni Menemukan Makna Hidup di Kognisi.id.

4. Menjadi orang yang berpengetahuan luas

Di era akses internet seperti sekarang ini, mengakses informasi menjadi mudah, kapan saja di mana saja. Memiliki kemampuan berpikir kritis membuat kamu menjadi lebih baik dalam melakukan riset dan menyimpulkan hal penting dari gunungan informasi yang kamu dapat.

Skill ini tentu bermanfaat ketika kamu perlu melakukan diskusi di lingkungan kerja atau di mana saja, sebab kamu akan menjadi orang yang memiliki pengetahuan yang luas.

5. Mendukung refleksi diri

Dengan berpikir kritis, kamu memiliki kemampuan untuk melihat tantangan dari berbagai perspektif. Pemikir kritis dapat melakukan refleksi diri ketika dihadapi dengan reaksi atau situasi yang menantang kepercayaan personal mereka.

Pemikir kritis juga tidak takut mengubah pendirian dan opini mereka berdasarkan informasi terbaru jika memang perlu.

Contoh Critical Thinking

Untuk lebih memahami bagaimana penerapannya dalam menyelesaikan masalah, berikut ini adalah contoh critical thinking dengan menggunakan metode six thinking hats.

Sebuah kafe menerima banyak komplain dari para pelanggan bahwa mereka merasa terlalu lama menunggu ketika membeli kopi.

Manajemen perlu mencari solusi atas masalah ini dan mengatur diskusi dengan para seluruh staf kafe.

  • Langkah pertama dimulai dari mengidentifikasi masalah dan tujuan akhir, serta bagaimana solusi dapat bermanfaat untuk setiap pihak ( blue hat ).
  • Masalah: Pelanggan tidak puas dan dapat berdampak pada reputasi dan kelanjutan bisnis.
  • Tujuan akhir diskusi: Meningkatkan kepuasan pelanggan dan menurunkan jumlah komplain dengan mempercepat keluarnya pesanan.
  • Manfaat: Reputasi membaik dan bisnis kembali lancar.
  • Solusi yang diajukan: Membeli mesin kopi baru yang lebih cepat.

2. Selanjutnya, staf dapat memberikan beberapa data dan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan ( white hat ), misalnya:

  • Jumlah komplain yang masuk karena waktu tunggu yang lama.
  • Lama waktu yang diperlukan untuk membuat kopi.
  • Harga mesin yang baru dan lebih cepat.

3. Setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut, solusi dan saran yang kreatif dapat dilontarkan untuk didiskusikan bersama ( green hat ), contohnya:

  • Menawarkan cara membuat kopi yang lebih cepat dan efisien. Memberikan daftar mesin kopi yang mungkin dapat memproduksi kopi lebih cepat dan sesuai kebutuhan.
  • Mengamati cara kerja kafe lain dan mempertimbangkan apakah dapat diterapkan ke dalam kafe saat ini, namun dengan lebih baik.

4. Dengan ditawarkannya beberapa ide dan solusi, saatnya mengevaluasi kemungkinan dan manfaat yang mungkin dapat terjadi ( yellow hat ), misalnya:

  • Dengan mesin yang baru, dapat membantu kinerja para staf dalam membuat kopi, sehingga pelanggan tak perlu menunggu lama.
  • Alur kerja staf yang lebih baik mungkin dapat meningkatkan waktu penyajian kopi lebih cepat.

5. Namun, perasaan dan emosi setiap staf tidak dapat diabaikan begitu saja. Mereka berhak memperoleh kesempatan untuk mengutarakan perasaan mereka walaupun tanpa alasan ( red hat ), misalnya:

  • Staf merasa sudah nyaman dengan alur kerja saat ini.
  • Staf khawatir perlu waktu untuk beradaptasi dengan mesin baru.
  • Mesin baru dirasa terlalu mahal dan sulit dioperasikan.

6. Sebagai pertimbangan lain, kafe dapat mempertimbangkan hal-hal yang mungkin tidak dapat dilakukan namun secara kritis dan logis ( black hat ), contohnya:

  • Apakah ada bukti bahwa mesin baru ini dapat mempercepat alur kerja dan penyajian kopi?
  • Apakah harga mesin baru yang lebih mahal memang sesuai dengan fitur yang ditawarkan dan potensi keuntungan yang akan datang?

Setelah mengumpulkan semua informasi dari sudut pandang setiap topi ini, manajemen kafe dapat mengambil keputusan secara kelompok apakah mesin baru perlu dibeli atau tidak.

8 Cara Mengasah Metode Berpikir Kritis

Cara Mengasah Metode Berpikir Kritis

Setelah menyimak salah satu contoh critical thinking, kamu mungkin merasa bingung harus mulai dari mana. Berikut ini adalah beberapa cara mengasah metode berpikir kritis.

1. Evaluasi informasi

Ketika menerima informasi baru, pertimbangkan potensi tantangan dan solusi ke depannya, inilah proses evaluasi. Setelah mengevaluasi, barulah menerima informasi ini sebagai sesuatu yang objektif.

2. Cari tahu sumbernya

Selalu periksa kembali sumber informasi yang datang. Informasi yang datang dari iklan, misalnya, biasanya tidak selalu menyajikan fakta yang objektif.

3. Sering bertanya

Bertanya pertanyaan yang tepat dapat membantu kamu mengevaluasi informasi lebih baik, misalnya menanyakan sumber, penelitian yang sudah ada, pendapat lain tentang masalah, dan lain sebagainya.

4. Cobalah memutar balik hal

Pernah merasa buntu saat mencari solusi? Cobalah memutar balik masalah yang kamu hadapi. Misalnya, benar jika X menyebabkan Y, namun bagaimana jika Y yang menyebabkan X? Walaupun kebalikan ini tidak selalu benar, hal ini dapat membuka jalan pikiran dan membuat kamu berpikir ke arah yang lain.

5. Sadari bias

Ketika berpikir, kamu bisa saja membentuk opini berdasarkan bias atau prasangka personal dan menganggapnya sebagai sesuatu yang objektif. Menyadari ada bias dalam diri merupakan salah satu langkah agar dapat berpikir kritis.

Pahami cara memperluas sudut pandang kamu di salah satu course Kognisi.id, Cara Berpikir Orang yang Tidak “Sok Tau” oleh Kezia Arya, Managing Director Talentbox Indonesia.

6. Lakukan riset lanjutan

Sebelum membentuk opini, kamu dapat memastikan kembali informasi dan opini yang kamu miliki adalah fakta dan objektif. Kamu dapat mencari bukti yang mendukung, entah itu dari internet maupun dari ahlinya langsung.

7. Buatlah opini

Setelah melakukan proses berpikir kritis, percaya dirilah bahwa kamu sudah memiliki opini untuk disajikan.

8. Pahami tidak ada orang yang 100% kritis

Kamu juga perlu memahami bahwa tidak ada orang yang selalu berpikir kritis setiap saat. Critical thinking merupakan alat yang membantu kamu saat kamu perlu membuat keputusan yang penting atau sulit, jadi kamu tidak perlu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan kritis.

Penulis: Serenata Leony Kedang

Bagikan ini:

Menyukai ini:, tinggalkan balasan batalkan balasan, rekomendasi kursus.

kursus storytelling kaidah jurnalistik untuk konten kreator

Eksplorasi konten lain dari Blog Kognisi.id: Pengembangan Skill & Potensi Diri Lewat Kursus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Ketikkan email Anda...

Berlangganan

Lanjutkan membaca

twitter-icon

Apa Itu Berpikir Kritis? Ini Manfaat dan Cara Mengasahnya

Apa Itu Berpikir Kritis?

  • Analisis Informasi
  • Evaluasi argumen
  • Pemecahan masalah
  • Pengambilan keputusan

2. Manfaat Berpikir Kritis

  • Pengambilan keputusan yang lebih baik
  • Memecahkan masalah secara efektif
  • Pemahaman yang lebih mendalam
  • Komunikasi yang lebih efektif
  • Kemandirian

3. Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis

  • Latihan analisis
  • Diskusi dan debat
  • Pencarian informasi
  • Pertanyaan yang mendalam
  • Evaluasi diri
  • Terbuka terhadap sudut pandang orang lain

Halodoc , Jakarta – Berpikir kritis adalah kemampuan intelektual untuk memberikan argumen atau mengevaluasi sebuah informasi dengan cara yang sistematis dan rasional. 

Artinya, seseorang yang memiliki kemampuan ini tidak menerima sebuah informasi begitu saja. Mereka akan menganalisis, memeriksa dan merumuskan penilaiannya berdasarkan pemikiran yang lebih mendalam. Yuk, kenali lebih dalam tentang kemampuan ini!

Ada sejumlah aspek yang saling terkait dalam kemampuan berpikir kritis . Aspek-aspek ini, antara lain:

1. Analisis Informasi

Salah satu elemen penting dari berpikir kritis adalah kemampuan untuk memilah dan memahami informasi.

Kemampuan ini termasuk mengidentifikasi informasi yang relevan dan tidak relevan dalam suatu konteks. 

Ketika seseorang mampu menganalisis informasi secara mendalam, ia dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau situasi.

2. Evaluasi argumen

Kemampuan ini juga melibatkan evaluasi argumen atau pernyataan yang orang lain sampaikan.

Misalnya dengan mengidentifikasi logika di balik argumen tersebut, menilai bukti-bukti pendukung, dan mengidentifikasi kelemahan argumen. 

Mengevaluasi dengan cermat merupakan langkah penting untuk mengambil keputusan secara bijak. Jangan sampai salah, Ini Perbedaan Berpikir Kritis dan Overthinking .

3. Pemecahan masalah

Kemampuan pemecahan masalah juga masuk dalam aspek berpikir kritis. Ketika suatu masalah muncul, seseorang yang berpikir kritis akan menguraikannya terlebih dahulu.

Mereka juga akan menganalisis faktor-faktor yang terlibat dan kemudian mengidentifikasi solusi apa yang paling efektif untuk menyelesaikannya. 

4. Pengambilan keputusan

Berpikir kritis merupakan dasar dari pengambilan keputusan yang baik. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat memilah informasi dengan cermat, mempertimbangkan berbagai argumen, dan mengevaluasi bukti-bukti yang ada. 

Semua hal tersebut bisa membantu seorang individu untuk membuat keputusan yang tepat dan rasional. 

Manfaat Berpikir Kritis

Mengapa berpikir kritis penting? Karena kemampuan ini membawa berbagai manfaat yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh manfaatnya, antara lain:

1. Pengambilan keputusan yang lebih baik

Salah satu manfaat terbesar dari berpikir kritis adalah mampu membuat keputusan yang lebih baik.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat ini bisa diperoleh dari menganalisis bukti-bukti secara cermat.

Dengan begitu, seseorang bisa menghindari keputusan yang impulsif atau asumsi semata. Artinya, keputusan yang diperoleh berdasarkan logika dan fakta sehingga lebih rasional. 

2. Memecahkan masalah secara efektif

Kemampuan ini juga bermanfaat untuk memecahkan masalah dengan cara yang lebih efektif.

Ketika seseorang berpikir secara kritis, mereka akan menganalisis suatu masalah,  mengidentifikasi penyebabnya, dan mencari solusi yang masuk akal.

Semuanya merupakan aspek yang sangat penting dan memberikan dampak signifikan. 

3. Pemahaman yang lebih mendalam

Ketika berpikir kritis, seseorang otomatis memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap topik atau masalah tertentu.

Sebab, mereka akan mengidentifikasi latar belakang, konteks, dan implikasi dari suatu sebuah informasi terlebih dahulu..

4. Komunikasi yang lebih efektif

Manfaat lainnya yaitu seseorang bisa berkomunikasi lebih efektif. Pasalnya, mereka yang berpikir kritis umumnya mampu menyampaikan argumen dengan lebih jelas dan persuasif. 

Hal ini akan sangat terlihat ketika individu tersebut bicara dalam suati diskusi atau debat dengan orang lain. 

5. Kemandirian

Berpikir kritis mendorong seseorang untuk lebih mandiri dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan .

Kemampuan ini memungkinkan individu untuk menilai informasi sendiri dan tidak bergantung pada pandangan orang lain. Mereka akan membuat keputusan berdasarkan penilaian pribadi.

Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis bukanlah sebuah bakat yang telah ada sejak lahir. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan. Caranya dengan:

1. Latihan analisis

Salah satu cara terbaik untuk mengasah kemampuan ini yaitu berlatih analisis. Kamu bisa memilih sebuah artikel, buku atau argumen seseorang untuk dianalisis.

Baca dengan cermat dan identifikasi poin-poin kunci. Kamu juga perlu memeperhatikan logika dalam konteks tersebut serta bukti-bukti yang ada. Kemudian kamu bisa menulisnya dan mendiskusikannya. 

2. Diskusi dan debat

Cara lainnya yaitu melakukan diskusi dan debat. Ketika kamu terlibat dalam sebuah percakapan, kamu diharuskan untuk memberikan argumen, mendengarkan pendapat orang lain dan mengidentifikasi bukti yang ada.

3. Pencarian informasi

Selanjutnya, usahakan selalu mencari informasi tambahan sebelum menyusun pendapat atau membuat keputusan. 

Tujuannya untuk mengumpulkan berbagai sudut pandang dan bukti yang relevan sebelum kamu membuat suatu penilaian. 

4. Pertanyaan yang mendalam

Saat menghadapi informasi atau argumen, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam. 

Tanyakan mengapa informasi ini penting, siapa yang mengemukakannya, apa bukti yang mendukungnya, dan apakah ada argumen yang berlawanan.

5. Evaluasi diri

Jangan berhenti untuk terus mengevaluasi diri dalam mengasah kemampuan berpikir kritis. Setelah membuat keputusan atau memberikan pendapat, coba refleksikan apakah kamu telah melakukan analisis yang baik.

Dengan begitu, kamu bisa menilai hal apa saja yang perlu kamu perbaiki atau yang bisa ditingkatkan. Bukan untuk orang dewasa saja, ketahui Manfaat Berpikir Kritis Bagi Anak yang Masih Sekolah .

6. Terbuka terhadap sudut pandang orang lain

Terakhir, selalu terbuka terhadap sudut pandang dan pendapat lain. Hal ini membantu kamu untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dan menghindari bias.

Itulah penjelasan mengenaik bepikir kritis yang perlu kamu ketahui.

Butuh saran kesehatan? Jangan ragu menghubungi dokter di aplikasi Halodoc . Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!

Foundation of Critical Thinking. Diakses pada 2023. What is Critical Thinking?

The foundation for critical thinking. diakses pada 2023. defining critical thinking., journal of developmental education. diakses pada 2023. critical thinking: the nature of critical and creative thought., berlangganan artikel halodoc, topik terkini, artikel terkait.

manfaat mengonsumsi obat psikiater

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pengertian dan Manfaat Berpikir Kritis

Kompas.com skola, retia kartika dewi.

Menurut Gregory Bassham, kemampuan berpikir kritis berguna dalam menjawab tantangan dunia.

KOMPAS.com - Menurut Gregory Bassham, kemampuan berpikir kritis berguna dalam menjawab tantangan dunia.

Dilansir dari buku Panduan Berpikir Kritis dan Kreatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru (2023) oleh Tatat Hartati, dijelaskan mengenai pengertian berpikir kritis .

Berpikir kritis adalah istilah umum yang diberikan untuk berbagai keterampilan kognitif dan disposisi intelektual untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, menemukan sesuatu yang bias, merumuskan, menyajikan alasan-alasan yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan, dan membuat keputusan yang masuk akal dan cerdas tentang apa yang harus dilakukan.

Baca juga: Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

Manfaat berpikir kritis

Berdasarkan buku Mempraktikkan Metode Socrates: Panduan Praktis Berpikir dan Bersikap Kritis (2023) oleh Yayan Sopyan, berpikir kritis bukan hanya tentang menjadi orang yang cerdas, tetapi juga tentang mengembangkan alat pemikiran yang kuat, yang dapat digunakan dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir dan bersikap kritis memberikan banyak manfaat bagi kita. Berikut rinciannya:

Berpikir kritis di dalam kelas

Dengan berpikir kritis di kelas, siswa belajar berbagai keterampilan yang dapat meningkatkan performa mereka, yakni:

  • Mampu memahami argumen orang lain
  • Mengevaluasi secara kritis argumen tersebut
  • Mengembangkan dan mempertahankan argumen yang didukung dengan penjelasan yang kuat

Baca juga: Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

Berpikir kritis di tempat kerja

Manfaat berpikir kritis di tempat kerja, yakni memperbesar peluang bagi pencari kerja untuk bergabung dalam suatu perusahaan.

Sebab, semakin banyak perusahaan yang mencari pegawai dengan memiliki keterampilan spesial, seperti:

  • Keterampilan berpikir
  • Berkomunikasi dengan baik
  • Dapat belajar dengan cepat dalam memecahkan masalah
  • Menganalisis informasi
  • Mengomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas dan efektif

Oleh karena itu, keterampilan berpikir kritis idealnya dimiliki oleh seseorang karena untuk mengimbangi terhadap kondisi yang semakin berkembang dan berubah.

Baca juga: Pengertian dan Pentingnya Berpikir secara Komputasional

Berpikir kritis dalam kehidupan

Berpikir kritis juga memiliki manfaat dalam kehidupan, yaitu:

  • Berpikir kritis dapat membantu kita menghindari keputusan yang tidak masuk akal
  • Membantu menghindari kesalahan
  • Mengajarkan untuk berpikir tentang keputusan dengan hati-hati dan logis

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan manfaat dari berpikir kritis.

Baca juga: 2 Macam Berpikir: Autistik dan Realistik

Tag berpikir kritis pengertian berpikir kritis berpikir kritis adalah berpikir kritis merupakan manfaat berpikir kritis

#

Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

apa itu critical thinking dan contohnya

Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

apa itu critical thinking dan contohnya

Pengertian dan Pentingnya Berpikir secara Komputasional

apa itu critical thinking dan contohnya

2 Macam Berpikir: Autistik dan Realistik

apa itu critical thinking dan contohnya

Perbedaan Berpikir Diakronis dan Sinkronis

apa itu critical thinking dan contohnya

5 Cara Menumbuhkan Berpikir Positif dalam Diri

apa itu critical thinking dan contohnya

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

Berita terkait.

5 Karakteristik Berpikir Komputasional

Terkini Lainnya

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Apa Itu Digital Marketing?

Apa Itu Digital Marketing?

Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Apa Itu Penilaian Formatif?

Apa Itu Penilaian Formatif?

4 Arti Penting Perdamaian Dunia untuk Kemajuan Negara

4 Arti Penting Perdamaian Dunia untuk Kemajuan Negara

Mengapa Magnet Harus Dijauhkan dari Peralatan Elektronik?

Mengapa Magnet Harus Dijauhkan dari Peralatan Elektronik?

4 Tahap Pembentuk Kepribadian

4 Tahap Pembentuk Kepribadian

Mengenal Privilege dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengenal Privilege dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Mobilitas Sosial, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Mobilitas Sosial, Jenis, dan Contohnya

7 Definisi Kebudayaan menurut Para Ahli

7 Definisi Kebudayaan menurut Para Ahli

Teori Kardinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Kardinal dalam Perilaku Konsumen

Apa yang Dimaksud Teks Biografi Bersifat Inspiratif?

Apa yang Dimaksud Teks Biografi Bersifat Inspiratif?

Sumber Primer: Pengertian dan Contohnya

Sumber Primer: Pengertian dan Contohnya

11 Ciri-ciri Negara yang Menganut Ideologi Demokrasi

11 Ciri-ciri Negara yang Menganut Ideologi Demokrasi

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Modus pada Data Matematika

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Modus pada Data Matematika

Akhir pilu wanita yang tenggelam di kali mookervart, diam-diam pergi saat sedang berpelukan dengan sang suami, samsung galaxy c55 5g meluncur, tandai "comeback" c series, kematian tragis perempuan di pulau pari terungkap, ternyata dibunuh "pelanggannya" sendiri, ayah teuku ryan salahkan anak dan isi surat ria ricis yang bersikukuh cerai, 5 caleg pdi-p wonogiri mengundurkan diri meski dapat suara tinggi, now trending.

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Saksi Sebut Kementan Tiap Bulan Keluarkan Rp 43 Juta untuk Bayar Cicilan Alphard SYL

Saksi Sebut Kementan Tiap Bulan Keluarkan Rp 43 Juta untuk Bayar Cicilan Alphard SYL

'Dissenting Opinion', Hakim Arief Nilai Mahkamah Etika Nasional Perlu untuk Tangani 'Cawe-cawe' Presiden

"Dissenting Opinion", Hakim Arief Nilai Mahkamah Etika Nasional Perlu untuk Tangani "Cawe-cawe" Presiden

Anies-Muhaimin: Pilpres Telah Usai, Selamat Bekerja Prabowo-Gibran

Anies-Muhaimin: Pilpres Telah Usai, Selamat Bekerja Prabowo-Gibran

Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart, Diam-diam Pergi Saat Sedang Berpelukan dengan Sang Suami

Mungkin Anda melewatkan ini

Jawaban dari Soal

Jawaban dari Soal "Berapa Nilai X pada Termometer Celcius"

Pengertian dan Manfaat dari Rasa Percaya Diri

Pengertian dan Manfaat dari Rasa Percaya Diri

Jawaban dari Soal

Jawaban dari Soal "Seorang Anak Mendorong Benda"

5 Keunggulan Surimi Sebagai Produk Olahan Perikanan

5 Keunggulan Surimi Sebagai Produk Olahan Perikanan

Pengertian Ekosistem Air Tawar beserta Ciri-cirinya

Pengertian Ekosistem Air Tawar beserta Ciri-cirinya

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

5 Cara Mengembangkan Critical Thinking dan Manfaatnya

apa itu critical thinking dan contohnya

Binar Academy — Pernah nggak kamu terpengaruh sama berita hoax yang bertebaran di jejaring sosial? Bukan rahasia lagi kalau banyak sekali berita yang kebenarannya masih abu-abu. Inilah pentingnya critical thinking skill di era saat ini, di mana berbagai macam informasi bisa diakses melalui ujung jari. Seseorang yang menelan suatu informasi tanpa disaring bisa berdampak petaka bagi dirinya.

Lalu, bagaimana cara membedakan berita hoax dan berita yang kredibel? Untuk mengetahuinya melalui proses critical thinking , simak penjelasannya di bawah ini ya!

Critical Thinking ? Apa Itu?

yang dimaksud dengan critical thinking

Berdasarkan pernyataan Edward M. Glaser (2017), berpikir kritis adalah proses berpikir dengan menganalisis fakta-fakta untuk membentuk penilaian terhadap sesuatu. Dengan kata lain, berpikir kritis membutuhkan bukti-bukti mendukung agar suatu argumen bisa dipercaya.

Mereka yang berpikir kritis selalu mempertanyakan informasi yang diterimanya, seperti mengajukan pertanyaan ‘Apakah informasi ini berdasarkan benar atau firasat?’, ‘Dari mana sumber informasi?’, ‘Bagaimana kamu bisa tahu?’, dan lain sebagainya.

Dengan berpikir kritis, seseorang akan menyaring informasi secara rasional, bebas dari bias, dan mencoba memahami kelogisan antara ide-ide. Memiliki kemampuan ini dapat membantu kamu selamat dari berita bohong.

Contoh Critical Thinking dalam Kehidupan Sehari Hari

contoh critical thinking

Kegunaan dari berpikir kritis tidak hanya di bidang pendidikan saja, tetapi juga bisa diaplikasikan pada keseharian hidup, seperti beberapa contoh berikut:

1. Mengambil keputusan secara matang

Dihadapi alternatif-alternatif keputusan terkadang membuat hati gundah gulana. Berpikir kritis dapat membantu kamu mengambil keputusan terbaik berdasarkan data dan informasi mendukung.

Coba telaah informasi yang ada, lalu buatlah daftar kelebihan dan kelemahan masing-masing keputusan. 

Kebanyakan orang hanya menilai suatu situasi dari satu sisi saja, namun perilaku ini tidak mencerminkan sikap kritis. Dari hasil telaah tadi, kamu bisa menyimpulkan mana keputusan terbaik yang sebaiknya diambil.

2. Melakukan refleksi diri

Refleksi diri adalah menanyakan pada diri sendiri mengapa melakukan satu perbuatan pada satu situasi. Kamu mungkin pernah merasakan jantung berdetak kencang ketika berbicara di depan orang banyak, refleksi diri secara kritis dapat membantu meningkatkan kemampuan memahami informasi. Dengan begitu dapat menemukan jalan keluar atas permasalahan tersebut.

3. Manajemen waktu

Contoh berpikir kritis pada kehidupan sehari-hari terakhir adalah manajemen waktu. Seorang yang berpikir kritis akan mengelola waktunya dengan baik. Mereka membuat daftar prioritas untuk memudahkan pekerjaan. Ada kalanya mereka meninjau kembali alokasi waktu yang telah dibuat.

Sebagai contoh, kamu dapat memprioritaskan tugas-tugas yang memakan banyak waktu namun high return , dibandingkan tugas dengan waktu singkat namun low return .

Baca juga: Six Thinking Hats, Pengertian dan Cara Menggunakannya

Skills yang dibutuhkan dalam critical thinking.

skill yang dibutuhkan dalam critical thinking

Kunci emas dari berpikir kritis adalah bersifat objektif, yaitu sikap dimana kamu tidak boleh membiarkan emosi, asumsi pribadi dan bias mempengaruhi pola pikir. Di samping itu, terdapat deretan kemampuan yang diperlukan dalam membangun kebiasaan berpikir kritis, yaitu:

  • Berargumen berdasarkan alasan logis dan sistematis yang mendukung.
  • Bisa memecahkan masalah. 
  • Dapat membuat kesimpulan sesuai fakta.
  • Detail dalam meneliti argumen berbeda yang masih memiliki relevansi dengan masalah.
  • Komunikatif dalam menyampaikan gagasan.
  • Kritis dan berpikir jernih mengenai topik masalah.
  • Mampu menganalisis data dan informasi yang tersedia.
  • Memperhatikan implikasi yang mungkin terkandung pada argumen.
  • Mengetahui kelemahan dan kelebihan pada setiap argumen.
  • Menilai argumen dari lebih dari satu sudut pandang.

5 Cara Membentuk Pola Pikir yang Kritis

cara bentuk pola pikir yang kritis

Berpikir kritis adalah suatu kemampuan yang wajib dimiliki saat ini, mengapa demikian? Pasalnya suatu keputusan dapat mempengaruhi jalan hidup, jika kamu membuat keputusan tanpa mengetahui pro dan kontranya, maka sulit mencapai kesuksesan. Adapun berikut cara mengembangkannya:

1. Rancang daftar pertanyaan yang relevan

Sesaat setelah disodorkan suatu informasi, ketahui apa yang ingin kamu ketahui atau apa tujuan kamu mengkritisi informasi tersebut, dan temukan jalan terbaik untuk menggapainya.

2. Riset dan kumpulkan informasi faktual

Lakukan riset dan gali informasi-informasi faktual dari sumber yang terpercaya. Ingat, jangan sampai bias mempengaruhi keputusan kamu dalam memilah informasi baik atau buruk.

3. Uji dengan pertanyaan

Pastikan memilih pertanyaan yang sesuai dan dapat membawa kamu ke titik terang. Adapun pertanyaan yang paling umum ditanyakan memiliki format 5W+1H, contohnya sebagai berikut: ‍

• Siapa yang mengatakan itu?

Apakah mereka memiliki hubungan dekat denganmu? Apakah mereka memiliki kuasa yang kuat? Apakah jabatan turut berpengaruh terhadap informasi? ‍

• Apa yang dikatakannya?

Apakah mereka memberitahu fakta atau firasat? Apakah mereka menyampaikan semua fakta yang ada? Atau ada sesuatu yang mereka sembunyikan? ‍

• Di mana mereka mengatakannya?

Apakah di rumah atau di tempat umum? Apakah penerima informasi memiliki kesempatan untuk menanggapi informasi tersebut?

• Kapan mereka mengatakannya?

Apakah sebelum, saat, atau setelah situasi tertentu? Apakah timing memiliki pengaruh terhadap informasi?

• Mengapa mereka mengatakannya?

Apakah mereka menjelaskan alasan dibalik argumen yang dikatakan? Apakah mereka mencoba “melukis” citra seseorang menjadi baik atau buruk?

• Bagaimana cara mereka mengatakan itu?

Bagaimana raut wajahnya? Apakah mereka menggunakan nada bahagia, sedih, marah, atau khawatir? Apakah mereka menyampaikannya melalui lisan atau tulisan? Apakah kamu menangkap apa yang disampaikannya?

4. Pikirkan sebuah solusi

Solusi perlu dipikirkan secara matang dengan mempertimbangkan dampaknya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jangan terburu-terburu mengambil solusi tanpa mempertimbangkan keduanya. 

5. Kritisi segala opsi dan solusi yang muncul

Terkadang suatu masalah memiliki lebih dari satu solusi. Kritisi masing-masing alternatif solusi untuk menemukan yang terbaik dari semuanya. Berpikir secara out of the box bisa membantu kamu dalam hal ini.

Dari sini dapat diketahui betapa pentingnya memiliki kemampuan critical thinking . Jadi, lain kali kamu melihat iklan pelangsing, review produk skincare yang mengklaim bikin putih dalam seminggu, atau berita yang provokatif, lebih baik dikritisi terlebih dahulu ya dengan cara-cara di atas!

Mendalami Critical Thinking Melalui BinarGO!

Kita tahu bahwasannya menumbuhkan cara pikir yang kritis bukan suatu hal yang mudah. Namun bukan tidak mungkin untuk memilikinya.

Oleh karena itu, Binar Academy ingin membantu kamu untuk melatihnya melalui kelas ' Getting Job in Tech ' yang tersedia di BinarGO! Tidak hanya membawakan topik terkait career development , tapi kamu juga dapat mengetahui insight seputar dunia tech company.

Kunjungi laman BinarGO! ya untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya~

Baca juga: Pengertian Focus Group Discussion dan 6 Tahapannya

apa itu critical thinking dan contohnya

Kamu Punya Potensi Tersembunyi!

apa itu critical thinking dan contohnya

Bingung Mau Pilih Bootcamp yang Cocok Untukmu?

Artikel rekomendasi.

Cara Menerapkan Conscious Leadership dalam Pekerjaan

Cara Menerapkan Conscious Leadership dalam Pekerjaan

Conscious leadership saat ini menjadi sebuah karakter yang wajib dimiliki oleh para pemimpin, yang ingin perusahaannya terus berkelanjutan di masa transformasi digital, simak cara dan best practice nya di sini

Citibank & Kitabisa Berikan Beasiswa Bagi Student BINAR yang Kurang Beruntung

Citibank & Kitabisa Berikan Beasiswa Bagi Student BINAR yang Kurang Beruntung

Pada tahun 2018 Citibank melalui Kitabisa memberikan beasiswa bagi 50 perempuan muda di Indonesia yang ingin belajar skill digital namun terhalang biaya, simak solusi dan dampak yang diberikan BINAR

Adidas Dukung Women In Tech Bersama BINAR for Business

Adidas Dukung Women In Tech Bersama BINAR for Business

Adidas bersama Andien Aisyah mendonasikan Rp 150 juta untuk mendukung programmer wanita dengan meningkatkan skill programmingnya lewat BINAR Bootcamp

Gabung Newsletter Binar Academy

apa itu critical thinking dan contohnya

BINAR Office

021 397 11642, program binar, course binar, tentang binar, binar for business.

Tripven

Home » Pembelajaran » Critical Thinking

Critical Thinking

Januari 21, 2021 9 min read

Critical Thinking Adalah

Keterampilan berpikir kritis atau critical thinking merupakan alat atau instrumen yang dipakai manusia agar mereka terlindungi dari dari informasi yang menyesatkan sekaligus menjadi pegangan dalam mengambil keputusan.

Untuk lebih tahu mengenai apa itu critical thinking , berikut pemaparannya.

Berpikir kritis atau sering disebut critical thinking adalah keahlian yang digunakan untuk menyelesaikan, menilai dan melakukan keputusan logis, objektif, berlandaskan data yang diperoleh dan diolah untuk dievaluasi secara sistematis.

Berpikir kritis atau critical thinking adalah keahlian berpikir secara sistematis, logis dan objektif dalam menilai sesuatu atau dalam membuat sebuah keputusan.

Bila diartikan secara jelas pengertian dari berpikir kritis critical thinking adalah alat untuk menganalisis, merekonstruksi dan menganalisis secara logis, objektif, rasional, jelas dan independen.

Berpikir kritis tidak ada kaitanya dengan menyangkal, justru dengan berpikir kritis, individu didorong untuk terbuka dengan setiap kemungkinan dan setiap pandangan.

Karena berpikir kritis menuntut individu untuk selalu reflektif dimana individu harus menguji setiap argumen, sikap dan tindakan yang diperbuat.

Ciri Karakter

Terdapat ciri atau karakter seseorang adalah pengguna critical thinking,  di antaranya adalah mempunyai ketekunan, kreativitas, independen, argumentatif, rasa ingin tahu yang tinggi dan memandang permasalahan secara objektif.

Sementara itu berdasarkan pemaparan Wade terdapat karakter pemikir kritis, di antaranya adalah:

  • Mau memikirkan berbagai sudut pandang atau tafsiran dari setiap individu yang berbeda.
  • Lebih mengutamakan peritmbangan akal daripada emosional.
  • Mampu menganalisis suatu masalah yang bias, dari sebuah opini atau pendapat.
  • Informasi yang didapat akan diuji kebenarannya.
  • Ketika membuat sesuatu, pemikir kritis mampu menentukan batasan masalah ( ruang lingkup ).
  • Terbuka dengan ambiguitas.
  • Penyederhanan yang sangat berlebihan cenderung dihindari.
  • Bisa membuat pertanyaan yang sesuai.

Bila suatu individu terbiasa dengan berpikir kritis maka saat mereka mendapati sebuah masalah, mereka akan mencari data yang relevan, mengimplementasikan daya pikir logika, melihat perspektif alternatif, memberi pertanyaan yang esensial, memberikan alasan yang masuk akal, menganalisis setiap asumsi dan mampu memikirkan solusi alternatif bila ada kesempatan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Kompetensi Kritis

Ini juga termasuk dalam ciri atau karakter orang yang berpikir kritis. Berikut merupakan kualifikasi orang yang cenderung berpikir kritis:

  • Menggunakan fakta-fakta secara tepat dan jujur
  • Mengorganisasikan pikiran dan menggunakannya dengan jelas, logis atau masuk akal
  • Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid
  • Mengidentifikasi kecukupan data
  • Menyangkal suatu argumen yang tidak relevan dan menyampaikan argumen yang relevan.
  • Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi dari suatu pandangan.
  • Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas
  • Mengenali kemungkinan keliru dari suatu pendapat dan kemungkinan bias dalam pendapat.

Manfaat Critical Thinking

Pada pembelajaran dan kehidupan, critical thinking sangat diperlukan agar setiap langkah yang dijalani bisa lebih efektif, terutama saat mengambil keputusan. Berikut beberapa manfaat dari berpikir kritis:

Aset Berharga

Keahlian berpikir kritis merupakan tabungan yang sangat berharga karena keahlian ini adalah pondasi dari segala hal mulai dari pekerjaan hingga kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini sangat berguna untuk segala zaman karena memiliki karakter yang dinamis.

Bahkan 2000 tahun yang lalu filosof Yunani sudah menyarankan untuk berpikir kritis. Apalagi untuk dunia modern saat ini critical thinking mempunyai peranan yang signifikan pada bidang seperti pendidikan, teknologi, hukum, keuangan dan manajemen.

Tidak Mudah Tertipu

Berpikir kritis membuat seseorang bisa memiliki alasan yang rasional dan logis dalam memandang dan menetapkan sebuah keputusan, sehingga setiap data, asumsi, opini akan dianalisis sedalam dan seluas mungkin. Hal tersebutlah yang membuat pengguna critical thinking akan susah untuk ditipu.

Maka dari itu pemikir kritis cenderung akan lebih mudah dan mengenali berita yang tidak benar atau hoax .

Critical Thinking untuk Mempercepat Adaptasi

Percepatan yang ada di dunia mulai dari informasi dan teknologi membuat setiap manusia berpacu untuk mengembangkan kemampuan agar bisa bersaing.

Namun bila seseorang memiliki keterampilan berpikir seperti critical thinking maka setiap pekerjaan mampu dihadapi dengan mudah.

Karena dengan berpikir kritis, seseorang akan lebih mudah dalam beradaptasi. Selain itu karena karakternya yang reflektif dan analisis, maka individu yang berpikir kritis akan cenderung memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu tanpa diperintah.

 Kreativitas

Kegunaan lain dari berpikir kritis adalah individu mampu menumbuhkan kreativitas. Ini dikarenakan berpikir kritis membuat seseorang akan mempertimbangkan sudut pandang alternatif dan tidak fanatik terhadap sudut pandangnya sendiri (pikirannya sendiri).

Cara Berpikir Kritis

Setelah penjabaran yang ada, ini adalah cara berpikir kritis ( critical thinking ). Berikut langkahnya:

Kenali Masalah yang Ada , Caranya adalah dengan mengobservasi setiap masalah yang ada. Seringkali masalah tersebut muncul karena ada beberapa aspek, di antaranya adalah aspek lingkungan, sahabat, realitas, dan psikologis.

Tentukan Skala Prioritasnya , Setelah mengetahui masalah maka tentukan mana yang paling diutamakan untuk diselesaikan.

Himpun Informasi , Bila prioritas telah tercapai maka sesi berikutnya adalah menghimpun data dan selanjutnya menganalisanya. Dalam memperoleh informasi usahakan untuk menggali secara dalam dan luas. Jika perlu temukan informasi pada setiap sudut pemikiran yang bertentangan (alternatif) dengan informasi yang telah didapat.

Kenali Persepsi yang Muncul , Dalam menerima informasi usahakan untuk selektif. Pada bagian ini individu harus jeli dalam mengenali sebuah  persepsi, apakah persepsi tersebut mendukung sebuah informasi atau menyangkal, usahakan untuk mengenali dengan benar.

Analisa Setiap Data , Usahakan temukan data yang terpercaya dan bertanggung jawab, sehingga proses lain bisa lebih maksimal.

Pengambilan Keputusan, setelah beberapa langkah telah selesai terlewati. Maka saatnya untuk pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah individu harus berlaku cermat agar keputusan bisa tepat sasaran.

Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dalam berpikir kritis merupakan hal yang paling dibutuhkan di dunia pendidikan saat ini. Critical thinking atau berpikir kritis merupakan hal yang bisa diberikan dari pengajar ke pelajar dalam rangka untuk penghargaan pribadi.

Rekomendasi Konten Mengenai Critical Thinking

Ngaji Filsafat 290 : Berpikir Kritis Apa Itu “berpikir kritis”? Kenapa penting? Belajar Berpikir Kritis

' src=

  • Pembelajaran

Bagaimana Teknik Pembelajaran Dapat Digunakan untuk Merancang Gaya Rambut…

' src=

Experiential Learning

Model pembelajaran kolaboratif, tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

qrcode

Scan this QR or download app from:

play store

Apa Itu Critical Thinking? Simak Definisi dan Manfaatnya   

editor

IDXChannel – Apa itu critical thinking ? Istilah ini sudah sangat familiar dalam kehidupan kita. Meski begitu, banyak yang belum tahu definisi dan manfaatnya. 

Critical thinking merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam kehidupan, baik pekerjaan maupun kehidupan sosial. Kemampuan critical thinking ini diperlukan ketika kita menghadapi situasi yang kompleks. 

Apa Itu Sarana dan Prasarana? Simak Definisi, Fungsi, dan Contohnya. (Foto: MNC Media)   

Dengan kemampuan critical thinking ini, kita bisa menyelesaikan masalah yang rumit hingga menciptakan berbagai strategi untuk mencapai beragam tujuan. 

Lantas, apa itu critical thinking? Apa saja manfaatnya dalam dunia pekerjaan? Simak ulasan lengkap IDXChannel berikut ini. 

Apa Itu Surat Referensi Kerja? (Foto: MNC Media)

Apa Itu Critical Thinking?

Critical thinking merupakan sebuah kemampuan dalam menganalisis, mengevaluasi, serta  menginterpretasi suatu situasi atau informasi secara obyektif dan rasional, tanpa terpengaruh oleh bias atau asumsi yang belum teruji. 

Critical thinking atau berpikir kritis ini juga diartikan sebagai proses analitis yang memungkinkan seseorang untuk menginterpretasikan, mengevaluasi, dan merespons informasi secara rasional. 

Dalam hal ini, kemampuan berpikir secara kritis ini melibatkan kemampuan untuk menguraikan masalah, mengidentifikasi asumsi yang mendasarinya, mengevaluasi bukti-bukti yang relevan, hingga mencapai kesimpulan yang rasional dan valid. 

Di dalam dunia kerja, kemampuan berpikir kritis ini sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam menghasilkan keputusan yang optimal. Dengan critical thinking, seseorang bisa mengambil keputusan dengan bijak berdasarkan fakta yang akurat dan tidak hanya sekadar asumsi belaka. 

Pada praktiknya, proses critical thinking atau berpikir kritis ini melibatkan beberapa elemen penting antara lain sebagai berikut. 

1. Proses Analisis Mendalam

Proses ini melibatkan kemampuan untuk mengeksplorasi suatu masalah atau situasi secara menyeluruh, kemudian menguraikan setiap aspeknya untuk memahami kompleksitasnya.

2. Proses Evaluasi Rasional

Pada proses evaluasi rasional ini, kita perlu menggunakan logika dan pemikiran yang jernih untuk menilai kebenaran dari argumen atau pernyataan yang disajikan.

3. Penggunaan Bukti

Pemeriksaan dan evaluasi bukti-bukti yang mendukung suatu argumen atau kesimpulan sangat dibutuhkan. Proses ini juga harus menggunakan informasi yang valid untuk menciptakan cara pandang yang lebih baik.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah melalui berbagai proses ini, kita pun akan mampu menyimpulkan dengan tepat berdasarkan informasi yang ada, tanpa dipengaruhi oleh bias atau prasangka.

Manfaat Critical Thinking 

Critical thinking memiliki banyak manfaat baik dalam kehidupan secara keseluruhan maupun dalam dunia kerja. Berikut beberapa manfaat critical thinking yang perlu Anda ketahui. 

1. Membantu Mengambil Keputusan yang Lebih Baik

Dalam situasi di mana keputusan cepat dan tepat sangat penting, kemampuan untuk berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk mengevaluasi berbagai faktor dengan cermat sebelum membuat keputusan.

2. Mendorong Terciptanya Problem Solving yang Efektif

Dalam dunia kerja, masalah kompleks seringkali muncul. Berpikir kritis memungkinkan individu untuk mengidentifikasi akar permasalahan, menguraikan solusi yang mungkin diambil, dan memilih yang terbaik dengan cara yang efektif.

3. Mendorong Kreativitas dan Inovasi

Meskipun berpikir kritis sering kali dikaitkan dengan analisis logis, namun kemampuan ini juga mendukung proses kreatif dan inovatif. Dengan menggabungkan analisis mendalam, kita dapat menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang inovatif.

4. Menciptakan Kolaborasi yang Efektif

Dalam lingkungan kerja yang cukup beragam, kemampuan untuk berpikir kritis memainkan peran penting untuk menciptakan kolaborasi yang baik. Dengan kemampuan berpikir kritis ini, kita mampu mengevaluasi ide-ide secara objektif dan berkontribusi pada pemecahan masalah secara kolektif yang tentunya bisa memperkuat kinerja secara tim. 

Itulah ulasan mengenai apa itu critical thinking dan apa saja manfaatnya dalam kehidupan serta dunia kerja. Semoga bermanfaat!

sosmed

Tunjangan Istri PNS Berapa Persen? Yuk Intip Penjelasannya

Intip denda tilang tidak pakai helm, intip uang duka wafat punah taspen, inilah cara cetak kartu npwp online tanpa efin, benarkah tujuan pemerintah membatasi barang-barang impor adalah meningkat penjualan domestik, 4 cara melacak no kpj yang hilang dengan mudah, gaji dua digit itu berapa, indonesia encourages asia-pacific countries to strengthen digital cooperation, harga nikel dunia kembali melonjak 2 persen, timah anjlok 3 persen, uni eropa sepakat perluas sanksi terhadap iran, perbaiki fundamental, kb bank turunkan lar hingga di bawah 35 persen, dikendarai bocah sd hingga menabrak di mal, ini spesifikasi mobil listrik chery omoda e5, motiontrade: berikut tiga tips memilih waran terstruktur, jenis klaim yang bisa diajukan jika istri pensiunan pns meninggal dunia, apa saja, tata cara cek nomor jamsostek lama dan baru lewat aplikasi jmo.

Pengertian Berpikir Kritis : Tujuan, Ciri, Materi Dan Contohnya

11 Mei 2021 6 min read

Contoh, Materi, Ciri Ciri, Tujuan Dan Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

Contoh, Materi, Ciri Ciri, Tujuan Dan Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

APA ITU BERPIKIR KRITIS? Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan tingkat tinggi yang sangat penting diajarkan kepada siswa selain keterampilan berpikir kreatif. Apa itu berpikir kritis? Berikut ini disajikan 10 buah definisi mengenai berpikir kritis (keterampilan berpikir kritis).

Saat ini kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, lantaran untuk membuatkan kemampuan berpikir lainnya, mirip kemampuan untuk menciptakan keputusan dan menyelesaian masalah. Banyak sekali fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dikritisi.

Pengertian berpikir kritis dikemukakan oleh banyak pakar. Beberapa di antaranya : Gunawan (2003:177-178) menyatakan bahwa keterampilan berpikir kritis yaitu kemampuan untuk berpikir pada level yang kompleks dan memakai proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis melibatkan keahlian berpikir induktif mirip mengenali hubungan, manganalisis problem yang bersifat terbuka, menentukan alasannya yaitu dan akibat, menciptakan kesimpulan dan mem-perhitungkan data yang relevan.

Sedang keahlian berpikir deduktif melibatkan kemampuan memecahkan problem yang bersifat spasial, logis silogisme dan membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis lainnya yaitu kemampuan mendeteksi bias, melaksanakan penilaian , membandingkan dan mempertentangkan.Sementara itu Rahmat (2010:1) mengemukakan berpikir kritis (critical thinking) sinonim dengan pengambilan keputusan (decision making), perencanaan stratejik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan pemecahan problem (problem solving). Juha (2010 :1) yang menyatakan “Critical thinking is reasonable, reflective thinking, focused on deciding what to believe or do” Paul, R., & Elder, L. ( 2012:21.) menyatakan “Critical thinking is the art of thinking about thinking while thinking to make thinking better”

Contoh, Materi, Ciri Ciri, Tujuan Dan Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

Berpikir kritis mengandung kegiatan mental dalam hal memecahkan masalah, menganalisis asumsi, memberi rasional, mengevaluasi, melaksanakan penyelidikan, dan mengambil keputusan. Dalam proses pengambilan keputusan, kemampuan mencari, menganalisis dan mengevaluasi informasi sangatlah penting. Orang yang berpikir kritis akan mencari, menganalisis dan mengevaluasi informasi, menciptakan kesimpulan berdasarkan fakta kemudian melaksanakan pengambilan keputusan. Ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan relasi antara problem yang didiskusikan dengan problem atau pengalaman lain yang relevan. Berpikir kritis juga merupakan proses terorganisasi dalam memecahkan problem yang melibatkan kegiatan mental yang meliputi kemampuan: merumuskan masalah, menunjukkan argumen, melaksanakan deduksi dan induksi, melaksanakan evaluasi, dan mengambil keputusan.

Menurut Ruland (2003:1-3) berpikir kritis harus selalu mengacu dan berdasar kepada suatu standar yang disebut universal intelektual standar. Universal intelektual standar yaitu standardisasi yang harus diaplikasikan dalam berpikir yang dipakai untuk mengecek kualitas pemikiran dalam merumuskan permasalahan, isu-isu, atau situasi-situasi tertentu. Universal intelektual standar meliputi: kejelasan (clarity), keakuratan, ketelitian, kesaksamaan (accuracy), ketepatan (precision), relevansi, keterkaitan (relevance), kedalaman (depth).

Kemampuan dalam berpikir kritis akan menunjukkan instruksi yang lebih sempurna dalam berpikir, bekerja, dan membantu lebih akurat dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan lainnya. Oleh alasannya yaitu itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan problem atau pencarian solusi. Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi banyak sekali komponan pengembangan kemampuan, mirip pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka akan semakin baik pula dalam mengatasi masalah-masalah.

Berpikir kritis penting dikuasai siswa

Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29) mengemukakan ada enam argumen yang menjadi alasan pentingnya keterampilan berpikir kritis dikuasai siswa.

Pertama, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menye-babkan informasi yang diterima siswa semakin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi informasinya. Oleh lantaran itu siswa dituntut mempunyai kemam-puan menentukan dan memilah informasi yang baik dan benar sehingga sanggup memperkaya khazanah pemikirannya.

Kedua, siswa merupakan salah satu kekuatan yang berdaya tekan tinggi (people power), oleh lantaran itu biar kekuatan itu sanggup terarahkan ke arah yang semestinya (selain kesepakatan yang tinggi terhadap moral), maka mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir yang memadai (deduktif, induktif, reflektif, kritis dan kreatif) biar kelak bisa berkiprah dalam membuatkan bidang ilmu yang ditekuninya.

Ketiga, siswa yaitu warga masyarakat yang sekarang maupun kelak akan menjalani kehidupan semakin kompleks. Hal ini menuntut mereka mempunyai keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan problem yang dihadapinya secara kritis.

Keempat, berpikir kritis yaitu kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas muncul lantaran melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian akan menuntut kita untuk berpikir kreatif. Kelima, banyak lapangan pekerjaan baik eksklusif maupun tidak, membutuhkan keterampilan berpikir kritis, contohnya sebagai pengacara atau sebagai guru maka berpikir kritis yaitu kunci keberhasilannya. Keenam, setiap dikala insan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak, sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir kritis.

Menurut Potter, (2010: 6) ada tiga alasan keterampilan berpikir kritis diperlukan. Pertama, adanya ledakan informasi. Saat ini terjadi ledakan informasi yang datangnya dari puluhan ribu web mesin pencari di intrnet. Informasi dari banyak sekali sumber tersebut bisa jadi banyak yang ketinggalan zaman, tidak lengkap, atau tidak kredibel. Untuk sanggup memakai informasi ini dengan baik, perlu dilakukan penilaian terhadap data dan sumber informasi tersebut. Kemampuan untuk mengevalusi dan kemudian menetapkan untuk memakai informasi yang benar memerlukan keterampilan berpikir kritis.

Oleh lantaran itu, maka keterampilan berpikir kritis sangat perlu dikembangkan pada siswa. Kedua, adanya tantangan global. Saat ini terjadi krisis global yang serius, terjadi kemiskinan dan kelaparan di mana-mana. Untuk mengatasi kondisi yang krisis ini dibutuhkan penelitian dan pengembangan keterampilan-keterampilan berpikir kritis. Ketiga, adanya perbedaan pengetahan warga negara.

Sejauh ini dominan orang di bawah 25 tahun sudah bisa meng-online-kan informasi mereka. Beberapa informasi yang tidak sanggup mengemban amanah dan bahkan mungkin sengaja menyesatkan, termuat di internet. Supaya siswa tidak tersesat dalam mengambil informasi yang tersedia begitu banyak, maka perlu dilakukan antisipasi. Siswa perlu dilatih untuk mengevaluasi keandalan sumber web sehingga tidak akan menjadi korban informasi yang salah atau bias.

Mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa

Kemampuan berpikir kritis siswa sangat perlu dikembangkan demi keberhasilan mereka dalam pendidikan dan dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan berpikir kritis sanggup dikembangkan atau diperkuat, melalui proses pembelajaran. Artinya, di samping pembelajaran membuatkan kemampuan kognitif untuk suatu mata pelajaran tertentu, pembelajaran juga sanggup membuatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

Tidak semua proses pembelajaran secara otomatis akan membuatkan keterampilan berpikir kritis. Hanya proses pembelajaran yang mendorong diskusi dan banyak menunjukkan kesempatan berpendapat, memakai gagasan-gagasan, menunjukkan banyak kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasan dalam tulisan, mendorong kerjasama dalam mengkaji dan menemukan pengetahuan, membuatkan tanggung jawab, refleksi diri dan kesadaran sosial politik, yang akan membuatkan berpikir kritis siswa. Di samping itu antusiasme guru dan kultur sekolah juga kuat terhadap tumbuhnya keterampilan berpikir kritis siswa.

10 Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli ;

  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Ennis (1962) : Berpikir kritis yaitu berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan wacana apa yang harus dipercayai atau dilakukan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Beyer (1985) : Berpikir kritis yaitu kemampuan (1) menentukan dapat dipercaya suatu sumber, (2) membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan, (3) membedakan fakta dari penilaian, (4) mengidentifikasi dan mengevaluasi perkiraan yang tidak terucapkan, (5) mengidentifikasi bias yang ada, (6) mengidentifikasi sudut pandang, dan (7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Mustaji (2012): Berpikir kristis yaitu berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan wacana apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berikut yaitu contoh-contoh kemampuan berpikir kritis, contohnya (1) membanding dan membedakan, (2) menciptakan kategori, (2) meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan, (3) mengambarkan sebab, (4) menciptakan sekuen / urutan, (5) menentukan sumber yang dipercayai, dan (6) menciptakan ramalan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Walker (2006) :Berpikir kritis yaitu suatu proses intelektual dalam pembuatan konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan atau mengevaluasi banyak sekali informasi yang didapat dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, di mana hasil proses ini diguanakan sebagai dasar dikala mengambil tindakan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Hassoubah (2007):Berpikir kritis yaitu kemampuan memberi alasan secara terorganisasi dan mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Chance (1986) :Berpikir kritis yaitu kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, menciptakan perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Mertes (1991) :Berpikir kritis yaitu sebuah proses yang sadar dan sengaja yang dipakai untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah perilaku reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Paul (1993) :Berpikir kritis yaitu mode berpikir – mengenai hal, substansi atau problem apa saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang menempel dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Halpern (1985) :Berpikir kritis yaitu pemberdayaan kognitif dalam mencapai tujuan.
  • Definisi berpikir kritis berdasarkan Angelo (1995):Berpikir kritis yaitu mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang tinggi, meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenali permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan serta mengevaluasi.

Dalam bidang pendidikan, berpikir kritis sanggup membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman bahan yang dipelajari dengan mengevaluasi secara kritis argumen pada buku teks, jurnal, sahabat diskusi, termasuk argumentasi guru dalam kegiatan pembelajaran. Makara berpikir kritis dalam pendidikan merupakan kompetensi yang akan dicapai serta alat yang dibutuhkan dalam mengkonstruksi pengetahuan. Berpikir yang ditampilkan dalam berpikir kritis sangat tertib dan sistematis. Berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang sanggup dipakai dalam pembentukan sistem konseptual siswa. Selain itu berpikir kritis siswa sanggup dikembangkan melalui perlindungan pengalaman bermakna. Pengalaman bermakna yang dimaksud sanggup berupa kesempatan beropini secara verbal maupun goresan pena mirip seorang ilmuwan Kesempatan bermakna tersebut sanggup berupa diskusi yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan divergen atau problem tidak terstruktur (ill-structured problem), serta kegiatan praktikum yang menuntut pengamatan terhadap tanda-tanda atau fenomena yang akan menantang kemampuan berpikir siswa

Menurut Zamroni dan Mahfudz (2009:30) ada empat cara meningkatkan keterampilan berpikir kritis yaitu dengan: (1) model pembelajaran tertentu, (2) perlindungan peran mengkritisi buku, (3) penggunaan cerita, dan, (4) penggunaan model pertanyaan socrates. Dalam penelitian ini bahasan akan difokuskan hanya pada model pembelajaran.

Berdasarkan banyak sekali hasil penelitian, keterampilan berpikir kritis sanggup ditingkatkan dengan model pembelajaran. Namun demikian, tidak semua model pembelajaran secara otomatis sanggup meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Hanya model pembelajaran tertentu yang akan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Model pembelajaran yang sanggup meningkatkan keterampilan berpikir kritis, paling tidak mengandung tiga proses, yakni (a) penguasaan materi, (b) internalisasi, dan (c) transfer bahan pada masalah yang berbeda. Penguasaan siswa atas materi, sanggup cepat atau lambat dan sanggup dalam atau dangkal. Kecepatan atau kelambatan dan kedalaman atau kedangkalan penguasaan bahan dari siswa sangat tergantung pada cara guru melaksanakan proses pembelajaran; termasuk dalam memakai model pembelajaran yang sesuai dengan huruf bahan pembelajaran yang dipelajari.

Internalisasi merupakan proses pengaplikasian bahan yang sudah dikuasai dalam frekuensi tertentu, sehingga apa yang telah dikuasai, secara pelan-pelan terpateri pada diri siswa, dan jikalau dibutuhkan akan muncul secara otomatis.

Baca Juga : Etnosentrisme

Mengaplikasikan suatu pengetahuan yang dikuasai amat penting artinya bagi pengembangan kerangka pikir. Akan lebih penting lagi apabila aplikasi dilakukan pada banyak sekali masalah atau konteks yang berbeda. Sehingga terjadi proses transfer of learning, dengan transfer of learning akan terjadi proses penguatan critical thinking.

Kucing Anggora : Jenis, Ciri, Sifat, Harga Dan Gambar

apa itu critical thinking dan contohnya

Pengertian rencana Pemasaran : Cara Menyusun, Tujuan Dan Manfaat

Pengertian surat resmi : ciri, struktur bagian, fungsi, jenis….

IMAGES

  1. Critical Thinking Adalah: Cara Mengasah dan Contoh

    apa itu critical thinking dan contohnya

  2. Critical Thinking Adalah Kemampuan Penting yang Wajib Dimiliki Pekerja

    apa itu critical thinking dan contohnya

  3. PPT

    apa itu critical thinking dan contohnya

  4. Bagaimana Melatih Critical Thinking

    apa itu critical thinking dan contohnya

  5. 4 Pillars of Critical Thinking in Writing

    apa itu critical thinking dan contohnya

  6. Critical Thinking Itu Penting

    apa itu critical thinking dan contohnya

VIDEO

  1. 1. Apa Itu COMPUTATIONAL THINKING?

  2. You Think You Know What a Business Transaction Is, But You Don't

  3. Dampak Sosial Digital (Digital Critical Thinking) I Mr. Desmon Info

  4. Cara Menyikapi Berita Hoax? Pinteran Mana Patrick Atau Spongebob?

  5. Top Critical Thinking Skills

  6. Tahapan dalam Berpikir Kritis

COMMENTS

  1. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya

    Apa itu Critical Thinking? ... Proses, dan Contohnya . Sari Dewi 25 January 2024 1:41 PM . Selengkapnya . Account Officer: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Jenjang Karir . Salma Azzahidah 5 October 2023 2:34 PM . Selengkapnya . Engineering adalah: Skill, Jenis, Gaji & Jurusan Kuliahnya .

  2. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Cara Membentuk, dan Contohnya

    Apa itu critical thinking? Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir secara rasional dan logis (sumber: pexels) ... Baca juga: Computational Thinking: Pengertian, 4 Landasan, Manfaat, dan Contohnya. Cara membentuk critical thinking. Memiliki pola pikir kritis juga bermanfaat bagi tiap individu (sumber: pexels)

  3. Critical Thinking: Definisi, Proses, dan Cara Meningkatkan

    Apa itu Critical Thinking? Critical thinking merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi suatu situasi atau informasi secara obyektif dan rasional, tanpa terpengaruh oleh bias atau asumsi yang belum teruji. Hal ini penting agar situasi yang sedang terjadi dapat dipahami secara keseluruhan dan dievaluasi secara ...

  4. Ini Dia 4 Contoh Critical Thinking dan Cara Mengembangkannya!

    Critical thinking mencakup kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri. Seseorang dengan keterampilan critical thinking dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: Memahami hubungan logika antara gagasan. Mengidentifikasi, membangun, dan mengevaluasi argumen. Mendeteksi ketidakkonsistenan dan kesalahan umum dalam bernalar.

  5. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, Contoh & Caranya

    Critical thinking adalah kemampuan yang bisa membantu untuk meningkatkan proses kerja dan juga menumbuhkan intuisi sosial. Selain itu, terdapat beberapa manfaat critical thinking lainnya yang bisa Anda peroleh saat menerapkannya di lingkungan pekerjaan, di antaranya: 1. Mempercepat Proses Penyesuaian Diri.

  6. Apa Itu Critical Thinking dan Mengapa Penting bagi Orang Indonesia?

    Menurut Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD), kemampuan critical thinking merupakan satu dari lima soft skills utama yang harus dimiliki individu pada 2030. Dengan alasan itu, maka berpikir kritis sangat penting bagi pelajar saat ini yang kelak menjadi pemimpin di Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya gerakan ...

  7. Critical Thinking: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Cara Melatihnya

    Pengertian Critical Thinking. Critical thinking pada dasarnya adalah sebuah analisis objektif dan evaluasi terhadap suatu masalah untuk membentuk struktur penilaian yang terukur. Critical thinking lahir sebagai sebuah konsep untuk menyelidiki pemikiran atau pengetahuan terhadap suatu hal dan akar intelektualnya telah berkembang sejak 2500 tahun ...

  8. Apa itu Berpikir Kritis

    Pada akhirnya, gunakan pemikiran kritis untuk membuat keputusan yang tepat tentang jurusan kuliah Anda, dengan mempertimbangkan minat, keterampilan, prospek karier, dan nilai-nilai pribadi Anda. 11. Renungkan dan Pelajari: Setelah mengambil keputusan, renungkan proses berpikir kritis yang Anda terapkan.

  9. Berpikir Kritis: Arti, Manfaat, Cara Meningkatkan dan Contohnya

    Namun, masih ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menguasai kemampuan ini. Berikut adalah manfaat yang bisa kamu dapat dengan memiliki kemampuan berpikir kritis. 1. Mudah menyelesaikan masalah. Dengan melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kamu dapat menemukan apa saja kesalahan yang mungkin terlewat oleh anggota tim ...

  10. Berpikir Kritis

    Berdasarkan pengertian dari "berpikir" dan "kritis" yang telah diuraikan di atas, pengertian berpikir kritis atau critical thinking adalah proses aktivitas mental atau intelektual yang melibatkan interaksi secara kompleks meliputi aktivitas tanya-jawab, penalaran, dan pemecahan masalah untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah.

  11. Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

    Manfaat Critical Thinking. Manfaat critical thinking tidak sebatas pada diri sendiri saja. Kemampuan ini dapat tersalurkan ke berbagai lini kehidupan. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dari berpikir kritis, beberapa di antaranya adalah: 1. Meningkatkan Kinerja Tim.

  12. Berpikir Kritis Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya

    Pengertian Berpikir Kritis Menurut Para Ahli. Sejumlah ahli dari berbagai negara telah memaparkan pemahamannya masing-masing tentang berpikir kritis, yakni sebagai berikut: 1. Ennis. Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. 2.

  13. Apa Itu Berpikir Kritis? Ini Manfaat, Contoh, dan Cara Melakukannya

    Itu karena, ada banyak sekali manfaat bila kamu mampu berpikir secara kritis. Selengkapnya tentang manfaat berpikir kritis adalah sebagai berikut: 1. Mampu Menyelesaikan Masalah dengan Mudah. Dengan kemampuan critical thinking, kamu dapat menganalisis apa saja kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh orang lain.

  14. Berpikir Kritis: Manfaat, Proses, Contoh, dan Cara ...

    4. Meningkatkan Kreativitas. Orang kreatif bukan hanya tentang ide-ide baru yang luar biasa, namun tentang bagaimana menciptakannya secara relevan. Seseorang yang memiliki jiwa kreatif dan juga kemampuan berpikir kritis dapat menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan dan hasil yang sempurna. 5. Memudahkan Kehidupan.

  15. Critical Thinking: Membangun Keterampilan Berfikir Dalam Diri

    Inilah yang dimaksud dengan apa itu critical thinking. Critical thinking berbeda dengan argumentatif, biasanya hanya berwujud lemparan argumen dan berujung pada perdebatan panjang tanpa ujung. Critical thinking adalah artinya mengedepankan logika serta rasionalitas secara objektif, sehingga diperoleh kesimpulan yang membantu dalam proses ...

  16. Critical Thinking Adalah: Cara Mengasah dan Contoh

    30 Agustus 2022 oleh Yusuf Abdhul Azis. Critical thinking disebut juga berpikir kritis. Proses berpikir sendiri dibentuk dengan melibatkan gagasan dan proses mental. Sementara itu, dalam critical thinking ini keduanya berkaitan untuk mencapai pemikiran yang jernih, rasional, dan mandiri. Padahal, proses berpikir seseorang pasti berbeda-beda ...

  17. Apa Itu Metode Berpikir Kritis dan Contohnya

    Metode berpikir kritis merupakan kemampuan yang penting untuk dibangun jika kamu ingin menjadi seorang pengambil keputusan yang baik. Tak heran semakin banyak perusahaan yang butuh merekrut orang-orang dengan kemampuan critical thinking yang baik. Berpikir kritis dapat membantu menyelesaikan masalah dan membangun strategi dengan lebih efektif.

  18. Apa Itu Berpikir Kritis? Ini Manfaat dan Cara Mengasahnya

    1. Pengambilan keputusan yang lebih baik. Salah satu manfaat terbesar dari berpikir kritis adalah mampu membuat keputusan yang lebih baik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat ini bisa diperoleh dari menganalisis bukti-bukti secara cermat. Dengan begitu, seseorang bisa menghindari keputusan yang impulsif atau asumsi semata.

  19. Pengertian dan Manfaat Berpikir Kritis

    KOMPAS.com - Menurut Gregory Bassham, kemampuan berpikir kritis berguna dalam menjawab tantangan dunia.. Dilansir dari buku Panduan Berpikir Kritis dan Kreatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru (2023) oleh Tatat Hartati, dijelaskan mengenai pengertian berpikir kritis.. Berpikir kritis adalah istilah umum yang diberikan untuk berbagai keterampilan kognitif dan disposisi intelektual ...

  20. 5 Cara Mengembangkan Critical Thinking dan Manfaatnya

    5. Kritisi segala opsi dan solusi yang muncul. Terkadang suatu masalah memiliki lebih dari satu solusi. Kritisi masing-masing alternatif solusi untuk menemukan yang terbaik dari semuanya. Berpikir secara out of the box bisa membantu kamu dalam hal ini. Dari sini dapat diketahui betapa pentingnya memiliki kemampuan critical thinking.

  21. Critical Thinking (Berpikir Kritis): Pengertian, Cara dan Manfaat

    Keterampilan berpikir kritis atau critical thinking merupakan alat atau instrumen yang dipakai manusia agar mereka terlindungi dari dari informasi yang menyesatkan sekaligus menjadi pegangan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih tahu mengenai apa itu critical thinking, berikut pemaparannya. Pengertian Berpikir kritis atau sering disebut critical thinking adalah keahlian yang digunakan untuk ...

  22. Apa Itu Critical Thinking? Simak Definisi dan Manfaatnya

    Berikut beberapa manfaat critical thinking yang perlu Anda ketahui. 1. Membantu Mengambil Keputusan yang Lebih Baik. Dalam situasi di mana keputusan cepat dan tepat sangat penting, kemampuan untuk berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk mengevaluasi berbagai faktor dengan cermat sebelum membuat keputusan. 2.

  23. Pengertian Berpikir Kritis : Tujuan, Ciri, Materi Dan Contohnya

    Keahlian berpikir kritis lainnya yaitu kemampuan mendeteksi bias, melaksanakan penilaian , membandingkan dan mempertentangkan.Sementara itu Rahmat (2010:1) mengemukakan berpikir kritis (critical thinking) sinonim dengan pengambilan keputusan (decision making), perencanaan stratejik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan ...